Sumber: Freepik
Teknologi.id - Dewasa ini, kita cukup banyak mengubah kebiasaan kita. Penggunaan virtual meeting menjadi opsi yang tampaknya realistis untuk digunakan untuk komunikasi jarak jauh, paling tidak menghemat biaya untuk bertemu, bukan? Sayangnya, beberapa orang tidak merasa nyaman untuk bertemu secara virtual karena mereka tidak merasakan adanya sensasi nyata dalam bertemu, tidak tampak realistis memang. Oleh karena itu, teleportasi holografik internasional dikembangkan, serupa dengan teknologi holografik yang sering digunakan Tony Stark, Ironman di setiap filmnya. Kabar baiknya, hal ini sudah mulai diciptakan oleh Universitas Western. Lalu, bagaimana tampilan dari Holografik ini?
Para peneliti di Universitas Western Ontario baru-baru ini menyelesaikan teleportasi holografik internasional pertama di dunia. Pandemi virus Covid-19 mendorong banyaknya fungsi kehidupan kita sehari-hari yang melalui media digital. Dengan adanya pertemuan melalui panggilan video, seseorang dapat bertatap muka dan melakukan seperti biasanya. Letak perbedaanya adalah mereka tidak melihatnya secara fisik layaknya mereka bertemu secara face-to-face. Hal ini memberikan efisiensi awaktu yang signifikan dibandingkan mereka harus melewati lautan hingga perbatasan hanya untuk melakukan pertemuan.
Dua tahun berlalu sejak 2020, pertemuan virtual pada nyatanya belum memberikan sensasi yang serupa layaknya pertemuan tatap muka. Untuk mengatasi hal tersebut, diciptakanalah sebuah teleportasi holografik. Sebuah kombinasi dari holohram dan teleportasi, teknologi ini sering disebut sebagai holoport.
Baca Juga: Putus dari Shawn Mendes, Camila Cabelo Pacari CEO Dating App!
Cara Kerja Holoport
Membuat teknologi fiksi Star Trek menjadi kenyataan pada nyatanya membutuhkan beberapa perusahaan untuk berkolaborasi. Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft telah mengerjakan HoloLens. Aexa Aerospace yang berbasis di Houston menyediakan perangkat lunak yang memungkinkan kamera khusus untuk membuat gambar holografik dari subjek dan lingkungannya, yang dapat dilihat menggunakan HoloLens. Tahun lalu, ahli bedah penerbangan holoport NASA Dr. Josef Schmid menggunakan teknologi Aexa.
Para peneliti di Western bekerja sama dengan perusahaan Kanada, Leap Biosystems, sekarang bekerja dengan Aexa untuk mencari tahu aplikasi medis dari teknologi ini. Jika subjek dan pengguna memakai HoloLens, mereka dapat berinteraksi di lingkungan mereka seolah-olah mereka hadir secara fisik di ruangan yang sama. Untuk menunjukkan hal ini, para peneliti di Insitut Barat untuk Eksplorasi Luar Angkasa melakukan teleportasi holografik internasional pertamanya pada 27 Juli.
Sumber: Techexplore
Tim mereka sebagian besar terdiri dari mahasiswa kedokteran yang ingin menggunakan teknologi ini untuk memfasilitasi pemeriksaan medis di daerah terpencil dan percaya ini bisa menjadi pengubah permainan untuk perawatan kesehatan pedesaan. Sementara pengaturan dapat membantu mengirimkan gambar dan suara. Dokter mengandalkan berbagai parameter, seperti tekanan darah, detak jantung, saturasi oksigen, dll. saat membuat diagnosis. Selain itu, sentuhan fisik adalah bagian besar dari pemeriksaan medis yang tidak dapat ditiru melalui virtual meeting dan hologram.
Ke depannya, tim peniliti ingin menggabungkan haptics yang memungkinkan transmisi dan pemahaman informasi menggunakan sentuhan dalam proyek mereka di masa depan.
Baca Juga: Qualcomm Resmi Jadi Sponsor Manchester United
Di luar bidang medis, teknologi ini juga digadang akan membantu meningkatkan pertemuan virtual di masa depan di mana kehadiran tiga dimensi bisa menjadi norma suatu hari nanti. Bahkan secara informal, holoportasi dapat membantu orang dalam banyak kegiatan. Menarik untuk ditunggu apakah hologram dapat membantu meningkatkan dimensi kehidupan manusia di masa depan.
(nfr)
Tinggalkan Komentar