Foto: Unpad
Teknologi.id – Mahasiswa Program Studi Geofisika Universitas
Padjadjaran (Unpad) mengembangkan lima perangkat lunak (software) berbasis
portal web.
Tujuannya, mendukung pembelajaran
dan penelitian mengenai penginderaan jauh serta mengukur parameter sifat fisis
batuan.
Ketua Program Studi Geofisika
Unpad, Irwan Ary Dharmawan, mengatakan, pengembangan perangkat lunak itu untuk
memudahkan pengguna ketika mengakses beragam data di bidang penginderaan jauh
maupun pengukuran sifat fisis batuan.
Penginderaan jauh, kata Irwan,
merupakan metode paling murah dalam melakukan pemetaan bumi. Pemetaan dilakukan
melalui citra dari data satelit.
Selama ini, Irwan menjelaskan, untuk mengakses citra satelit yang disajikan seperti di Google Earth Engine, pengguna masih harus menggunakan bahasa program.
Baca juga: Deretan Aplikasi ini Diperbarui di Windows 11
Nah, yang dilakukan mahasiswanya
adalah membuat portal sendiri, "di mana data bisa diakses siapapun tanpa
memiliki pengetahuan mengenai bahasa pemrograman,” kata Irwan di kutip Tempo
dari laman Unpad, Senin 16 Agustus 2021.
Terbagi ke lima laman, perangkat
lunak itu bisa dipakai secara gratis. Mereka terdiri dari Indraja Buana di
laman http://grid.unpad.ac.id/~ijb/ yang dikembangkan Rifky Naufal Hendrawan
dkk.
Fungsi software ini untuk melihat
berbagai potensi Bumi dari beragam data satelit yang ditampilkan pada Google
Earth Engine.
Perangkat lunak kedua yaitu
Pajabat di laman http://grid.unpad.ac.id/~pajabat/. Perangkat lunak yang
dikembangkan Viraldi Dyesa, Syifa A. Prasetyo, dan Erik Irawan ini digunakan
untuk melihat sifat fisis suatu batuan.
Perangkat ini menggunakan
berbagai algoritma untuk menghitung parameter sifat fisis batuan di dalamnya.
Perangkat lunak ketiga adalah
Presitas di situs http://grid.unpad.ac.id/~presitas/. Perangkat lunak ini
merupakan pengembangan dari Pajabat.
Kemampuan pengukuran sifat fisis
batuan di dalamnya dilengkapi dengan machine learning. “Kita tinggal memotret
batuan lalu dapat terlihat sifat fisisnya,” kata Irwan sambil mengungkap
rencana Presitas dikembangkan menjadi aplikasi pada smartphone.
Perangkat lunak keempat adalah Bentala Aksa lewat http://grid.unpad.ac.id/~ba/. Fokusnya untuk melihat potensi pertanian dari lahan yang tersebar di Jawa Barat.
Baca juga: Cara Aktifkan Fitur Developer Mode di Windows 11
Tim memadukan data dari Indraja
Buana dengan data dari Kementerian Pertanian untuk bisa menentukan karakteristik
lahan dan potensi tanamannya.
“Kita bisa lihat apakah di suatu
wilayah cocok ditanami kelapa, atau rambutan, misalnya, sehingga bisa tahu
lahan itu cocoknya buat apa,” kata Irwan.
Perangkat lunak kelima MataBDG di
http://grid.unpad.ac.id/~matabdg/, khusus untuk melihat potensi wilayah di
Bandung Raya, mulai dari data indeks NDVI, NDWI, NDBI dan suhu tanah, hingga
data tutupan lahan, dan data kualitas udara.
Semua perangkat lunak itu telah
dipaparkan di berbagai pertemuan ilmiah tingkat nasional maupun internasional.
Mereka telah mengantongi Surat
Pencatatan Hak Cipta dari Direktur Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan
HAM RI untuk kategori jenis ciptaan program komputer.
(fpk)
Tinggalkan Komentar