Foto: PCMag
Teknologi.id - Malware memang selalu menjadi momok bagi siapa pun, bahkan bagi kalangan ilmuwan. Kali ini, akademisi dari Ben-Gurion University of Negev mengungkap jika terdapat sebuah malware berbahaya yang mampu memodifikasi DNA sintetis menjadi virus.
Baca Juga: 5 Jenis Mikroskop dan Fungsinya yang Perlu Kamu Tahu
Dilansir dari detikINET dan ZDNet, temuan tersebut dimuat dalam penelitian berjudul 'Cyberbiosecurity: Remote DNA Injection Threat in Synthetic Biology' yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Biotechnology. Dalam jurnal tersebut, disebutkan jika komputer milik peneliti biologi menjadi target serangan siber ini.
Untuk bisa menyebar virus mematikan, peretas bisa 'mengakali' ilmuwan untuk memproduksi racun atau virus sintetis melalui serangan siber. Bahkan, tim akademisi mengatakan jika peretas tidak perlu memiliki akses fisik untuk melakukannya.
Malware berbahaya tersebut memiliki kemampuan untuk mengubah sub-string dari DNA, yaitu dengan mengeksploitasi kelemahan di sistem Screening Framework Guidance for Providers of Synthetic Double Stranded DNA and Harmonized Screening Protocol v2.0.
Cara kerjanya, saat ada permintaan DNA yang ditujukan ke pembuat gen sintetis, sebenarnya ada protokol pemantauan yang diwajibkan oleh US Department of Health and Human Services agar DNA berbahaya dapat disaring terlebih dahulu.
Namun, tim akademisi itu mengungkapkan jika protokol tersebut bisa ditembus menggunakan metode obfuscation. Metode ini membuat 16 dari 50 sampel DNA yang sudah disamarkan menjadi tak terdeteksi oleh proses penyaringan tersebut.
Yang lebih mengerikan adalah, serangan siber ini ternyata memiliki pintu masuk melalui software yang dipakai untuk mendesain dan mengatur proyek DNA sintetis itu sendiri. Serangan ini akan masuk dengann cara menyusupkan string DNA yang sudah diubah ke dalam sistem. Proses ini disebut dengan end-to-end cyberbiological attack.
Tidak hanya itu, proses pembuatan gen sintetis pada sistem tersebut juga bisa dikacaukan lewat serangan berbasis browser. Melalui browser, hacker bisa menggunakan plugin malicious untuk menyusupkan DNA berbahaya ke dalam pesanan gen sintetis.
Baca Juga: AI DeepMind Menjawab Salah Satu Tantangan Terbesar Biologi
Berbagai cara penyusupan tersebut tentu membuat ilmuwan ketar-ketir. Pasalnya, pembuatan virus sintetis berbahaya dan bahan beracun ini bisa dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab secara remote lewat serangan siber ini, bahkan tanpa perlu memiliki akses fisik. Dikhawatirkan serangan ini akan berdampak bagi orang banyak.
(rf)
Tinggalkan Komentar