Foto : Envato
Teknologi.id - Mikroskop adalah salah satu teknologi hebat yang pernah ditemukan. Dengan memanfaat kekuatan zoom pada suatu lensa, melalui mikroskop kita dapat melihat 'makhluk tak kasat mata' yang sejatinya hidup berdekatan dengan kita. Melalui mikroskop pula kita dapat melihat sel, bakteri, jamur, serat pakaian, suatu molekul, elektron, bahkan virus.
Untuk 'mengintip' berbagai macam ukuran benda, senyawa, ataupun makhluk hidup kecil ternyata tidak hanya membutuhkan 1 jenis mikroskop saja. Terdapat banyak jenis mikroskop dengan tujuan penggunaannya masing-masing. Berikut adalah 5 jenis mikroskop beserta fungsinya yang perlu kamu tahu :
Baca Juga : Ahli Punya Ide Redupkan Matahari agar Bumi Tak Terlalu Panas
1. Mikroskop Sederhana
Mikroskop sederhana umumnya dianggap sebagai mikroskop pertama. Perangkat tersebut dikembangkan pada abad ke-17 oleh Antony van Leeuwenhoek, yang menggabungkan lensa cembung dengan dudukan untuk spesimen. Pembesaran (zoom) yang tersedia di antara 200 dan 300 kali. Walaupun mikroskop ini sederhana, namun masih cukup kuat untuk memberikan informasi mengenai spesimen biologis, termasuk perbedaan bentuk antara sel darah merah. Sumber cahaya dari mikroskop ini masih harus memanfaatkan cahaya eksternal seperti matahari atau lampu ruangan, yang nantinya akan dipantulkan oleh cermin yang ada di bawah kaca spesimen. Mikroskop sederhana ini masih bisa dijumpai di laboratorium sekolah.
Foto : Snapdeal
2. Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler ini memiliki 2 lensa okuler (lensa untuk mata melihat), yang menawarkan perbesaran yang lebih baik daripada mikroskop sederhana. Mikroskop binokuler adalah mikroskop medan terang atau sering juga disebut dengan mikroskop cahaya. Hal ini berarti setiap spesimen yang ingin dilihat melalui mikroskop harus diterangi. Sumber cahaya mikroskop ini dapat diperoleh dari lampu yang ada di bawah kaca spesimen. Perangkat ini memberikan perbesaran cukup tinggi, yakni mencapai 1.000x. Selain untuk melihat sel, mikroskop ini mampu digunakan untuk melihat bakteri, jamur, mikroalga, dan protozoa. Mikroskop binokuler sangat populer dan digunakan di mana-mana mulai dari laboratorium penelitian hingga ruang kelas biologi sekolah menengah.
Foto : Microscope World
3. Mikroskop Confocal
Tidak seperti mikroskop sebelumnya yang memanfaatkan cahaya biasa, mikroskop confocal menggunakan sinar laser untuk memindai sampel yang telah diwarnai oleh pewarna khusus. Sampel ini disiapkan pada slide dan disisipkan; kemudian, dengan bantuan cermin dichromatic, perangkat tersebut menghasilkan gambar yang diperbesar di layar komputer. Operator juga dapat membuat gambar 3-D dengan merangkai beberapa pindaian. Seperti mikroskop cahaya, mikroskop ini menawarkan pembesaran tingkat tinggi, tetapi resolusinya jauh lebih baik. Mereka biasanya digunakan dalam biologi sel dan aplikasi medis.
Foto : Zeiss
4. Scanning Electron Microscope (SEM)
Scanning Electron Microscope atau SEM, menggunakan elektron untuk melakukan visualisasi gambar. Sebelum dimasukkan ke dalam SEM, sampel disiapkan secara khusus dengan terlebih dahulu menjalani dehidrasi, kemudian dilapisi dengan lapisan tipis berbahan kondusif, seperti emas. Setelah barang disiapkan dan ditempatkan di ruang, SEM menghasilkan gambar hitam-putih 3-D di layar komputer. Perangkat ini menawarkan kontrol yang sangat baik untuk perbesaran. SEM digunakan oleh para peneliti dalam ilmu fisika, medis, dan biologi untuk memeriksa berbagai spesimen.
Foto : UmeƄ University
5. Transmission Electron Microscope (TEM)
Seperti SEM, Transmission Electron Microscope (TEM) menggunakan elektron dalam membuat gambar yang diperbesar. Sampel harus disiapkan secara khusus pula dan dipindai dalam ruang hampa. Tidak seperti SEM, TEM menggunakan preparasi slide untuk mendapatkan tampilan 2-D dari spesimen, jadi lebih cocok untuk melihat objek dengan tingkat transparansi tertentu. TEM menawarkan perbesaran dan resolusi tingkat tinggi. TEM juga merupakan satu-satunya mikroskop yang memungkinkan visualisasi virus secara langsung (hingga saat ini), karena memiliki perbesaran hingga skala nanometer. TEM berkontribusi pada penemuan berbagai jenis virus dan berfungsi sebagai alat diagnostik untuk mengidentifikasi virus secara langsung dalam sampel biologis.
Foto : University of Newcastle
Baca Juga : SpaceX Luncurkan Roket Falcon 9 untuk yang Ke-7 Kali
Nah, itu dia ke-5 jenis mikroskop beserta fungsinya yang perlu kamu tahu. Sebenarnya, masih ada banyak jenis mikroskop sesuai dengan fungsi lain yang lebih spesifik di luar sana. Namun, ke-5 mikroskop di atas sudah mewakili mikroskop yang sebagian besar dipakai saat ini.
(af)
Tinggalkan Komentar