Viral Temuan Rasi Bintang Baru, Semua Zodiak Ikut Berubah!

Teknologi.id . July 19, 2020

Foto: NASA


Teknologi.id - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA kembali menegaskan temuan konstelasi bintang baru atau rasi bintang baru, bernama Ophiuchus. Diambil dari mitologi Yunani, Ophiuchus berarti pemegang ular (Serpent-Bearer), sehingga digambarkan sebagai seorang laki-laki yang menggenggam ular.

Ditemukannya Ophiuchus lantas membuat jumlah rasi bintang bertambah dari yang awalnya 12 kini menjadi 13. Tak hanya itu, jika mengikuti urutan rasi bintang modern yang diumumkan NASA, Ophiuchus menjadi zodiak yang ditujukan bagi orang-orang dengan tanggal kelahiran 30 November - 17 Desember. Periode tanggal tersebut selama ini dikenal sebagai bagian dari zodiak Sagitarius (23 November - 20 Desember).

Hal itu berarti, dengan adanya pertambahan Ophiuchus, seluruh zodiak pun bakal ikutan berubah dan bergeser dari tanggalnya masing-masing. Seperti Capricorn yang menjadi 20 Januari - 15 Februari, Aquarius menjadi 16 Februari - 11 Maret, dan Pisces: 12 Maret - 18 April.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Filter Udara yang Mampu Bunuh 99,8% Virus Corona



Foto: Wikipedia


Berikut ini seluruh perubahan zodiak bila mengacu pada daftar rasi bintang terbaru NASA dengan menambahkan rasi baru Ophiuchus.

  • Capricorn: 20 Januari - 15 Februari

  • Aquarius: 16 Februari - 11 Maret

  • Pisces: 12 Maret - 18 April

  • Aries: 19 April - 13 Mei

  • Taurus: 14 Mei - 12 Juni

  • Gemini: 13 Juni - 20 Juli

  • Cancer: 21 Juli - 10 Agustus

  • Leo: 11 Agustus - 16 September

  • Virgo: 17 September - 30 Oktober

  • Libra: 31 Oktober - 23 November

  • Scorpio: 24 November - 29 November

  • Ophiuchus: 30 November - 17 Desember

  • Sagitarius: 18 Desember - 20 Januari.

Baca juga: WHO: Ada Bukti Virus Corona Dapat Menyebar di Udara

Ophiuchus sebenarnya bukan penemuan baru dan tidak tiba-tiba muncul begitu saja. Dikutip dari Space, Ophiuchus sejak dulu terletak di antara rasi Scorpio dan Sagitarius. Karena pergeseran lintasan tata surya, kemunculannya seakan tiba-tiba.

Pun jika melihat sejarahnya, sebenarnya penemuan Ophiuchus sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya sejak zaman Babilonia kuno. 

Kala itu, bangsa Babilonia kuno membagi zodiak menjadi 12. Setiap zodiak diwakili rasi bintang yang akan dilewati Matahari di titik yang berbeda ketika Bumi mengelilingi bintang itu.

Entah kenapa, bangsa Babilonia menghapus zodiak ke-13 dari rasi perbintangannya. Hal ini menyebabkan Ophiuchus terlupakan dan kita hanya tahu rasi bintang berjumlah 12.

Menurut NASA, bangsa Babilonia mencurangi perhitungan konstelasi tersebut untuk mencocokkan dengan perhitungan kuno yang memetakan jalur 360 derajat matahari dalam 12 bagian yang bersudut simetris 30 derajat.

"Mereka membuatnya cocok dengan kalender 12 bulan mereka dan mengabaikan fakta bahwa Matahari sebenarnya bergerak melalui 13 rasi bintang, bukan 12," jelas juru bicara NASA.

Klaim NASA ini dikuatkan penemuan bahwa poros Bumi di kutub utara dan selatan sudah bergeser jauh dari 2.500 tahun lalu, tepatnya pada saat bangsa Babilonia membagi langit menjadi 12 bagian untuk menentukan rasi bintang. Dengan demikian, posisi semua rasi bintang sudah bergeser dari posisinya yang terlihat 2.500 tahun yang lalu.

Pernah viral

Seperti dikutip dari Irish Post, temuan rasi bintang ini sebenarnya sudah pernah ramai beberapa tahun lalu, yakni sekitar tahun 2006 dan 2016. Namun, kehadiran Ophiucus tidak dianggap dan malah menjadi kontroversi.

Bahkan pada 2016 lalu, NASA juga sempat membuat pernyataan melalui akun Twitter-nya bahwa mereka hanyalah melakukan perhitungan astronomi, alih-alih mengganti zodiak.



(dwk)

author1
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar