Teknologi.id - Di suatu tempat di langit dan di tengah badai, disitulah petir terbentuk. Meskipun langka, kemungkinan tersambar oleh petir dalam hidup manusia adalah sekitar 1:12.000. Dari sekitar 500 kasus orang yang disambar petir setiap tahunnya, ada sekitar 90% korban yang berhasli selamat dan masih hidup.
Inilah hal-hal yang harus diperhatikan saat kamu tersambar oleh petir:
Bagaimana bentuk dari petir?
Meskipun penyebabnya masih diteliti dan belum pasti. Para ilmuwan percaya bahwa partikel es yang bersatu di dalam awan dapat menyebabkan kelebihan muatan negatif. Muatan ini bisa sangat kuat sehingga dapat menghasilkan elektron dengan partikel yang bermuatan negatif. Sementara itu, tanah yang berada di bawah menjadi bermuatan positif.
Karena medan listrik yang sangat kuat bergolak di atas awan, tarikan yang kuat kemudian akan terbentuk di antara awan dan tanah. Petir adalah kekuatan akibat dari penyaluran energi ini.
Petir tersambar ke tanah dengan kecepatan hampir 300.000 Km/h dan kekuatan 300 kV, yakni 150 kali lebih kuat daripada energi yang biasa dipakai oleh industri. Dan bahkan, bisa melebihi kekuatan reaktor nuklir.
Saat petir menghantam tanah, fenomena tersebut menyebabkan jejak plasma yang menerangi langit dengan bentuk zigzag berwarna putih terang yang kita lihat sebagai kilat.
Tiga milidetik pertama
Lichtenberg = Bekas luka setelah tersambar petir.
Banyak kemungkinan yang bisa terjadi hanya dalam tiga milidetik saat petir menyambar ke seluruh tubuhmu. Saat kilat menyambar, itu sering kali akan meninggalkan luka luka bakar yang berbentuk akar.
Rambut dan pakaian mungkin akan hangus atau terbakar oleh kekuatan eksplosif dengan suhu mencapapi 50.000 derajat F (lima kali lebih panas dari permukaan matahari). Jika kamu dalam keadaan mengenakan benda logam, seperti kalung atau tindikan, mereka bisa menyalurkan arus listrik, memanaskan dan membakar kulit.
Pembuluh darah yang keluar dari aliran listrik dan panas bisa menciptakan sesuatu yang disebut
Lichtenberg di kulitmu. Ini adalah pola bekas luka yang bercabang di seluruh tubuh seperti batang atau akar pohon.
Tidak jarang ledakan itu bahkan pecah di gendang telinga, yang kemudian menyebabkan gangguan pendengaran. Dan tentu saja, rasanya sangatlah menyakitkan. Salah satu korban bahkan menyebutkan bahwa "rasa sakitnya bagaikan seribu lebah yang menyengat dari dalam tubuh."
Baca juga: Inilah 5 Penyebab Umum Kecelakaan di Dunia Penerbangan
Setelah selesai sambaran petir
Sesaat setelah disambar, akan menyebabkan gangguan terhadap irama listrik pada jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung. Hal ini menjadi salah satu penyebab utama kematian pada korban yang tersambar petir. Sambaran tersebut juga bisa menyebabkan korban mengalami kejang atau gangguan pernafasan.
Jika arus listrik sampai memasuki tengkorak, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kerusakan otak atau bahkan membuat korban masuk dalam keadaan koma. Dan bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan secara sementara atau permanen.
Tidak berakhir sampai disitu. Setelah tersambar, korban mungkin akan menghadapi penderitaan neurologis seumur hidup karena alasan-alasan yang masih belum dipahami sepenuhnya oleh para ilmuwan. Beberapa ilmuwan percaya bahwa petir mengacaukan sirkuit internal tubuh yang mengakibatkan perubahan perilaku pada setiap sel.
Kamu juga mungkin mengalami perubahan kepribadian, perubahan suasana hati, dan kehilangan memori. Ada juga kemungkinan bahwa kamu akan menderita sakit kronis dan gangguan otot seperti Parkinson.
Namun dalam beberapa kasus, sambaran petir malah menyebabkan munculnya talenta super pada korban. Dalam postingan
Psychology Today, ahli saraf Universitas Miami Berit Brogaard menulis tentang insiden seorang ahli bedah ortopedi yang disambar petir tiba-tiba mahir bermain piano. Dia mulai menulis musik yang secara misterius mulai terdengar di kepalanya sejak tersambar petir.
Namun sekeren apa pun itu, kamu tetap tidak boleh mengandalkan sambaran petir untuk berubah menjadi ajaib dalam sekejap. Sebagian besar konsekuensi disambar petir adalah menyakitkan dan memberikan dampak buruk dalam sisa hidup.
(FM)
Tinggalkan Komentar