Teori Big Bang Diragukan, Seorang Ilmuwan Ungkap Teori Ini

Muhammad Iqbal Mawardi . July 06, 2021

Foto: Wallpaper Cave

Teknologi.id – Teori Big Bang merupakan teori asal-usul semesta yang paling diyakini hingga saat ini. Teori ini menjelaskan bahwa 13,7 miliar tahun lalu sebuah partikel telah meledak. Ledakan ini menciptakan alam semesta yang kita tempati saat ini.

Teori Big Bang ini pertama kali muncul pada sebuah makalah yang terbit pada 1931. Makalah ini ditulis oleh seorang fisikawan Bernama Georges Lemaitre. Hingga saat ini pandangan mayoritas manusia mengenai asal-usul alam semesta berdasar pada gagasan Lemaitre.

Di 2019 silam, tingkat pengembangan alam semesta yang juga disebut Konstanta Hubble diragukan oleh sejumlah ilmuwan. Para ilmuwan ini mempertanyakan apakah penentuan tingkat ekspansi tersebut salah hitung atau kemungkinan ada yang salah dengan alam semesta. 

Sampai sekarang para ilmuwan masih berupaya menemukan titik terang antara teori Big Bang dengan pengamatan modern manusia. Berusaha untuk menentukan umur alam semesta dengan menghitung laju pengembangannya sama seperti mencoba memilih pemenang balapan NASCAR berdasarkan foto buram yang diambil dari sisi kiri belakang mobil pembalap.  

Baca juga: Ini Cara Pemakaman Astronaut yang Meninggal di Luar Angkasa

Konsep alam semesta mengembang tanpa batas memang sulit dipikirkan, namun teori tersebut turut memperkaya gagasan mengenai alam semesta.

Mengutip dari The Next Web, fisikawan dari University of New Hampshire, Chanda Prescod-Winstein menjelaskan teori yang berbeda. Ia mengatakan bahwa lebih masuk akal jika menganggap alam semesta mengembang selamanya.

Dalam jurnal berjudul New Scientist yang ia terbitkan dijelaskan bahwa alam semesta kemungkinan tidak mempunyai momen permulaan.

“Alam semesta mungkin tidak memiliki momen permulaan, dan kita mungkin hidup dalam apa yang disebut alam semesta yang mengembang secara abadi. Salah satu yang berkembang secara eksponensial bahkan sebelum apa yang kita sebut big bang. Secara matematis, ini tampaknya skenario yang paling mungkin — dengan asumsi inflasi benar,” ucap ilmuwan tersebut.

Meski teori ini dianggap sepele, namun banyak asumsi hari ini mengenai fisika klasik maupun fisika kuantum berdasarkan pada gagasan bahwa waktu lebih dari sekadar konstruksi.

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar