Temuan Baru! Minyak Goreng Bekas Bisa Jadi Lem Super yang Sanggup Tarik Mobil

Irmanon Riandina . December 11, 2025


Foto: Mahadas dkk 

Teknologi.id - Inovasi baru dari dunia kimia kembali mengejutkan publik. Para ahli kimia berhasil menemukan cara mengubah minyak goreng bekas yang selama ini dianggap limbah rumah tangga menjadi lem super kuat dengan kemampuan menahan beban ratusan kilogram. Bahkan, dalam uji kekuatan, lem ini mampu menarik sebuah mobil sedan. Penemuan revolusioner ini dipublikasikan pada 28 November di Journal of the American Chemical Society, dan langsung mencuri perhatian karena diyakini dapat mengubah cara kita memandang limbah minyak goreng.

Setiap tahun, dunia menghasilkan sekitar 3,7 miliar galon minyak goreng bekas. Meski sebagian kecil dapat diolah kembali, namun jumlah besar sisanya masih terbuang percuma dan berpotensi mencemari lingkungan. Para peneliti melihat masalah ini sebagai peluang. Mereka menilai limbah minyak goreng sebagai bahan baku yang sangat potensial dalam menciptakan material baru, dan penelitian ini menjadi bukti konkret dari pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai tinggi.

Dalam publikasi ilmiahnya, para peneliti menulis, “Aliran limbah menawarkan alternatif menarik untuk menggantikan bahan baku berbasis biomassa dalam pembuatan plastik.” Dari sudut pandang mereka, minyak goreng tidak hanya sekadar sisa dapur, tetapi sumber karbon yang bisa diolah menjadi polimer baru yang kuat, lengket, dan mudah didaur ulang. 

Baca juga: Transformasi Energi Setahun: Listrik Desa hingga Sumur Minyak Rakyat

Dari Minyak Bekas Menjadi Polimer Baru

Minyak goreng terbentuk dari rantai panjang asam lemak yang menempel pada molekul gliserol. Para ilmuwan memulai proses pembuatan lem dengan memecah struktur ini secara kimia menjadi molekul-molekul yang sederhana melalui beberapa reaksi. Setelah melalui beberapa tahap reaksi, bahan tersebut diubah menjadi campuran alkohol dan ester.

Selanjutnya, campuran inilah yang dikombinasikan untuk membentuk polimer poliester baru. Secara sifat fisik, plastik hasil olahan ini memiliki karakter yang mirip dengan low-density polyethylene (LDPE), yaitu bahan yang umum digunakan pada kantong plastik dan kemasan makanan. Namun, polimer dari minyak goreng bekas memiliki satu keunggulan besar: daya rekatnya luar biasa kuat. LDPE hanya tersusun dari karbon dan hidrogen, sehingga sifatnya tidak lengket. Sebaliknya, polimer minyak goreng bekas memiliki banyak atom oksigen yang mampu membentuk ikatan kuat dengan berbagai jenis permukaan. Inilah yang membuatnya dapat berubah menjadi lem super yang sangat kuat.



Foto: Mahadas dkk

Pengujian Kekuatan dengan Menahan 123 Kilogram dan Menarik Mobil 

Pengujian awal dilakukan dengan menempelkan dua pelat baja menggunakan polimer baru ini. Hasilnya adalah :

  • Pelat baja tetap menempel rekat meski dibebani hingga 123 kilogram.  
  • Pengujian ekstrem lainnya yaitu dua pelat baja yang direkatkan dengan lem tersebut digunakan untuk menarik sebuah sedan empat pintu di jalur menanjak. Luar biasanya, ikatan lem tetap kuat dan tidak terlepas meski mendapat tekanan berat dan sudut kemiringan jalur.

Berdasarkan hasil tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa kekuatan polimer ini setara, bahkan dalam beberapa kasus lebih baik, dibandingkan lem komersial yang tersedia di pasaran. Mereka menulis daalm laporan penelitian, “Sifat-sifat ini menjadikan perekat tersebut ideal untuk digunakan pada laminasi dan lem dalam industri kemasan, komponen otomotif, perangkat medis, dan elektronik.”

Baca juga: Hasil Penelitian Menunjukkan Tinggal di Sini Bisa Bikin Panjang Umur!

Polimer Dapat Didaur Ulang Tanpa Kehilangan Kualitas

Lebih dari sekadar kuat, polimer ini juga unggul dari sisi keberlanjutan. Berbeda dengan plastik konvensional yang sulit didaur ulang dan sering menurun kualitasnya setiap kali melalui proses daur ulang, polimer dari minyak goreng bekas justru dapat dikembalikan ke bentuk awal dan diproduksi ulang tanpa kehilangan sifat mekanisnya. Beberapa varian polimer bahkan dapat dicampur dan didaur ulang bersama jenis plastik umum seperti HDPE dan polipropilena. Hal ini membuka peluang besar untuk integrasi dalam industri daur ulang plastik yang sudah ada.

Para peneliti menekankan, “Penelitian ini menyoroti potensi limbah biomassa nonpangan sebagai bahan baku terbarukan untuk menghasilkan alternatif plastik ramah lingkungan yang tidak bergantung pada petroleum.”

Temuan ini membuktikan bahwa bahan yang selama ini dianggap tidak bernilai seperti minyak goreng bekas dapat menjadi solusi penting bagi dunia material berkelanjutan.Dari sampah dapur menjadi lem super kuat, inovasi ini bukan hanya prestasi ilmiah, tetapi juga harapan baru untuk mengurangi ketergantungan pada plastik berbasis minyak bumi.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(IR/ZA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar