Pengumuman Kerja Sama Antara NASA dan China Untuk Eksplorasi di Bulan

Zhahra Sahira . January 21, 2019
Pengumuman Kerja Sama Antara NASA dan China Untuk Eksplorasi di BulanTeknologi.id - Penelitian dan pengembangan antara teknologi untuk luar angkasa tidak henti-hentinya menunjukan informasi terbaru, pastinya yang pertama dari NASA. Setelah kabar sebelumnya dari pesawat China yang berhasil mendarat di titik terjauh bulan. Kini di tengah memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan juga China, pada Jum'at (18/1) NASA mengumumkan kerja samanya dengan China untuk eksplorasi di Bulan. "Dengan perizinan yang dibutuhkan dari Kongres, NASA telah melakukan diskusi dengan China soal kemungkinan untuk mengamati pendaratan pesawat Chang'e 4 di Bulan menggunakan instrumen pesawat (LRO LAMP) @NASAMoon kami," jelas associate administrator untuk Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, di akun Twitter.

Baca juga: Fakta Mengerikan Bila NASA Mengirim Manusia Ke Venus

Dikutip dari CNN Indonesia, Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) merupakan instrumen yang diorbitkan NASA di Bulan untuk memotret objek yang mendarat di Bulan. Dan juga mengamati dampak pendaratan itu terhadap permukaan bulan. Hal ini penting untuk diamati karena bisa menjadi petunjuk untuk membuat model bagaimana air dan material lain bisa dipindahkan dari kawah ke dekat kutub Bulan, seperti dikutip dari situs resmi mereka. Pernyataan Zurbuchen ini mengonfirmasi pernyataan yang serupa sebelumnya dari Kepala Komandan Deputi Program Eksplorasi Bulan China, Wu Yuanhua, Senin lalu.

Apa saja yang akan dilakukan?

Melalui kerja samanya ini, NASA akan berbagi informasi dari satelit mereka LRO AS. Dan sementara China juga akan berbagi informasi mengenai letak garis lintang dan bujur, juga waktu pendaratan, seperti dilaporkan AFP. Badan Antariksa milik AS inisendiri hendak mengambil data soal bagaimana debu bulan bereaksi ketika Chang'e-4 mendarat. Walaupun sebenarnya pada saat Chang'e-4 mendarat mereka tak bisa memposisikan LRO di lokasi yang optimal. Dengan data debu tersebut, memungkinkan peneliti untuk memperkirakan bagaimana mereka akan mendarat di bulan pada misi-misi berikutnya.

Baca juga: Misi NASA Menabrakkan Pesawat Ruang Angkasa ke Asteroid

Dari pendaratan pesawat China ini, LRO telah mengumpulkan data yang saat ini tengah di analisa. Pada saat awal, LRO diperkirakanakan merekam gambar pendaratan Chang'e-4 pada 31 Januari. Hal serupa sempat dilakukan instrumen ini ketika China menjalankan misi Chang'e-3. Diketahui sebelumnya, NASA pun telah bekerjasama dengan Israel yang juga akan mendaratkan pesawat antariksa mereka di Bulan dalam beberapa bulan mendatang. Mereka tidak hanya membantu pengamatan pendaratan dari LRO dan dukungan komunikasi. Tapi juga mengembangkan laser retroreflektor di wilayah pendaratan Israel. (ZS)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar