Peneliti Kembangkan Obat-Obatan untuk Mengatasi Kecanduan Rokok

Kemala Putri . September 13, 2018

Kredit : quitthebadhabit.com
  Teknologi.id - Para peneliti Washington State University telah menciptakan lebih dari selusin obat-obatan dengan potensi untuk mengekang kebutuhan nikotin para perokok. Para peneliti berharap zat tersebut dapat membantu orang mengurangi konsumsi tembakau mereka, atau bahkan berhenti. Penemuan yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Chemistry, menargetkan enzim hati, yang disebut CYP2A6, yang memetabolisme nikotin. Peneliti Kanada pada pertengahan 90-an menemukan bahwa orang-orang yang memiliki lebih sedikit salinan gen untuk enzim, cenderung merokok lebih sedikit dan tidak kecanduan rokok. Nikotin memicu pelepasan dopamin dan serotonin, zat kenikmatan bagi tubuh. Tapi karena dimetabolisme, pengguna dapat mengalami gejala seperti kesemutan di tangan dan kaki, berkeringat, mudah cemas dan tersinggung. Travis Denton, asisten profesor ilmu farmasi, penulis utama dan mantan pengunyah tembakau yang telah mengerjakan solusi ketergantungan nikotin selama 15 tahun, "Saya berhenti merokok dan saya tahu betapa sulitnya. Apakah ini membantu? Saya yakin demikian, karena sekali lagi, orang-orang yang ingin berhenti, benar-benar ingin berhenti," katanya. "Mereka tidak bisa karena terlalu sulit. Bayangkan jika Anda bisa minum pil ini dan kegugupanmu tidak datang secepat itu, itu sangat bagus untuk membantumu berhenti." Denton dan Philip Lazarus, merancang lusinan molekul yang mengikat CYP2A6 dan menghambat kemampuannya untuk memetabolisme nikotin. "Jika Anda menghambat CYP2A6, seharusnya tidak mengganggu kesehatan Anda secara keseluruhan," kata Lazarus. "Jika kita dapat secara khusus menargetkan enzim ini, orang-orang seharusnya akan baik-baik saja, dan itu mungkin akan membantu mereka berhenti merokok atau setidaknya mengurangi jumlah konsumsi rokok mereka." Sejauh ini, para peneliti telah menguji obat tersebut untuk memastikan tidak mengganggu enzim utama lainnya yang membantu tubuh memetabolisme zat lain. Setelah Food and Drug Administration memverifikasi keamanan obat, uji klinis akan mulai melihat cara kerjanya terhadap manusia. (DWK)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar