Ilustrasi kehidupan di Mars. Kredit : NASA
Teknologi.id - Dengan kemungkinan bahwa akan adanya perubahan iklim yang ekstrim di Bumi, sejumlah pihak justru memiliki rencana yang revolusioner.
Jeff Bezos dan Elon musk misalnya, berpendapat bahwa manusia perlu rencana dan planet cadangan yang bisa menyelamatkan dari kepunahan.
Musk mendirikan SpaceX lantaran frustrasi dengan NASA yang dianggap tak cepat membawa manusia ke Mars. Senada, Bezos pun khawatir Bumi tidak jadi tempat layak huni dan ketika menyadari bahwa manusia butuh infrastruktur untuk ke planet lain justru terlambat. Bezos pun mendirikan Blue Origin yang diharapkan memulai penerbangan komersial pada tahun depan.
Proposal dari kedua raksasa teknologi ini tak pelak menuai kritik besar-besaran karena dianggap tak ubahnya proyek yang hanya ditujukan bagi segelintir orang kaya dan meninggalkan sebagian besar orang yang tak mampu untuk mati.
Menanggapi hal itu, ahli kosmologi Martin Rees membantah anggapan bahwa manusia bisa bertahan dari kepunahan dengan cara meninggalkan Bumi. Ress berpendapat fokus membuat koloni di Mars bukan solusi, namun manusia sebaiknya berurusan dengan iklim di Bumi.
"Saya pikir itu adalah khayalan berbahaya karena Mars akan menjadi lingkungan yang lebih bermusuhan dari puncak Everest atau Kutub Selatan, dan berurusan dengan perubahan iklim di Bumi ini jauh lebih penting," kata Rees.
Para ahli sepakat Bumi memang tengah bermasalah, namun mars dinilai memiliki lingkungan yang tidak ramah bagi manusia.
Bahkan bencana terburuk pun dirasa tidak akan membuat manusia serta merta meninggalkan Bumi ke planet lain yang tak ada kehidupan, tanpa atmosfer, terbatas gravitasi dan memiliki sedikit pasokan air. Mars dianggap tidak mungkin menjadi 'juru selamat' saat manusia dihadapkan pada bencana.
Saat ada perang nuklir misalnya, suhu Bumi bisa menurun menjadi minus 6-8 derajat Celcius. Menurunnya suhu Bumi bisa menjadi bencana seumur hidup bagi penghuni di dalamnya.
Menakar potensi koloni di Mars
Program Officer Open Philantropy Project Nick Beckstead berpendapat apabila memang ada kemungkinan peradaban manusia bisa berkembang di planet lain tentu bisa menjadi kabar baik.
Koloni Mars yang independen dan berdikari tanpa bantuan pasokan dari Bumi bisa menjadi solusi. Akan tetapi, Beckstead mulai pesimis ketika ditanya prospek untuk bisa menciptakan peradaban manusia di planet lain.
"Ini akan sangat sulit, sangat mahal, dan mungkin butuh waktu lama. Tidak dalam beberapa dekade tetapi membutuhkan waktu beberapa abad agar bisa membuat koloni Mars yang independen dan menyelamatkan manusia," kata Beckstead.
Kendati demikian, senada dengan Musk, Beckstead meyakini koloni Mars bisa dicapai dengan bantuan teknologi. Musk sendiri sempat mengakui waktu bukanlah acuan untuk mewujudkan misi membuat koloni di Mars.
Bahkan ketika teknologinya ada, cenderung memakan waktu yang lebih lama. Musk mengakui tidak berharap koloni Mars bisa hidup mandiri dalam waktu dekat.
(DWK)
Tinggalkan Komentar