Pasangan Gay Bajak Tagar Twitter #ProudBoys

Indah Mutia Ayudita . October 05, 2020

George Takei dan Pasangannya. Foto: Twitter/George Takei

Teknologi.id - Kata-kata Proud Boys memiliki arti yang baru sejak para pria gay membanjiri Twitter dengan pesan cinta dengan menggunakan tagar #ProudBoys.

Perayaan ini adalah upaya yang jelas untuk menenggelamkan suara kelompok sayap kanan dengan nama yang sama, yang menjadi berita utama setelah disebutkan oleh Presiden Donald Trump selama debat presiden pertama hari Selasa.

"Mari penuhi hashtag-nya dengan gambar-gambar yang menunjukkan cinta, kepositifan, dan kebanggaan (pride) sesungguhnya," tulis Carlos G. Smith, salah seorang anggota DPR Florida yang terbuka dengan seksualitasnya sebagai seorang gay.

Banyak tweet dengan menggunakan tagar #ProudBoys menujukan pasangan yang sudah bersama-sama selama bertahun-tahun, bahkan sampai hitungan dekade. Mulai dari foto pernikahan, foto bersama anaknya, pose saat mengikuti parade pride, atau sekadar foto penuh cinta bersama pasangan.

Baca juga: RUU Cipta Kerja Sah! Kekecewaan Netizen Banjiri Twitter

"Suami dan anak kami yang baru lahir. Kini ia sudah masuk taman kanak-kanak. Kami sungguh #ProudBoys," tulis Joseph Bissell-Maynard dalam akun Twitternya.

Pengguna lain, Joel Flint menuliskan: "Dua puluh tahun bersama. Bangga menjadi gay! Tidak bangga atas kebencian,"

Pembajakan tagar ini dimulai oleh bintang Star Trek, George Takei yang bertanya-tanya lewat akun Twitternya apa yang akan terjadi jika para pria gay menandai diri mereka sendiri sebagai #ProudBoys di media sosial.

"Bagaimana kalau para pria gay memposting foto mereka saling bercumbu dengan pasangan masing-masing, atau melakukan hal yang 'sangat gay', lalu menuliskan tagar #ProudBoys? Saya yakin tagar tersebut akan jadi sangat kacau," tulis Takei.

The Proud Boys yang direferensikan dalam debat adalah "orang-orang yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai 'sovinis barat' yang dengan tegas menyangkal hubungan apa pun dengan kelompok ideologi alt-right (alternative right) yang rasis.

Mereka juga bersikeras bahwa kelompoknya adalah kelompok persaudaraan yang menyebarkan 'kebenaran anti-politik' dan 'rasa bersalah dari kaum anti-kulit putih', menurut organisasi hak-hak sipil Southern Poverty Law Center. Namun, SLPC menyatakan bahwa kelompok tersebut, yang didirikan pada tahun 2016, berafiliasi dengan ekstremis dan dikenal dengan retorika anti-Muslim dan misoginis.

Baca juga: Twitter Garap Fitur "Birdwatch" untuk Lawan Misinformasi

Selama debat antara Trump dan moderator Chris Wallace tentang supremasi kulit putih, Trump mengatakan kepada Proud Boys untuk "mundur dan siaga."

Setelah debat, anggota kelompok Proud Boys merayakan reaksi Trump dengan menggunakan logo "mundur" dan "siaga" dan memposting video debat dengan teks "Tuhan. Keluarga. Persaudaraan."

Takei mengungkapkan antusiasme sebagai respon dari idenya. "Brad dan saya adalah #ProudBoys, sudah menikah selama 12 tahun sekarang," tweetnya pada hari Senin, 5 Oktober 2020 kemarin.



Status debat presiden kedua, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 15 Oktober 2020 masih belum jelas mengingat diagnosis COVID-19 pada presiden Donald Trump.

(im)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar