Teknologi.id - X (sebelumnya Twitter) baru saja meluncurkan pembaruan pada fitur blokir yang menuai kontroversi. Sebelumnya, jika pengguna terganggu dengan pengguna lain di X, mereka dapat menggunakan fitur blokir dengan sekali pencet. Setelah diblokir, mereka tidak akan bisa lagi melihat postingan pengguna yang memblokir.
Namun, dengan adanya pembaruan ini, meskipun seseorang sudah diblokir, mereka tetap bisa melihat postingan publik yang dibagikan.
Pembaruan ini langsung mendapat protes dari banyak pengguna yang merasa tidak nyaman, karena mereka khawatir orang yang diblokir bisa melihat informasi pribadi atau konten yang seharusnya tidak bisa mereka lihat.
Pembaruan pada fitur blokir sebelumnya sudah diumumkan melalui akun teknisi X resmi @XEng bulan lalu.
Dalam postingannya, mereka mengatakan, "Segera kami akan meluncurkan perubahan pada cara kerja fungsi blokir. Jika postinganmu diatur ke publik, akun yang kamu blokir akan dapat melihatnya, namun mereka tidak akan bisa berinteraksi (like, reply, repost, dll.)."
Selanjutnya, mereka kembali mengonfirmasi pembaruan tersebut pada Minggu (3/11) dengan mengatakan bahwa pembaruan fitur blokir tersebut sudah mulai diluncurkan.
We’re starting to launch the block function update https://t.co/qNYIudCrqb
— Engineering (@XEng) November 3, 2024
Melansir TechCrunch, Rabu (6/11), versi lama dari halaman dukungan X menyebutkan bahwa pengguna yang diblokir tidak bisa melihat daftar pengikut dan yang diikuti oleh pengguna yang memblokir mereka.
Namun, baru-baru ini, X dipantau telah memperbarui halaman dukungannya dengan menghapus informasi tersebut.
Sekarang, pengguna yang diblokir tetap bisa melihat daftar pengikut dan yang diikuti oleh orang yang memblokir mereka.
Halaman pusat bantuan X mencatat hal-hal penting yang perlu diperhatikan mengenai pembaruan fitur blokir ini.
"Blokir adalah fitur yang membantu Anda mengontrol cara berinteraksi dengan akun lain di X. Fitur ini membantu orang membatasi akun tertentu agar tidak mengikuti, mengirim Direct Message, dan berinteraksi dengan mereka."
"Jika postingan Anda bersifat publik, akun yang sudah Anda blokir dapat melihat postingan Anda. Namun, mereka tidak dapat berinteraksi (menyukai, membalas, memposting ulang, dan sebagainya) dengan postingan Anda."
Baca juga: X Ubah Sistem Pembayaran Kreator, Cara Baru Cari Cuan
Foto: Popbase
X mengungkapkan alasan mereka dibalik keputusan mereka dalam memperbarui fitur blokir. Mereka menjelaskan bahwa fitur blokir bisa disalahgunakan untuk membagikan atau menyembunyikan informasi pribadi atau berbahaya seseorang.
Mereka berharap fitur blokir terbaru ini akan memberikan lebih banyak transparansi.
Namun, alasan tersebut terasa kurang meyakinkan, karena X masih bisa memungkinkan penggunanya untuk mengatur akun mereka menjadi privat dan membagikan informasi secara lebih terbatas.
Masalah terbesar dari diumumkan dan diluncurkannya pembaruan ini adalah banyak pengguna yang tidak memberikan respons yang positif.
Sebagian besar dari mereka khawatir akan semakin maraknya pencuri konten dan stalker di platform tersebut.
Tracy Chou, seorang software engineer yang telah membuat aplikasi yang membantu orang untuk memblokir otomatis, berkomentar bahwa seseorang di Twitter, kemungkinan Elon Musk, mungkin berpikir bahwa menghindari blokir bisa dilakukan dengan membuat akun lain. Namun, friksi itu penting. Mempermudah orang yang tidak diinginkan untuk mengakses konten pengguna tentu bukanlah hal yang baik.
@HDealla berkomentar, "Kami yang memiliki stalker dan pencuri konten di sini sama sekali tidak menghargai perubahan ini dan seharusnya tidak perlu mengunci akun kami untuk melindungi diri dari orang-orang yang berpotensi merugikan."
Pengguna lain juga meragukan alasan di balik pembaruan yang diungkapkan oleh X dengan mengatakan bahwa meskipun Elon Musk mengklaim ingin memberikan lebih banyak "transparansi," beberapa bulan yang lalu dia justru menyembunyikan tampilan Likes.
Pengguna lain berkomentar bahwa perubahan fitur blokir jelas merupakan pelanggaran privasi yang besar dan mempertanyakan bagaimana hal tersebut bisa dianggap legal.
Di tengah banyaknya komentar negatif, akun @Stefan334 memberikan saran yang bijak: "Penting untuk memantau dan mengevaluasi penerapan perubahan ini dalam praktik, agar dapat dibatalkan jika fitur blokir baru ternyata berdampak buruk. Banyak orang yang merasa bahwa perubahan ini adalah langkah yang kurang tepat."
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(aia)
Tinggalkan Komentar