Teknologi.id - X sebagai platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter dan dimiliki oleh Elon Musk, baru-baru ini mengubah sistem pembayaran untuk kreator konten. Mulai 8 November 2024, kreator akan mendapatkan penghasilan berdasarkan keterlibatan (engagement) dari pengguna X Premium, bukan lagi dari tampilan iklan yang dilihat. Perubahan ini berarti bahwa kreator dibayar berdasarkan interaksi seperti balasan, repost, dan like dari pengguna X Premium, yang merupakan pelanggan berbayar di platform tersebut.
Sebelumnya, program monetisasi X bergantung pada berapa banyak pengguna terverifikasi (X Premium) yang melihat iklan dalam balasan tweet kreator. Kini, dengan perubahan ini, X ingin mendorong kreator untuk fokus pada peningkatan engagement asli dari pengguna berlangganan. Interaksi palsu atau curang tidak akan dihitung, dan kreator yang ketahuan memanipulasi tayangan akan dikeluarkan dari program monetisasi.
Langganan X Premium sebagai Sumber Pendapatan Utama
Perubahan strategi ini mencerminkan pergeseran X untuk mengandalkan layanan berlangganan X Premium sebagai sumber pendapatan utamanya. Sebelumnya, X melaporkan bahwa pendapatan dari iklan menurun hingga 40% akibat banyaknya pengiklan yang meninggalkan platform setelah serangkaian kontroversi dan perubahan kebijakan. Dalam menghadapi penurunan ini, X beralih fokus untuk mendorong pengguna berlangganan X Premium sebagai cara memperkuat arus pendapatan.
Untuk bisa menghasilkan uang dari konten di X, kreator kini harus terdaftar dalam program X Premium atau X Premium+. Di Indonesia, biaya langganan X Premium dimulai dari Rp 62.500 per bulan. Melalui langganan ini, kreator bisa mengakses fitur-fitur tambahan dan memiliki kesempatan untuk memonetisasi konten mereka. Tanpa langganan ini, kreator tidak bisa mengikuti program monetisasi.
Detail Monetisasi yang Masih Minim
Meskipun perubahan ini sudah diumumkan, masih banyak detail tentang pembagian pendapatan yang belum jelas. Elon Musk dan tim X belum memaparkan secara rinci syarat-syarat tambahan untuk monetisasi atau kriteria apa saja yang membuat tweet layak dimonetisasi. Selain itu, informasi tentang berapa banyak bagian pendapatan yang bisa diperoleh kreator juga belum sepenuhnya transparan. Sejauh ini, diketahui bahwa kreator bisa mendapatkan "hingga" 25% dari pendapatan langganan X Premium, namun belum ada kejelasan tentang bagaimana persentase ini dihitung.
Hal ini membuat kreator masih bertanya-tanya tentang strategi terbaik untuk memaksimalkan pendapatan mereka di X. Tidak ada rincian mengenai jenis konten apa yang paling menguntungkan atau syarat khusus lainnya untuk bisa mendapatkan pendapatan dari tweet atau utas.
Foto : imagieo.forbes
Baca juga : Centang Biru di X Cuma Perlu Berlangganan, Intip Apa Saja Keuntungannya
Strategi X untuk Mengatasi Penurunan Iklan
Perubahan fokus dari iklan ke langganan Premium ini menegaskan strategi X dalam menghadapi tantangan penurunan pendapatan iklan. Akibat banyaknya pengiklan yang meninggalkan platform, X harus mencari cara lain untuk menjaga stabilitas pendapatan. Dengan mendorong lebih banyak pengguna untuk berlangganan X Premium, platform ini berusaha menciptakan model bisnis yang lebih berkelanjutan. Langganan Premium tidak hanya menyediakan fitur eksklusif bagi pengguna, tetapi juga memberi kesempatan bagi kreator konten untuk memonetisasi interaksi yang terjadi di konten mereka.
Namun, untuk bisa sukses dalam program ini, kreator perlu membangun komunitas yang aktif dan terlibat. Penghasilan kreator sekarang sepenuhnya tergantung pada interaksi langsung dari pengguna berbayar, bukan hanya dari jumlah tampilan atau iklan yang muncul di tweet mereka. Kreator harus berupaya menciptakan konten yang menarik dan mampu memancing engagement, seperti balasan, repost, dan like, agar bisa memaksimalkan potensi pendapatan mereka.
Masa Depan Monetisasi di X
Langkah X untuk mengalihkan fokus ke layanan Premium menggambarkan arah baru bagi platform ini dalam menghadapi persaingan di industri media sosial. Dengan memperkuat ekosistem kreator melalui interaksi pengguna berbayar, X berharap bisa menciptakan sumber pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan, di luar ketergantungan pada iklan. Perubahan ini juga memperlihatkan bahwa X berusaha membangun hubungan yang lebih erat antara kreator konten dan audiens yang bersedia membayar, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas konten di platform.
Meskipun ada banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai detail pembagian pendapatan dan syarat monetisasi, perubahan ini memberi peluang baru bagi kreator untuk menghasilkan uang dari konten yang mereka buat di X. Namun, mereka harus lebih berfokus pada membangun keterlibatan yang kuat dengan pengguna berbayar jika ingin berhasil di era baru platform ini.
Dengan berfokus pada engagement dan mendorong langganan Premium, X berharap bisa mengatasi tantangan pendapatan iklan yang menurun dan menciptakan model bisnis yang lebih tangguh di masa depan.
Baca berita dan artikel lain di Google News
(mha)
Tinggalkan Komentar