Download Teknologi App
Foto: Disway.id
Teknologi.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Rabu (21/9), mengatakan pengesahan Undang-Undang tentang Perlindungan Data Prbadi (RUU PDP) tak ada kaitannya dengan kasus Bjorka.
Mahfud berpendapat Bjorka tidak punya kapasitas luar biasa untuk membocorkan data keamanan Indonesia. Oleh karenanya Mahfud menegaskan pengesahan RUU PDP ini bukan respons dari kebocoran dadta akibat ulah Bjorka.
"RUU PDP sudah lama dibahas. Tidak ada kaitannya dengan kebocoran data soal Bjorka," kata Menko Polhukam, dikutip dari Viva.co.id, Kamis 22 September.
Sebelum disahkan, RUU PDP telah melalui kajian panjang yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR-RI. Hal tersebut, lanjut Mahfud, sudah berlangsung selama dua tahun sebelum akhirnya disahkan kemarin.
"Ini sudah dua tahun dibahas," ucap Mahfud.
Baca juga: Bjorka Orang Indonesia? Begini Kata Putra Aji Adhari Pembobol Situs NASA
Menko Polhukam dan juga mantan Mahkamah Konsitusi ini kembali menegaskan, data yang dibocorkan Bjorka tidak benar. Menurutnya itu hanya tipu daya yang dibuat Bjorka untuk masyaraka percaya seakan-akan dia mampu membobol data negara.
Dirinya juga menyebut soal data pribadinya yang dibocorkan oleh Bjorka itu tidak benar atau salah.
"Datanya salah, dia sebarkan nama ibu saya Siti Aminah. (padahal) Bukan Siti Aminah, ngarah dia," tuturnya.
Terakhir Mahmud mengatakan bahwa tim khusus yang menangani kasus Bjorka sudah berhasil mengidentifikasi siapa sosok Bjorka yang selama ini menghebohkan media sosial dengan aksinya menyebarluaskan data perusahaan hingga tokoh politik Indonesia.
Susunan tim khusus tanggap darurat yang dibentuk Presden Joko Widodo terdiri dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN.
Baca juga: Widya Load Scanner Hitung Volume Muatan Truk Lebih Cepat dan Akurat
Foto: Instagram @mohmahfudmd
Beberapa nama tokoh politik yang telah dibocorkan Bjorka antara lain: Johnny G Plate, Puan Maharani, Erick Thohir, Anies Baswedan, Mahfud MD dan beberapa orang lainnya.
Terakhir, Bjorka juga diduga berhasil membobol 1,3 miliar data registrasi SIM card yang di dalam nya terdiri dari data-data kependudukan yang diklaim berhasil dicuri dari situs Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
(arm)
Tinggalkan Komentar