Teknologi.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi topik hangat di berbagai diskusi seputar masa depan Indonesia, terutama dalam konteks keberlanjutan dan inovasi teknologi.
Dalam hal ini, Ridwan Kamil, Kurator Pembangunan IKN, kembali menegaskan komitmen bahwa hanya kendaraan listrik yang akan diizinkan masuk dan beroperasi di kawasan ini.
Sementara itu, kendaraan berbahan bakar fosil akan dihentikan di perbatasan kota. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjadikan IKN sebagai salah satu kota paling hijau di dunia, dengan emisi nol dan udara yang lebih bersih.
IKN Kota Hijau yang Menjunjung Keberlanjutan
Ridwan Kamil, yang diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo sebagai kurator IKN, telah berulang kali menyampaikan visi besar untuk kota baru ini. Pada ajang Sustainable Business Summit 2024 di Singapura, Ridwan Kamil menegaskan bahwa IKN akan menjadi kota hijau yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan.
"Kami berjanji kepada dunia, IKN akan menjadi salah satu kota paling hijau dan mengutamakan keberlanjutan," ujar Ridwan Kamil saat memberikan presentasi. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebagai kurator, Ridwan Kamil tidak hanya bertanggung jawab dalam perencanaan desain infrastruktur, tetapi juga memastikan bahwa standar kualitas tertinggi diterapkan dalam setiap tahap pembangunan.
"Saya disarankan Presiden sebagai kurator IKN yang berarti saya bertanggung jawab atas quality control dalam perencanaan desain infrastruktur. Kami akan menjadi kota dengan emisi nol," tambahnya.
Dengan demikian, setiap keputusan terkait pembangunan IKN selalu mempertimbangkan dampak lingkungan dan upaya untuk mengurangi jejak karbon.
Baca juga: Pemerintah Prioritaskan ASN Jomblo untuk Dipindah ke IKN
Hanya Kendaraan Listrik yang Diizinkan
Dalam visi IKN sebagai kota hijau dan berkelanjutan, penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu elemen kunci. Ridwan Kamil menegaskan bahwa ketika pembangunan IKN sudah sepenuhnya selesai, hanya kendaraan listrik yang diizinkan untuk masuk dan beroperasi di dalam kota.
"Jadi, Nusantara ketika sudah selesai dibangun, akan menjadi kota kendaraan listrik. Maka, kalau kamu mengemudikan mobil bensin (ke IKN), kami akan menghentikanmu di perbatasan kota dan (meminta) menggantinya dengan mobil listrik," ungkap Ridwan Kamil.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk mendorong penggunaan energi bersih dan mengurangi emisi karbon di kota baru tersebut.
Tidak hanya Ridwan Kamil, Presiden Joko Widodo juga mendukung penuh kebijakan ini. Menjelang upacara kemerdekaan, Presiden menegaskan bahwa IKN, setelah selesai dibangun, hanya akan dibuka untuk kendaraan listrik. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas udara di kawasan tersebut agar tetap bersih dan sehat.
"Ke depan akan menjadi tren penggunaan energi hijau. Di sini juga saat ini 100 persen sudah memakai energi hijau. Nanti, kalau ini sudah dimulai, semua kendaraan juga harus kendaraan listrik," ujar Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke IKN.
Dampak Positif terhadap Kualitas Udara
Salah satu tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kualitas udara di IKN. Presiden Jokowi sendiri telah mengecek kualitas udara di IKN beberapa waktu lalu dan menemukan bahwa indeks kualitas udara di kawasan tersebut berada di angka 6, yang berarti sangat sehat.
"Kemarin pagi saya cek di IKN berapa air quality indeksnya, hanya enam. Padahal kendaraannya belum (semua) listrik. Mungkin kalau kendaraannya listrik bisa nol," terangnya.
Ini menunjukkan bahwa dengan diterapkannya kendaraan listrik secara penuh, kualitas udara di IKN dapat ditingkatkan lebih baik lagi, bahkan mungkin mencapai indeks nol.
Jokowi juga membandingkan kualitas udara di IKN dengan beberapa kota lain, termasuk Singapura, yang indeks kualitas udaranya mencapai angka 53. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar di Pulau Jawa, kualitas udara seringkali melebihi angka 100, yang menunjukkan bahwa udara tersebut tidak sehat.
"Kita cek Singapura (indeksnya) 53, maksimal itu 50 udara yang baik dan sehat. Tapi kota-kota kita, utamanya di Jawa, rata-rata sudah di atas 100. Ini yang harus juga dicermati bupati, walikota dan gubernur," kata Jokowi.
Oleh karena itu, upaya untuk menjaga kualitas udara di IKN menjadi sangat penting dan harus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
Baca juga: Menkominfo Tegaskan Sinyal Internet di IKN Kencang dan Sudah Didukung 5G
Masa Depan yang Lebih Hijau dan Bersih
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam pembangunan IKN menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan hanya mengizinkan kendaraan listrik masuk ke IKN, pemerintah tidak hanya berusaha mengurangi emisi karbon tetapi juga ingin menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat bagi masyarakat.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong tren penggunaan energi hijau di seluruh Indonesia. Seperti yang dikatakan Jokowi, "Ke depan akan menjadi tren penggunaan energi hijau." Langkah ini tidak hanya akan membantu mengurangi polusi udara tetapi juga mempromosikan teknologi energi bersih yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
IKN sebagai kota baru yang dirancang dengan konsep keberlanjutan memiliki potensi besar untuk menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia.
Dengan menerapkan kebijakan-kebijakan inovatif seperti ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mengarah pada masa depan yang lebih hijau dan bersih.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)
Tinggalkan Komentar