Foto : The Verge
Teknologi.id - Pesawat ruang angkasa robotik NASA, OSIRIS-REx, akan memulai operasi rumit untuk menyimpan partikel berharga yang diambilnya dari asteroid Bennu. Misi OSIRIS-REx NASA mengumumkan dalam website resminya bahwa siap untuk melakukan penyimpanan awal pada hari ini (27/10). Sampel besar yang dikumpulkannya sejak minggu lalu dari permukaan asteroid Bennu digunakan untuk melindungi dan mengembalikan sampel sebanyak mungkin.
Pada 22 Oktober lalu, tim misi OSIRIS-REx menerima gambar yang menunjukkan kepala kolektor pesawat antariksa dipenuhi dengan material yang dikumpulkan dari permukaan Bennu. Kapasitas itu terdeteksi melebihi persyaratan misi dua ons (60 gram). Menurut laporan, beberapa dari partikel ini tampak seperti perlahan-lahan keluar dari kepala pengumpulan, yang disebut Touch-And-Go Sample Acquisition Mechanism (TAGSAM).
Sebuah flap mylar pada TAGSAM memungkinkan material untuk dengan mudah masuk ke kepala kolektor, dan harus ditutup rapat setelah partikel melewatinya. Namun, bebatuan yang lebih besar tidak sepenuhnya melewati flap ke dalam TAGSAM. Hal ini mengakibatkan adanya partikel yang menjepit flap hingga terbuka dan menyebabkan kebocoran .
Baca Juga : Temukan Air di Bulan, Ini Penjelasan NASA
Karena acara pengumpulan sampel pertama sangat sukses, Direktorat Misi Sains NASA telah mengizinkan tim misi untuk mempercepat penyimpanan sampel, yang semula dijadwalkan pada 2 November, di Sample Return Capsule (SRC) pesawat ruang angkasa untuk meminimalkan kehilangan sampel lebih lanjut.
"Banyaknya materi yang kami kumpulkan dari Bennu memungkinkan kami mempercepat keputusan kami untuk menyimpan," kata Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx di Universitas Arizona, Tucson. "Tim sekarang bekerja sepanjang waktu untuk mempercepat penyimpanan. Sehingga, kami dapat melindungi sebanyak mungkin materi ini untuk kembali ke Bumi, " tambahnya.
“Saya bangga dengan kinerja dan kesuksesan tim OSIRIS-REx yang luar biasa hingga saat ini. Misi ini berada pada posisi yang tepat untuk mengembalikan sampel asteroid yang bersejarah dan penting ke Bumi dan mereka telah melakukan semua hal yang benar, dengan jadwal yang dipercepat, untuk melindungi kargo berharga itu,” kata Associate Administrator NASA untuk Sains Thomas Zurbuchen.
Untuk mendukung hal itu, Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, menyediakan manajemen misi secara keseluruhan, rekayasa sistem, serta jaminan keselamatan dan misi untuk OSIRIS-REx. Sementara University of Arizona memimpin perencanaan observasi sains misi dan pemrosesan data.
OSIRIS-REx sendiri merupakan misi ketiga dalam NASA’s New Frontiers Program, yang dikelola oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Huntsville, Alabama, untuk Direktorat Misi Sains di Washington.
Baca Juga : Astronot NASA, Kate Rubins Lakukan Pemilu di Luar Angkasa
(af)
Tinggalkan Komentar