Startup Majoo Dapat Suntikan Dana Rp 147 Miliar, Buka Potensi UMKM Indonesia

Aprilia Khairul Amalia . August 15, 2022
Foto: Majoo


Teknologi.id - Majoo, startup software as a service (SaaS), telah menerima pendanaan putaran pertama seri A sebesar US$10 juta atau sekitar Rp 147 miliar. BRI Ventures, AC Ventures, Quona Capital, dan unicorn Xendit juga turut berpartisipasi dalam investasi ini. Namun, putaran pendanaan dipimpin oleh investor teknologi global yang dirahasiakan. 


“Para investor, tidak hanya menyediakan pendanaan bagi Majoo untuk melanjutkan misi perusahaan, tetapi juga memberikan arahan dan dukungan strategi sehingga bisa memaksimalkan dan memperkuat posisi kami di industri SaaS,” ujar pendiri sekaligus CEO Majoo Indonesia Adi Wahyu Rahadi dalam keterangan pers, Senin (15/8). 

Baca juga : Fitur Baru LINE Split Bill, Bantu Kamu Bagi Tagihan Saat Hangout!

SaaS adalah penyedia perangkat lunak (software), yang mencakup fitur berorientasi yang dikhususkan untuk pelanggan. Sebagai solusi end-to-end SaaS, Majoo menyediakan berbagai fitur dalam satu aplikasi seperti pembayaran online, pendaftaran inventaris, manajemen karyawan termasuk pendaftaran waktu kehadiran, komisi gaji yang diproses secara otomatis. 


Adi mengatakan, uang segar itu akan digunakan untuk mengembangkan pasar di Indonesia. “Dengan memberikan solusi yang komprehensif bagi UMKM untuk mengelola usahanya dan membantu mereka mengembangkan usahanya,” ujarnya. 


Juga, terus berinvestasi dalam produk dan talenta digital. “Majoo juga akan mendorong akselerasi visi perusahaan untuk memperkuat posisi kami di pasar dengan memperkaya ekosistem melalui kolaborasi berbagai sektor industri strategis, seperti layanan keuangan, e-commerce, dan layanan lainnya,” ujarnya. 


Startup tersebut telah menjangkau 35.000 orang di Indonesia pada bulan Juli. Sebanyak 96% di antaranya adalah pengguna aktif dengan retensi 12 bulan. 


Sejak diluncurkan secara besar-besaran, Majoo telah mencatat 166 juta transaksi untuk UMKM.Nilainya setara US$ 940 jatau sekitar Rp 14,3 triliun.  Aktivitas 

Bisnis Majoo meningkat lebih dari 800% sejak pandemi corona. 

Pendiri dan Managing Partner AC Ventures, Adrian Li mengatakan, tingkat retensi pengguna Majoo sebesar 12 juta lebih dari 80%. “Ini menunjukkan betapa berharganya platform Majoo bagi pengguna,” katanya. 


Apalagi, menurutnya, Majoo jelas cocok dengan memiliki product-market fit yang sedang booming dan jelas indikator pertumbuhannya. “Itu membuat kami bangga menjadi investor institusi pertama mereka,” katanya. 


Product Plan mendefinisikan product-market fit sebagai konsep atau skenario di mana pelanggan perusahaan ingin membeli, menggunakan, dan menyebarkan informasi tentang suatu produk. Jika ini terjadi pada banyak pelanggan bisnis, ini dapat membantu pertumbuhan bisnis dan meningkatkan keuntungan. 


Partners Quona Capital, Dan Bertoli mengatakan, Majoo mencatatkan pertumbuhan positif sejak perusahaan berinvestasi. “Kami yakin Majoo akan menjadi yang terdepan untuk layanan point of sales (POS) atau kasir online di Indonesia,” ujar dia.


CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja menambahkan, berinvestasi di startup sejalan dengan komitmen anak usaha BRI ini. “Untuk terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia di era digital,” ujarnya.


(aka)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar