Foto: NASA Blogs
Teknologi.id - Badan Antariksa Rusia, Roscosmos meluncurkan Modul
Sains Nauka ke StasiunLuar Angkasa Internasional atau ISS pada Rabu (21/7).
Modul Sains ini meluncur dari
Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan menggunakan Roket Proton-M. Diperkirakan
perjalanan ini membutuhkan waktu 8 hari.
Nauka, Modul Laboratorium
Multiguna, dirancang untuk berlabuh di ISS untuk memberikan sejumlah besar
faslitas bagi para kosmonaut dan astronaut.
Nauka juga berfungsi untuk
melanjutkan perakitan ISS Segmen Rusia setelah jeda selama satu dekade atau 10
tahun.
Dilansir Kompas dari AP News, Jumat (23/7/2021), setelah serangkaian manuver, modul seberat 22-ton diatur untuk berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam mode otomatis pada 29 Juli nanti.
Baca juga: Dubai Pakai Drone Bikin Hujan Buatan, Berapa Harganya?
Pada 2013, para ahli menemukan
kontaminasi dalam sistem bahan bakar modul Nauka, yang mengakibatkan
penggantian yang memakan waktu lama dan biaya mahal. Sistem Nauka lainnya juga
mengalami modernisasi atau perbaikan.
Peluncuran yang sebelumnya
ditetapkan untuk 15 Juli ditunda hingga kemarin Rabu karena para ahli mbutuh
memperbaiki beberapa kekurangan.
Sebelum Nauka berlabuh di ISS, salah satu modul Rusia yang lebih tua, kompartemen spacewalking Pirs, perlu dilepas dan dibuang dari ISS untuk mengosongkan ruang bagi modul baru.
Baca juga: Ini Keunggulan Checkmate, Jet Tempur Siluman Milik Rusia
Pengendali ruang angkasa Rusia
berencana untuk melakukan manuver pada hari Jumat setelah mereka memeriksa dan
memastikan bahwa sistem Nauka beroperasi dengan benar dan modul siap untuk
berlabuh.
Anggota kru Rusia di stasiun
tersebut telah melakukan dua kali perjalanan antariksa untuk menghubungkan
kabel sebagai persiapan kedatangan Nauka.
Setelah Nauka berlabuh di
stasiun, masih dibutuhkan serangkaian manuver yang panjang, termasuk hingga 11
perjalanan ruang angkasa yang dimulai pada awal September, untuk
mempersiapkannya beroperasi.
(fpk)
Tinggalkan Komentar