Foto: CIO Africa
Teknologi.id – Twitter baru saja memperbarui kebijakan berbagi
informasi pribadi di platformnya.
Hal ini diumumkan Twitter dalam
sebuah pengumuman di blog resmi mereka dan melalui sebuah unggahan di Twitter
melalui handle @TwitterSafety.
Twitter disebut bakal melarang penggunanya untuk berbagi foto dan video
tanpa persetujuan atau izin dari pemiliknya.
Selain itu, Twitter juga tetap melarang pengguna mempublikasikan
berbagai informasi atau data pribadi milik pengguna lainnya.
Termasuk juga melarang mereka
mengintimidasi atau melecehkan pengguna lainnya menggunakan informasi pribadi.
Larangan itu merupakan bagian
dari perluasan kebijakan informasi pribadi di Twitter untuk melindungi data dan
media pribadi para penggunanya baik berupa foto maupun video.
Hal tersebut dilakukan karena
menurut Twitter platform media sosial bertujuan untuk meningkatkan privasi dan
keamanan pengguna.
Dengan kebijakan yang ada, mempublikasikan informasi pribadi orang
lain, seperti nomor telepon, alamat, dan ID orang lain akan dihapus oleh
Twitter.
"Membagikan foto atau video
pribadi bisa mengganggu privasi seseorang. dan bisa saja berdampak bagi fisik
dan emosional pengguna yang ada di dalam foto tersebut," kata pihak
Twitter.
Twitter sendiri tidak bisa
mendeteksi penyebaran media pribadi sendirian. Untuk mendeteksi pelanggaran
tersebut, mereka membutuhkan laporan dari pengguna lain.
Hal ini untuk memastikan bahwa foto atau video pribadi yang dibagikan tersebut memang diunggah tanpa seizin pemiliknya.
Baca juga: Jack Dorsey Mengundurkan Diri dari CEO Twitter, ini Alasannya
Setelah dikonfirmasi bahwa media
yang dibagikan merupakan milik pribadi dan diunggah tanpa izin, maka Twitter
bakal menghapus foto atau video tersebut.
Kebijakan tersebut tidak akan berlaku untuk media yang menampilkan
figur publik atau individu ketika media dan teks Tweet yang menyertainya
dibagikan untuk kepentingan publik atau menambah nilai pada wacana publik.
Namun, konten yang menampilkan
orang-orang atau publik figur tersebut dapat dihapus jika situs menentukan
bahwa itu dibagikan untuk melecehkan, mengintimidasi, atau menggunakan rasa
takut untuk membungkam mereka.
(fpk)
Tinggalkan Komentar