Foto: IDN Media
Teknologi.id - Berkecimpung di dunia product management mungkin menjadi salah satu bidang yang diincar oleh pekerja saat ini. Berada di tengah-tengah berbagai divisi, membuat bekerja di bidang ini terasa tidak membosankan. Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh Devi Eko Irianto, Senior Product Manager IDN Media.
Di usianya yang terbilang masih muda, Eko berhasil menjadi seorang Senior Product Manager di salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia. Bagaimana perjalanan karir Devi Eko Irianto hingga mencapai kesuksesannya seperti saat ini? Berdasarkan wawancara eksklusif Teknologi.id dengan Devi Eko Irianto, berikut cerita perjalanan karir Devi Eko Irianto untuk menjadi seorang Product Manager.
Berawal dari Android Developer
Semasa kuliah, Eko memutuskan untuk mengambil jurusan Sistem Komputer di Telkom University, Bandung. Mempelajari secara spesifik mengenai coding saat kuliah, membuat Eko memutuskan untuk mengawali karirnya menjadi seorang Android Developer. Kala itu, ia bekerja sebagai Android Developer di sebuah perusahaan software house bernama Codigo. Diketahui, Codigo merupakan 'sister company' dari NET TV yang berada dibawah Indika Group. Saat itu, Codigo memiliki fungsi untuk merancang semua produk digital NET. Produk digital NET yang pertama kali diurus oleh Eko adalah NET CJ atau NET Citizen Journalist. Produk tersebut menjadi tempat bagi masyarakat awam untuk mengunggah video yang bermuatan berita.
Sembari bekerja sebagai Android Developer, Eko juga melanjutkan studi S2 nya di Universitas Binus dan mengambil jurusan Creative Marketing. Saat ditanya alasan mengapa ia memilih Creative Marketing, Eko mengatakan bahwa marketing merupakan salah satu bidang yang ingin ia eksplor.
"Di Binus itu jurusan Creative Marketing under Fakultas Bisnis. Jadi, kayanya gue kalau di product management itu salah satu fokusnya ke bisnis juga. Jadi, gue ambil jurusan Creative Marketing. Selain itu, marketing itu salah satu hal yang ingin gue explore," ujar Eko.
Diberi Kesempatan untuk Membuat Departemen Baru
8 bulan menjadi Android Developer, Eko memutuskan untuk pindah ke divisi Product Management. Tentunya, kepindahannya ke divisi Product Management harus melewati segala tes dan presentasi yang harus diajukan ke seluruh tim Product Management. Namun, ia berhasil melewatinya. Alasan mengapa ia ingin pindah divisi adalah karena ia merasa cocok dengan pekerjaan tersebut dan merasa sebenarnya tidak cocok di bidang engineer.
"Waktu di kantor awal baru tahu kalau ada fungsi Product. Waktu kuliah di kampus gak tahu ada fungsi itu. Tahunya cuma ada designer, developer, artistek, network engineer, dan lain-lain gitu kan. Nah, pas jadi android developer itu di tim project ada product juga dan jadi berasa cocok aja dengan pekerjaan itu. Terus, merasa gak fit jadi engineer sebenarnya," kata Eko
"Kalau waktu jaman kuliah berasa seru karena jalannya per semester dan waktu akhir semester kan biasanya ngerjain satu projek. Setelah ganti semester kan ganti projek lagi. Nah, kalau bekerja jadi engineer kan gak akan ganti," lanjutnya.
Setelah berpindah, produk pertama yang dia tangani adalah Rolling Stone Indonesia. Karena kesuksesannya, ia dipercaya untuk memegang online media pertama NET yaitu NET Z dan dua tahun kemudian, ia mendapatkan promosi jabatan yaitu menjadi Product Lead. Kala itu, ia memiliki tanggung jawab terhadap 7 digital produk NET termasuk Zulu, aplikasi dan website live streaming NET TV.
Setelah satu tahun menjadi Product Lead, ia kembali diberikan kepercayaan yang lebih besar oleh Codigo. Ya, Eko dipercaya untuk membuka departemen baru yaitu departemen Business Development. Bekerja di departemen Business Development, Eko harus mengurusi mulai dari strategi bisnis, partership, pricing, hingga menciptakan model bisnis baru.
Baca juga: 4 "Investasi" Penting yang Harus Dimiliki Fresh Graduate
Awal Karir di IDN Media
Setelah berkarir di Codigo, Eko di tawarkan oleh salah satu kliennya untuk mengurus langsung produk digital NET. Kala itu, ia diminta untuk menghidupkan kembali produk-produk yang sempat ia kembangkan seperti Zulu, dan lain sebagainya. Namun, dikarenakan satu dan lain lain, pengembangan produk tersebut tidak jadi dilakukan.
Karena hal tersebut, Eko sempat pindah ke perusahaan FinTech. Namun, ia merasa kurang cocok dengan kultur perusahaan tersebut. Setelah itu, barulah Eko pindah ke IDN Media. Saat pertama kali bekerja di IDN Media, Eko memiliki tugas untuk membuat fitur Q&A bernama Tanya Jawab IDN. Setelah itu, ia diberi kesempatan untuk mengatur semua aset digital yang dimiliki oleh IDN Media mulai dari website sampai aplikasi IDN Times, Popbela, Popmama, dan Duniaku. Namun, tahun ini ia akan berfokus untuk produk website.
"Waktu masuk ke IDN Media pertama kali disuruh bikin fitur Q&A namanya Tanya Jawab IDN yang ada di aplikasi IDN App dan website IDN Times. Itu di Q1 dan Q2 2020. Di Q3, gue diminta untuk nge-lead total 9 orang, 5 produk dan 4 UI/UX. Semuanya baru. Jadi, bisa dibilang semua aset digital IDN ada di tim Product. Nanti di Q2 2021, IDN juga berencana untuk merilis media baru," kata Eko.
Baca juga: Pentingnya Peran Product Manager dalam Perusahaan Startup
Itu dia perjalanan karir Devi Eko Irianto hingga dapat sukses menjadi seorang Senior Product Manager di usianya yang masih terbilang muda, Nah, buat kamu yang tertarik dengan profesi Product Manager atau bahkan ingin memiliki karir sukses sebagai Product Manager, Teknologi.id membuka kelas premium yang menghadirkan Devi Eko Irianto sebagai narasumbernya, lho! Melalui kelas premium ini, kamu akan mendengar langsung cerita perjalan Eko secara lengkap dan bagaimana cara untuk berkecimpung di dunia Product Management sebagai Product Manager. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa cek di Instagram resmi Teknologi.id @teknologi_id, ya! Kami tunggu kehadiranmu.
(st)
Tinggalkan Komentar