Contoh aplikasi freemium, Spotify. Foto: HTG
Teknologi.id - Banyak aplikasi yang kita gunakan menggunakan model bisnis freemium. Kata tersebut merupakan kombinasi kata 'free' dan 'premium'. Aplikasi freemium bisa diunduh secara gratis, namun harus membayar untuk menggunakan fitur premium yang ditawarkannya.
Cara ini banyak digunakan para pengembang untuk memonetisasi aplikasi buatannya. Bentuk monetisasi ini bukanlah hal yang baru. Beberapa aplikasi meminta pembayaran satu kali untuk penggunaan penuh, beberapa lainnya meminta biaya langganan tiap beberapa waktu.
Sistem ini bisa dikaitkan dengan sistem bisnis shareware dan turunannya. Misalnya, pada aplikasi trialware yang hanya bisa digunakan selama beberapa waktu (biasanya satu minggu atau satu bulan) tanpa lisensi berbayar.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Tanda Tangan Digital
Ada juga aplikasi crippleware yang akan membatasi tools yang bisa digunakan tanpa biaya langganan. Biasanya, aplikasi editing video menggunakan jenis bisnis ini dengan membatasi tools, total waktu edit, atau bahkan menambahkan watermark pada video.
Dengan peningkatan pada pengembangan aplikasi mobile, aplikasi freemium jadi lebih banyak digunakan. Bahkan, mungkin menjadi jenis paling umum yang bisa ditemukan di smartphone.
Pengembang bisa memonetisasi aplikasinya dengan berbagai cara. Cara yang pertama adalah dengan memberikan harga diawal. Namun, dengan ketatnya persaingan di App Store dan Play Store, menjual aplikasi berbayar yang belum bisa dicoba akan lebih sulit.
Iklan adalah cara lain untuk memonetisasi aplikasi, namun kebanyakan orang tidak menyukainya dan tidak bisa dijadikan acuan untuk menarik keuntungan.
Baca juga: Pemburu Diskon Merapat, Inilah Situs yang Suka Ngasih Info Promo!
Karenanya, banyak pengembang memilih opsi ketiga: Strategi pembiayaan freemium. Kebanyakan tiap jenis aplikasi, dari produktivitas sampai aplikasi kencan memiliki model bisnis freemium.
Beberapa aplikasi yang menggunakan model bisnis ini adalah VSCO yang mengharuskan penggunanya membayar untuk menggunakan filter-filter yang lebih banyak. Aplikasi streaming musk Spotify juga menggunakan model bisnis serupa.
Aplikasi freemium sepertinya akan berada di pasaran dalam waktu yang cukup lama karena model ini bisa memberikan akses yang lebih luas untuk audiens yang lebih banyak, serta mengurangi jumlah pembajakan. Beberapa orang juga tidak masalah dengan keberadaan iklan pada versi gratis aplikasinya.
(im)
Tinggalkan Komentar