Foto: Bloomberg
Teknologi.id - Sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik saling berlomba untuk membuat senjata hipersonik dan energi terarah global.
Berikut 6 negara Asia yang telah mengembangkan atau secara terbuka menyatakan niat untuk mengembangkan teknologi tersebut.
1. China
Foto: Matanews
Tidak mengherankan, China adalah salah satu negara yang fokus pada kedua bidang tersebut. Terutama untuk senjata hipersonik karena telah membuat senjata semacam itu dalam bentuk kendaraan luncur hipersonik DF-17.
Pejabat Pentagon telah lama mencurigai China sedang mengembangkan rudal balistik yang diluncurkan dari udara untuk pengangkutan pembom H-6.
China juga telah melakukan upaya dalam mengembangkan senjata energi terarah yaitu senjata yang bisa menargetkan personel, rudal, kendaraan, dan lainnya.
Seorang akademisi China mengklaim Angkatan Laut PLA menggunakan senjata gelombang mikro untuk melumpuhkan pasukan India terkait bagian dari perbatasan yang disengketakan kedua negara, meskipun kebenarannya belum diverifikasi.
2. India
Foto: Grid
Baca juga: Bukan F-15EX, Jet Tempur Ini yang Mungkin Dibeli Indonesia
India juga membuat senjata hipersonik dan energi terarah. Pada tahun 2018 Kementerian Pertahanan India menampilkan pratinjau lebih dari 200 peralatan salah satunya “sistem laser energi tinggi taktis”.
Proyek rahasia di India, yang dijuluki DURGA II (Directionally Unrestricted Ray-Gun Array), akan membuat Angkatan Darat India menerima sistem energi terarah ringan 100 kilowatt. Kata seorang pejabat layanan dikutip dari Defense News.
Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Pemerintah India (DRDO) siap mengembangkan anti-drone dan senjata hipersonik lengkap yang mampu membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
3. Jepang
Foto: Tribun Manado
Jepang telah memulai membangun senjata hipersonik sejak tahun 2010-an, terutama dua kelas sistem hipersonik: rudal jelajah hipersonik atau HCM, dan proyektil meluncur hypervelocity atau HVGP.
HCM akan ditenagai oleh mesin scramjet yang tampak mirip dengan rudal biasa, tetapi rudal itu melaju dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan mempunyai daya jelajah yang jauh.
Di sisi lain, HVGP akan menggunakan mesin roket berbahan bakar padat yang memiliki hulu ledak tinggi, yang mampu meluncur mengenai targetnya dengan cepat.
4. Korea Utara dan Korea Selatan
Foto: Tempo
Baca juga: AS Mengincar Kapal Perang dengan Laser dan Rudal Hipersonik
Korea Selatan terus mengembangkan rudal hipersoniknya sendiri sebagai tanggapan atas persenjataan rudal balistik Korea Utara yang ekstensif.
Korea Selatan akan mempercepat pengembangan rudal jarak jauh dan hipersonik, serta hulu ledak yang lebih kuat.
Sementara itu, Korea Utara yang memiliki senjata nuklir mengklaim bahwa mereka juga mengembangkan senjata serupa.
Pemerintah negara tersebut telah membuat pusat penelitian baru untuk rudal hipersonik di bawah Akademi Ilmu Pertahanan Nasional.
5. Australia
Foto: Viva
Pada tahun 2020, Australia membuat laporan yang menyiapkan anggaran sebesar 7,1 miliar dolar atau sekitar Rp102 triliun untuk membuat senjata hipersonik dan pengembangan lebih lanjut kemampuan senjata energi terarah.
Australia juga membuat program yang bertujuan untuk mengembangkan dan menguji prototipe rudal jelajah hipersonik.
Australia juga akan membuat senjata itu yang berupa rudal serang presisi bertenaga scramjet yang diluncurkan dengan propulsi yang mampu mencapai Mach 5.
Diperkirakan rudal tersebut mulai beroperasi pada akhir 2020-an atau awal 2030-an.
6. Pakistan
Foto: Quwa
Baca juga: Rudal Avangard Milik Rusia Diklaim Tidak Bisa Dihentikan
Dalam senjata hipersonik, Pakistan sedang mengembangkan rudal balistik P282 berbasis kapal, rudal jarak jauh, dan serangan darat.
Selain telah memiliki rudal anti-kapal supersonik CM-302/YJ-12 senjata hipersonik P282 akan memungkinkan Pakistan untuk menyamai kemampuan yang sama dengan India.
Rudal hipersonik mungkin saat ini bukan tantangan terbesar Pakistan, kebutuhan Pakistan saat ini untuk mengatasi armada kapal induk India dan pasukan kombatan lainnya.
(fpk)
Tinggalkan Komentar