Google Semakin Agresif di Bidang Teknologi AI Militer

Muhammad Iqbal Mawardi . November 04, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id – Google dilaporkan secara agresif bekerja untuk memenangkan kontrak dengan Pentagon, meskipun beberapa pekerjaan Departemen Pertahanan sebelumnya memicu reaksi keras dari karyawan.

Melansir dari The New York Times, divisi Cloud Google telah menugaskan kembali para insinyur untuk mengerjakan proposal agar Google berkontribusi pada program Joint Warfighting Cloud Capability, yang digambarkan oleh DoD sebagai upaya untuk mencapai dominasi di domain perang tradisional dan non-tradisional.

Kontrak yang dilaporkan sedang dilihat oleh Google adalah kontrak yang akan terbuka bagi banyak perusahaan untuk mengajukan proposal dan bekerja, dan Departemen Pertahanan memperkirakan itu bisa menjadi proyek multi-miliar dolar.

Dalam sebuah dokumen yang menjelaskan apa yang diharapkan dilakukan oleh penyedia cloud, Departemen Pertahanan mengatakan bahwa siapa pun yang berharap untuk memenangkan kontrak harus mengaktifkan akses ke data perang penting dengan berbagai tingkat klasifikasi.

Baca juga: Mau Tau Password yang Bocor? Coba Fitur Buatan Google ini

Selain itu, program ini mengharuskan pelamar untuk dapat menyediakan layanan analitik data tingkat lanjut yang secara aman memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data dan tepat waktu di tingkat taktis.

Google mengatakan memiliki aturan tentang bagaimana ia dapat menggunakan AI sehubungan dengan militer, yang ditetapkan setelah reaksi karyawan.

Pada tahun 2018, muncul laporan bahwa Google sedang mengembangkan teknologi AI untuk menganalisis video yang diambil oleh drone militer sebagai bagian dari inisiatif Project Maven Pentagon.

Ribuan karyawan menandatangani surat kepada CEO Sundar Pichai yang mengatakan bahwa Google tidak boleh terlibat dalam perang dan pekerjaan itu membahayakan reputasi perusahaan dan bertentangan dengan nilai-nilai yang dinyatakan. Akhirnya, perusahaan menyerah dan mengatakan akan berhenti mengerjakan proyek tersebut.

Setelah Google memberi tahu karyawan bahwa kontrak Project Maven-nya akan berakhir, Google mengumumkan prinsip-prinsip etika AI-nya, berjanji bahwa itu tidak akan bekerja pada senjata bertenaga AI atau proyek pengawasan AI yang cenderung menarik kemarahan dari hak asasi manusia atau pendukung privasi. Namun, Google mengatakan akan terus bekerja dengan militer di berbagai bidang lain.

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar