BSSN Imbau Masyarakat Tak Jual HP dan Laptop Bekas, Ini Alasannya

Teknologi.id . December 01, 2023
laptop bekas
Foto: PCMag


Teknologi.id - Bagi banyak orang, kebiasaan menjual gawai lawas seperti laptop atau ponsel sebelum beralih ke yang baru adalah hal lumrah. Namun, menurut ahli, ini bukanlah pilihan terbaik. Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sandromedo Christa Nugroho, memberikan alasan yang penting mengapa menjual gawai lawas sebaiknya dihindari.

Menurutnya, lebih baik bagi kita untuk tidak menjual gawai lawas yang tidak terpakai, seperti laptop bekas atau ponsel. Alasannya sangat penting, karena ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang bisa mengambil data dan informasi yang tersimpan di dalam perangkat elektronik tersebut, meskipun kita sudah menghapus data tersebut.

Sandromedo menjelaskan bahwa ada teknik pemulihan data yang dapat dilakukan pada perangkat elektronik, meskipun data tersebut sudah dihapus dari bak sampah atau riwayat data terhapus di ponsel. Dia membagi jenis-jenis memori pada elektronik menjadi dua, yaitu memori volatile dan non-volatile.

Memori volatile adalah jenis memori dalam komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi. Contohnya adalah memori jangka pendek (RAM). Data yang tersimpan pada RAM akan hilang saat gawai dimatikan.

Baca juga: Cara Hapus Jejak Digital Akun Google di HP dan Laptop dengan Mudah dan Cepat!

Sementara itu, memori non-volatile adalah jenis memori yang datanya dapat ditulis dan dihapus, tapi data akan tetap ada meskipun gawai dalam kondisi mati.

Menurut Sandromedo, ada kemungkinan bahwa data tertentu dapat dipulihkan menggunakan teknik digital forensik, meskipun tidak 100% data terbaru.

Jadi, jika memang ada kebutuhan mendesak untuk menjual gawai lawas, Sandromedo menyarankan agar hard disk dari gawai tersebut diganti terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko data pribadi diambil oleh orang lain.

Dia menekankan bahwa lebih baik mengambil memori seperti hard disk sebelum menjualnya atau bahkan menukar dengan hard disk lain. Namun, dalam kondisi tertentu, lebih baik tidak menjual gawai lawas tersebut daripada menghadapi kerugian yang lebih besar di kemudian hari.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar