Internet Satelit Langsung ke HP? AST SpaceMobile Luncurkan BlueBird 6

⁠Adimas Herviana . December 29, 2025

Foto: Rakuten Today

Teknologi.id - BlueBird 6 Satelit Raksasa yang Menantang Dominasi Starlink. Selama beberapa tahun terakhir, nama Starlink milik Elon Musk mendominasi percakapan tentang internet satelit. Namun, pada 23 Desember 2025, dunia menyaksikan peluncuran satelit BlueBird 6 oleh AST SpaceMobile, perusahaan asal Texas yang berambisi membangun jaringan broadband berbasis ruang angkasa pertama yang dapat diakses langsung oleh ponsel pintar standar.

Roket LVM Jadi Kebanggaan India di Panggung Dunia 

BlueBird 6 diluncurkan dari Satish Dhawan Space Centre, Sriharikota, India, menggunakan roket Launch Vehicle Mark-3 (LVM3). Roket setinggi 43,5 meter ini dikenal sebagai “Bahubali Rocket” karena kekuatannya, dan memiliki catatan keberhasilan 100% sejak debut pada 2014. Dengan berat muatan sekitar 6.100 kilogram, BlueBird 6 menjadi muatan terberat yang pernah diangkut LVM3 ke orbit rendah Bumi (LEO). Satelit berhasil ditempatkan pada ketinggian 521 kilometer hanya dalam waktu 15,5 menit setelah lepas landas. 

Baca Juga: Lokasi Strategis, Biak Siap di Bangun Badan Antariksa Pertama di Indonesia

Panel Komunikasi Raksasa, Tiga Kali Lebih Besar, Sepuluh Kali Lebih Kuat

Generasi sebelumnya, BlueBird 1 hingga 5, membawa panel komunikasi berukuran 64,4 meter persegi yang sudah dianggap besar di orbit rendah Bumi. Kini, BlueBird 6 hadir dengan lompatan teknologi signifikan melalui panel hampir 223 meter persegi (2.400 kaki persegi). Dengan ukuran tersebut, satelit ini resmi menjadi satelit komunikasi komersial terbesar di LEO. 

Panel raksasa ini bukan hanya soal dimensi, melainkan juga soal kapasitas. Dibanding pendahulunya, BlueBird 6 mampu menyalurkan data sepuluh kali lipat lebih besar, sehingga dapat melayani lebih banyak pengguna secara bersamaan dengan kualitas koneksi tetap stabil. Selain itu, jangkauan sinyal menjadi lebih luas dan merata, terutama di wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau jaringan darat.

Keunggulan teknis ini memungkinkan BlueBird 6 menghadirkan kecepatan hingga 120 Mbps langsung ke ponsel pintar standar. Dengan demikian, layanan suara, akses data penuh, hingga streaming video resolusi tinggi dapat dinikmati tanpa perangkat tambahan. Hal ini menjadikan BlueBird 6 bukan sekadar satelit, melainkan fondasi bagi ekosistem komunikasi masa depan yang berorientasi pada akses universal.

Koneksi Langsung ke Ponsel, Apa Artinya bagi Pengguna?


Foto: Stocktwits

Berbeda dengan Starlink, yang masih membutuhkan antena khusus agar bisa digunakan, BlueBird 6 hadir dengan cara yang lebih praktis. Satelit ini memungkinkan internet langsung masuk ke ponsel pintar biasa tanpa perlu perangkat tambahan. Jadi, cukup dengan ponsel yang sudah dimiliki, pengguna bisa menikmati layanan internet dari satelit. 

Hal ini sangat penting bagi masyarakat di daerah terpencil. Selama ini, akses internet di wilayah pedesaan, pulau kecil, atau daerah dengan kondisi geografis sulit sering terhambat karena tidak ada menara seluler atau jaringan kabel. Dengan BlueBird 6, hambatan itu bisa diatasi. Internet dapat langsung digunakan tanpa harus menunggu pembangunan infrastruktur darat yang mahal dan memakan waktu lama.

Baca Juga: Starlink Laku keras di 2025, Apakah akan tetap bertahan?

Kecepatan yang ditawarkan juga cukup tinggi, yakni hingga 120 Mbps. Dengan kecepatan ini, orang bisa melakukan panggilan suara, membuka data, hingga menonton video dengan kualitas bagus. Artinya, BlueBird 6 bukan hanya mempermudah akses internet, tetapi juga memberi kesempatan bagi masyarakat di berbagai wilayah untuk ikut serta dalam aktivitas digital modern.

Teknologi ini dianggap sebagai salah satu terobosan besar dalam dunia telekomunikasi. Jika sebelumnya internet satelit hanya menjadi pelengkap, kini BlueBird 6 menjadikannya solusi utama untuk menjembatani kesenjangan digital. Dengan biaya akses yang lebih rendah dan cara penggunaan yang lebih sederhana, satelit ini membuka peluang agar internet bisa dirasakan secara lebih merata oleh semua orang.

India Bersiap Menjadi Pusat Transformasi Global Peluncuran

BlueBird 6 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi India, tetapi juga membuka peluang besar bagi negara berkembang. Vodafone Idea, salah satu operator besar di India, menyatakan antusiasme untuk menghadirkan layanan ini ke wilayah yang selama ini sulit dijangkau jaringan internet. CEO Abhijit Kishore menegaskan bahwa teknologi ini akan menjadi langkah transformasional dalam menjembatani kesenjangan digital dan membuka peluang ekonomi baru bagi jutaan masyarakat. 

Tantangan dan Kontrovers, Berdampak Pada Langit Malam yang Terganggu?

Meski menjanjikan, kehadiran satelit raksasa seperti BlueBird 6 menimbulkan kekhawatiran. Para astronom memperingatkan bahwa ukuran besar satelit dapat mengganggu pengamatan langit malam dan penelitian astronomi. Selain itu, isu regulasi juga muncul, bagaimana negara-negara akan mengatur penggunaan spektrum frekuensi dan orbit agar tidak terjadi konflik antar operator satelit? 

Ambisi Masa Depan AST SpaceMobile 

AST SpaceMobile tidak berhenti pada BlueBird 6, perusahaan menargetkan untuk meluncurkan 45 hingga 60 satelit tambahan hingga akhir 2026, membangun jaringan broadband berbasis ruang angkasa yang dapat diakses langsung oleh ponsel pintar di seluruh dunia. Dengan ambisi ini, AST SpaceMobile berupaya menciptakan jaringan seluler global berbasis satelit pertama yang benar-benar berbeda, melayani baik kebutuhan komersial maupun pemerintahan. Peluncuran BlueBird 6 menandai era baru dalam teknologi komunikasi. Dengan kapasitas besar, kemampuan koneksi langsung ke ponsel, dan dukungan operator global, satelit ini berpotensi mengubah cara dunia mengakses internet.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar