Teknologi.id - Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) hadir dan semakin populer sebagai opsi pembayaran digital. Dengan konsep sederhana yang diusung, yaitu beli sekarang, tetapi bayarnya bisa dicicil atau dilunasi nanti. Hampir serupa dengan kartu kredit, tetapi berbeda karena BNPL tidak memerlukan kartu fisik dan proses pengajuan pembayaran lebih mudah dan lebih cepat sehingga banyak digunakan oleh para pembeli.
Saat ini, pengguna layanan Buy Now Pay Later saat ini didominasi oleh kelompok masyarakat dari generasi Z. Namun ternyata, kelompok masyarakat ini memanfaatkan pay later tidak untuk sembarang hal.
Data analisis dari Lokadata menunjukkan bahwa penggunaan layanan paylater digunakan oleh generasi Z terbilang rutin. Penggunaan tersebut umumnya digunakan untuk membuat perencanaan keuangan dalam waktu bulanan. Jangka waktu angsuran dari cicilan yang diambil oleh gen Z umumnya berdurasi 1-3 bulan.
Suwandi Ahmad, Chief Data Officer Lokadata.id, mengungkapkan bahwa hal tersebut menggambarkan gen Z ingin menyelesaikan persoalan utang secara cepat. "Ini mencerminkan keinginan mereka untuk menyelesaikan utang dengan cepat," ujar Suwandi yang dikutip pada Senin (14/10).
Lebih lanjut lagi, Suwandi menyampaikan bahwa penggunaan atau akses paylater oleh kalangan muda khususnya generasi Z tergambar melalui pemakaian financial technology (Fintech) oleh masyarakat Indonesia menyentuh nilai sebesar 78%. Pemakaian Fintech ini mencakup berbagai layanan, seperti pinjaman, dompet digital, dan pembayaran digital.
Baca juga: Pengguna PayLater di Indonesia Diprediksi Meningkat
Dari kemudahan akses paylater dan kemampuan Fintech inilah transaksi keuangan menjadi lebih cepat dan efisien. Hal tersebut menjadi faktor utama dari meningkatnya adopsi Fintech, khususnya di kalangan generasi muda.
Melihat fenomena ini, Suwandi menekankan dan kembali mengimbau masyarakan untuk menggunakan layanan buy now pay later ini secara bijak dan terkendali. Penggunaan layanan ini juga penting dengan pembekalan literasi keuangan yang baik dan tepat, serta pengguna harus memahami resiko penggunaan layanan yang berlebihan. Dengan pemahaman dan pengetahuan ini, pengguna dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya masalah di kemudian hari.
"Generasi muda saat ini sudah sangat terbiasa dengan teknologi finansial yang memberikan mereka kemudahan dan fleksibilitas. Tak kalah penting yaitu memastikan bahwa layanan ini digunakan secara bijaksana, terutama terkait literasi keuangan dan resiko penggunaan yang berlebihan," tutup Suwandi.
Baca juga: Amartha dan OJK Ajak Warga Batam Mengenal Fintech
Generasi Z Gunakan PayLater untuk Beli Kebutuhan
Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto, menyebutkan bahwa BNPL seolah telah menjadi elemen baru yang berpengaruh di kalangan anak muda sebab BNPL ini memberikan fleksibilitas anak mudah dalam berbelanja. Maka dari itu, Iwan juga menekankan betapa pentingnya literasi keuangan agar tidak terjadi penggunaan BNPL yang berlebihan atau tidak terjebak dalam utang yang bernilai besar.
Fenomena ini juga diikuti dengan tren penggunaan bank digital di kalangan anak muda khususnya generasi Z yang telah mencapai 73 persen. Keadaan tersebut juga menunjukkan kemampuan penggunaan uang digital atau Fintech dapat mengubah pola konsumsi masyarakat. Seperti saat ini, pola konsumsi tersier seolah telah menjadi kebutuhan primer. Contohnya, membeli barang elektronik, produk digital, baju, kendaraan, berubah menjadi hal yang harus dipenuhi sebagai kebutuhan primer.
Berdasarkan riset dan data dari Indodana, bahkan rata-rata pengeluaran mingguan anak muda di Pontianak untuk barang-barang digital bisa mencapai sekitar 22-28 miliar rupiah. Angka tersebut bahkan melebihi pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein. "Sebagai contoh, di Pontianak, rata-rata pengeluaran mingguan anak muda untuk barang digital mencapai 22-28 miliah rupiah, melebihi pengeluaran untuk kebutuhan protein" jelas Iwan.
Penutup
Fenomena penggunaan paylater yang didominasi oleh Gen Z merupakan wujud nyata bahwa akses financial technology memiliki fleksibilitas yang tinggi. Generasi Z umumnya menggunakan layanan BNPL untuk memenuhi kebutuhan secara cepat dan melakukan perencanaan bulanan dengan tenor cicilan cuma 3 bulan. Maka dari itu, untuk menyikapi hal ini, baik generasi Z maupun kelompok masyarakat lainnya sangat diimbau untuk memiliki kemampuan literasi keuangan dan pemahaman terkait dengan risiko penggunaan Fintech ini.
Baca juga artikel lainnya di Google News
Tinggalkan Komentar