Berangkat dari permasalahan tersebut, Handoyo, Iman, dan Leonardus mendirikan platform Tera Logistics, sebuah platform logistik online yang memfasilitasi pengirim barang untuk mendapatkan berbagai masukan dan membandingkan berdasarkan harga, perkiraan waktu pengiriman, ulasan, dan juga kondisi perdagangan terkini dari berbagai perusahaan pengiriman barang.
“Kami bertiga merupakan satu alumni kampus Prasetiya Mulya. Setiap dari pendiri memiliki pengalaman dalam ekspor impor barang dari luar negeri dan mengalami kesulitan dalam menemukan perusahaan logistik yang kredibel,”kata Co-Founder CEO Tera Logistics Handoyo Prasutiyo.
Baca juga: Startup Teemyco Ciptakan 'Kantor' Virtual yang Terasa Seperti Kantor Sungguhan
Handoyo menuturkan, Tera Logistics hadir untuk memberikan jawaban bagi masyarakat maupun perusahaan yang cukup kesulitan dalam menemukan perusahaan logistik yang tepat dan kredibel sesuai dengan spesialisasi dari perusahaan logistik tersebut.
Ia menambahkan, setiap perusahaan logistik memiliki spesialisasi dalam menangani jenis kargo dan destinasi negara tertentu. Melalui platform Tera Logistics maka para eksportir dan importir dapat mengklasifikasi perusahaan logistik dalam hitungan menit.
“Tera Logistics memiliki visi untuk mempermudah para pengguna mendapatkan harga terbaik dari para perusahaan freight forwarder miliki spesialisasi dengan kebutuhan dari para kargo yang dimiliki oleh eksportir atau importir,” kata Handoyo Prasutiyo, Co-founder dan CEO Tera Logistics.
Saat ini Tera Logistics telah memiliki 7 ribu pengguna per bulan dan jumlah mitra terdaftar lebih dari 765 freight forwarder, 40 warehouse provider, dan 40 trucking company.
Sebagian besar pengguna lokal yang menggunakan platform Tera berasal dari Jabodetabek. Selain itu, beberapa pengguna dari negara lain seperti Singapura, Saudi Arabia, Tiongkok, dan Amerika pun turut menggunakan Tera Logistics untuk memudahkan ekspor impor.
Fitur unggulan
Tera Logistics memiliki dua fitur unggulan yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Pertama, fitur Quotation Bidding yang memudahkan para pengguna untuk memperoleh harga terbaik dari perusahaan logistik.
Para pengguna hanya cukup untuk memasukkan informasi terkait jenis kegiatan serta tanggal ekspor/impor yang ingin dilakukan, mode transportasi, serta jenis kargo beserta dengan volume dan tonase. Kemudian informasi tersebut akan di forward kepada perusahaan logistik terdaftar untuk diberikan penawaran harga. Dan pengguna dapat membandingkan berbagai penawaran harga dari berbagai perusahaan logistik.
Kedua ada fitur Logistics Marketplace, memudahkan para pengguna untuk melakukan penyaringan perusahaan logistik secara langsung berdasarkan lokasi perusahaan, jenis kargo yang bisa ditangani, jenis jasa yang ditawarkan, serta tujuan pengiriman. Saat ini terdapat tiga jenis marketplace pada platform Tera yakni freight forwarder, warehouse provider, dan trucking company. Kedepannya akan dibuat dua jenis marketplace tambahan yaitu depo container dan shipping line.
Baca juga: Strategi Jitu Membangun Startup Sukses ala Pendiri Bukalapak
“Untuk monetisasi kami menerapkan subscription fee yang dibayarkan setiap bulan. Terdapat tiga jenis paket yang ditawarkan yaitu free, premium, dan enterprise. Adapun perbedaan dari masing-masing paket adalah adanya validasi legalitas bisnis dan jumlah minimum visitor yang mengakses company profile perusahaan logistik terdaftar setiap per bulan,” kata Handoyo.
Saat ini sebagian besar platform lain mengambil keuntungan dari komisi, sedangkan Tera mengambil keuntungan dari subscription dan hal inilah yang menjadi pembeda dengan perusahaan startup logistik lain. Selain itu perusahaan juga memiliki fitur Data Sharing, memungkinkan para mitra untuk menampilkan brand masing-masing perusahaan serta informasi perusahaan tersebut.
(dwk)
Tinggalkan Komentar