Download Teknologi App
. June 15, 2021
Persediaan atau stok barang di gudang menjadi bagian yang krusial buat bisnismu. Karena pentingnya aspek yang satu ini buat bisnismu, maka salah satu kunci keberhasilan bisnismu terletak pada proses pengelolaan dan penghitungan keluar masuknya persediaan barang dagangan yang detil dan akurat. Dibutuhkan ketelitian dari tiap pihak yang bertanggungjawab atas persediaan barang dagangan di bisnismu, ditambah dengan ketersediaan metode dan sistem yang mumpuni.
Nah, buat kamu yang akan mengawali bisnis sendiri dan masih belum memahami metode-metode untuk menghitung persediaan barang dagangan, nggak usah bingung lagi! Berikut ini adalah metode-metode menghitung persediaan barang dagangan yang bisa kamu terapkan di bisnis kamu!
1. FIFO (First In First Out)
Metode FIFO adalah sebuah metode menghitung stok barang dagangan dimana barang yang masuk pertama kali akan menjadi barang yang keluar lebih dahulu. Dengan metode ini, kamu perlu mencatat urutan barang yang pertama kali masuk. Jadi, nilai persediaan dengan metode ini didasarkan pada nilai persediaan yang paling baru.
Metode FIFO sangat memudahkan kalian mempercepat sirkulasi barang keluar, dan metode ini dapat membantu kamu mengantisipasi barang kadaluarsa. Selain itu, metode FIFO sangat dapat membantu bisnismu untuk menghasilkan laba kotor yang lebih tinggi, nilai HPP lebih rendah, dan ending inventory atau persediaan akhir yang lebih tinggi. Namun, metode FIFO memiliki kekurangan dari aspek lain, yakni dapat menimbulkan kewajiban perpajakan yang tinggi.
Pada umumnya, metode ini dipakai di pusat-pusat perbelanjaan, warung, mini market. Hal ini dikarenakan bisnis-bisnis tersebut ingin agar sirkulasi barang yang masuk pertama lebih dahulu keluar, mencegah terjadinya barang kadaluarsa.
2. LIFO (Last In First Out)
Metode LIFO pada dasarnya merupakan metode untuk menghitung stok barang dagangan dimana barang yang terakhir masuk ke dalam gudang adalah barang yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Metode LIFO bertujuan untuk mengatur penataan barang yang lebih baik dan rapi saat proses keluar masuknya barang.
Metode LIFO adalah metode yang bisa menjadi pilihanmu jika kamu memang ingin menghemat pengeluaran terkait pajak dan tidak ingin banyak terpengaruh oleh laba rugi dari fluktuasi harga. Namun, metode LIFO dapat dikatakan sebagai metode yang membutuhkan pembukuan yang rumit, dan ini berujung pada biaya pembukuan yang tinggi. Metode ini juga cenderung menghasilkan keuntungan kotor yang lebih rendah.
Jenis-jenis bisnis yang biasanya menggunakan metode ini adalah bisnis yang terkait dengan fashion dan apparel. Metode ini dipilih oleh bisnis fashion agar tetap dapat menjual produk yang masih baru dan sedang tren. Jika memilih untuk menjual produk yang pertama kali masuk, suatu bisnis atau toko fashion kemungkinan besar akan terasa ketinggalan zaman dan dianggap memiliki stok yang kurang baru.
3. Average Cost
Konsep average cost adalah tentang menghitung persediaan yang keluar dengan harga rata-rata barang-barang tersebut. Caranya, jumlahkan semua nilai awal stok barang dengan nilai stok barang yang kamu beli, lalu bagikan dengan jumlah total persediaan ditambah dengan jumlah saldo awal.
Metode ini sangat efektif untuk menghitung jumlah persediaan barang yang kuantitasnya sulit dihitung, seperti minyak, air, dan beras. Metode ini diibaratkan sebagai titik tengah dari metode FIFO dan LIFO, sehingga metode ini tergolong sebagai metode yang seimbang.
Itu adalah beberapa metode penghitungan persediaan barang dagangan yang bisa kamu gunakan untuk mengelola gudangmu. Kamu tinggal menyesuaikan mana yang cocok untuk kebutuhan bisnismu, karena tentunya setiap metode tidak universal atau tidak untuk semua bisnis. Selain itu, pertimbangkan juga setiap kelebihan dan kekurangannya. Jangan lupa juga untuk menggunakan aplikasi pengelolaan persediaan gudang seperti Onstock. Dengan fitur yang beragam dan mudah digunakan, kamu bisa mengelola dan menghitung persediaan barang dagangan dengan lebih mudah dan nggak ribet lagi.
Tinggalkan Komentar