Pos Indonesia Rilis Prangko NFT Pertama di Hari Bhakti Postel Indonesia ke-79

Sekar Arum Pangastuti . September 30, 2024


sumber: ANTARA News

Teknologi.id – Bersamaan dengan merayakannya Hari Bhakti Postel Indonesia ke-79, PT Pos Indonesia kini merilis prangko berbasis NFT (Non-Fungible Token) pertama di Indonesia. Prangko NFT ini merupakan langkah awal PT Pos Indonesia untuk ikut andil dalam perkembangan teknologi ke arah ekonomi digital.

“Ya, ini salah satu terbosan PT. POS Indonesia dengan membuat prangko NFT tadi, ya, dan saya kira menjadi salah satu langkah awal memasuki ekonomi digital,” ungkap Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Nezar Patria dikutip dari voi.id.

Baca Juga:  Kominfo Pamerkan Sederet Pencapaian Digitalisasi di Indonesia, Apa Saja?

Saat ini Indonesia telah resmi bergabung bersama Thailand dan Malaysia sebagai negara di kawasan Asia Tenggara yang mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia filateli. Prangko NFT ini akan berfungsi sebagai alat pembayaran untuk mengirim barang melalui PT Pos Indonesia. Selain itu, prangko NFT juga bisa dijadikan bahan koleksi oleh para kolektor.

Menurut Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, prangko NFT bisa dijadikan objek koleksi yang mudah didapat semua orang. Prangko edisi spesial itu juga dapat dijadikan bahan investasi bagi para kolektor.

Masyarakat bisa mendapatkan prangko NFT langsung hari itu juga karena memiliki bentuk digital sehingga mudah untuk ditransferkan. Prangko NFT kini sudah tersedia di platform digital blockchain. Oleh karena itu, prangko berbasis NFT ini bisa diperoleh dengan mudah oleh para kolektor prangko di seluruh dunia.

Baca Juga:  Jokowi Dorong Digitalisasi: Urusan Nikah Hingga Cerai Bisa Online

Selain berbentuk NFT, PT Pos Indonesia juga merilis prangko ini dalam bentuk fisik. Nantinya masyarakat bisa mendapatkan prangko edisi fisik dan prangko edisi digital atau NFT.

Namun, untuk mendapatkan prangko edisi fisik, masyarakat tetap harus memesannya terlebih dahulu sehingga lebih sulit didapat dibandingkan prangko digital. Meski begitu, diharapkan inovasi ini bisa menarik generasi muda untuk memiliki minat di bidang filateli.   

Baca Berita dan Artikel yang lain di     Google Berita  .  

(sap)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar