Bukan Bitcoin, ini Uang Kripto Paling Mahal saat ini

Fabian Pratama Kusumah . May 12, 2021

Foto: TrenAsia

Teknologi.id – Bitcoin salah satu uang kripto yang banyak digemari orang saat ini. Harga Bitcoin juga merupakan salah satu yang tertinggi.

Ternyata saat ini (Rabu 12 Mei 2021) Bitcoin bukanlah uang kripto termahal. Melihat di aplikasi Indodax, harga 1 Bitcoin mencapai sekitar Rp849 juta.

Untuk uang kripto termahal adalah yearn.finance (YFI) dengan harga Rp1,3 Miliar untuk satu koinnya di aplikasi Indodax.

Namun, bila dilihat dari kapitalisasi pasarnya YFI hanya memiliki kapitalisasi senilai US$2,44 miliar, jauh lebih kecil dari kapitalisasi Bitcoin yang mencapai US$1,03 triliun.

CEO Indodax Oscar Darmawan menyebut mahalnya koin YFI disebabkan oleh ekosistem yang dimilikinya.

Dia mengatakan ekosistem tersebut adalah protokol yang dibangun di atas aset kripto Ethereum.

Baca juga: Selain Bitcoin dan Doge, ini Kripto yang Menjadi Favorit

Tujuan pembuatan YFI adalah untuk memudahkan interaksi pengguna dengan protokol Decentralised Finance atau DeFi yang bakal memaksimalkan persentase tahunan dalam mata uang kripto.

"Yearn.finance ingin menciptakan sesuatu antara protokol keuangan yang terdesentralisasi dan hasil yang cukup besar untuk memungkinkan orang berinvestasi dalam koin yang lebih stabil pada platform," kata Oscar dikutip dari CNN Indonesia hari Rabu 12 Mei 2021.

YFI merupakan aset kripto dari project ekosistem yearn.finance, sehingga Oscar tak heran sejak tahun lalu, YFI sudah beberapa kali mengalahkan harga bitcoin.

Dia membeberkan ada empat alasan kenapa harga YFI bisa mengalahkan Bitcoin. Pertama, harga atau permintaan meningkat karena terbatasnya pasokan token.

Baca juga: Ethereum Tembus Rp61,7 Juta, Naik 2 Kali Lipat dalam 1 Bulan

Oscar menyebut hanya ada 3.666 token YFI saja yang tersedia. "Kedua, nilai total aset yang diblokir di Yearn Protocol mempengaruhi popularitasnya dan kinerja jaringan ethereum cukup signifikan.

Artinya, platform akan tetap ada dan tidak akan kemana-mana dalam waktu dekat," lanjutnya. Ketiga, terdapat pekerjaan terus-menerus dalam pengembangan proyek protokol YFI.

Ini melibatkan tidak hanya pengenalan produk baru, tetapi juga peningkatan dan optimalisasi produk user experience (UX) dan penelitian tentang kemampuan manajemen data akses objek.

Keempat, platform yang dimiliki bersifat jarang dan sulit dibangun, sehingga FYI memiliki daya jual.

Walau begitu, Oscar mengingatkan kalau harganya yang lebih mahal dari Bitcoin bukan berarti FYI lebih baik.

"Harga token tidak menandakan kualitas dan kapitalisasinya. Sebenarnya lebih penting kapitalisasi market daripada harganya," bebernya.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar