Teknologi.id - Tokopedia, salah satu raksasa e-commerce Indonesia, pada Senin (15/7/2024) kemarin resmi menutup layanan Tokopedia Now. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi bisnis GOTO, induk perusahaan Tokopedia dan Gojek, untuk mengoptimalkan operasi dan meningkatkan efisiensi layanan grocery on-demand mereka.
Sinta Setyaningsih, Head of Corporate Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), menjelaskan alasan di balik keputusan ini.
"Sebagai bagian dari kajian bisnis menyeluruh pascadekonsolidasi Tokopedia, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis Tokopedia Now. Namun, kami tetap berkomitmen penuh untuk menyediakan dan memperkuat layanan grocery on-demand melalui GoMart yang tersedia di aplikasi Gojek," ujarnya.
Tokopedia Now, yang diluncurkan pada awal tahun 2023, telah menjadi pilihan populer bagi konsumen yang menginginkan pengalaman belanja cepat dan efisien. Layanan ini menawarkan berbagai keunggulan seperti pengiriman dalam 1-2 jam dan jaminan kualitas produk.
Dengan memanfaatkan teknologi geo-tagging, Tokopedia Now mampu mengoptimalkan rute pengiriman dan menjamin ketepatan waktu. Meskipun Tokopedia Now ditutup, GOTO menegaskan komitmennya terhadap layanan grocery on-demand.
"Kami akan terus berinovasi dan memperkuat layanan GoMart di aplikasi Gojek. Langkah ini akan memungkinkan kami untuk lebih fokus dalam mengembangkan layanan yang lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan pasar," tambah Sinta.
Baca juga: Tokopedia TikTok PHK Karyawan, Ini Rincian Nilai Pesangonnya
Dampak Penutupan dan Rencana Transisi
Bagi lebih dari 5 juta pengguna aktif Tokopedia Now, hari ini menjadi kesempatan terakhir untuk memanfaatkan layanan ini. Tokopedia telah memberikan pemberitahuan melalui aplikasi, "Tokopedia Now! Izin pamit ya. Kamu masih bisa belanja sampai hari terakhir operasional 15 Juli 2024." Untuk memastikan transisi yang mulus, GOTO telah menyiapkan panduan komprehensif bagi pengguna Tokopedia Now untuk beralih ke GoMart. Panduan ini mencakup:
- Tutorial penggunaan GoMart
- Promo khusus untuk pengguna Tokopedia Now yang beralih ke GoMart
- Program loyalitas yang memungkinkan transfer poin rewards dari Tokopedia Now ke GoMart
- Dukungan pelanggan 24/7 selama masa transisi
Tanggapan Pasar dan Analisis Industri
Langkah strategis GOTO ini menimbulkan berbagai tanggapan dari pasar dan analis. Budi Santoso, analis senior dari Capital Futures, melihat ini sebagai strategi yang cerdas. "Dengan memfokuskan sumber daya pada satu platform, GOTO dapat mengoptimalkan operasinya dan berpotensi meningkatkan profitabilitasnya. Konsolidasi layanan ini juga dapat memperkuat posisi GOTO dalam persaingan dengan pemain besar lainnya di sektor grocery on-demand," ujarnya. Sementara itu, Dr. Indah Pratiwi, pengamat e-commerce dari Universitas Indonesia, menambahkan perspektif yang lebih luas. "Penutupan Tokopedia Now menunjukkan bahwa bahkan pemain besar harus terus beradaptasi dengan dinamika pasar. Ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi seluruh industri e-commerce di Indonesia. Kita mungkin akan melihat lebih banyak konsolidasi dan pivot strategis dari perusahaan teknologi di masa depan," jelasnya.
Dampak pada Mitra dan Karyawan
GOTO juga mengumumkan rencana untuk membantu ribuan mitra pengemudi dan merchant Tokopedia Now dalam masa transisi ini. "Kami berkomitmen untuk memfasilitasi peralihan mitra kami ke platform GoMart. Selain itu, kami juga menyediakan program pelatihan dan dukungan untuk memastikan keberlanjutan pendapatan mereka," ujar Rafi Ardian, Head of Partner Management GOTO. Terkait nasib karyawan Tokopedia Now, GOTO menegaskan bahwa mayoritas akan dialihkan ke divisi GoMart dan divisi terkait lainnya. "Tidak ada PHK massal. Kami menghargai kontribusi tim Tokopedia Now dan akan memastikan transisi karir yang lancar bagi mereka," tambah Sinta.
Prospek ke Depan dan Tantangan
Penutupan Tokopedia Now bukan akhir, melainkan bagian dari evolusi berkelanjutan industri e-commerce Indonesia. Ini menunjukkan betapa dinamisnya pasar dan pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan preferensi konsumen dan tren teknologi. Dengan fokus baru pada GoMart, GOTO berharap dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih baik bagi konsumen. Namun, tantangan tetap ada. Persaingan di sektor grocery on-demand semakin ketat dengan hadirnya pemain-pemain besar seperti GrabMart dan BlibliMart. Dr. Pratiwi menambahkan, "GOTO harus memastikan bahwa GoMart tidak hanya mengadopsi kelebihan Tokopedia Now, tetapi juga membawa inovasi baru. Faktor kunci akan menjadi integrasi yang mulus dengan ekosistem Gojek yang lebih luas dan kemampuan untuk menawarkan nilai tambah yang unik bagi konsumen."
Kesimpulan
Hanya waktu yang akan menentukan apakah strategi ini akan membuahkan hasil yang diharapkan dalam lanskap e-commerce Indonesia yang terus berkembang dan semakin kompetitif. Namun, satu hal yang pasti: industri e-commerce Indonesia terus berevolusi, dan para pemain harus siap untuk beradaptasi dan berinovasi demi bertahan dan berkembang di pasar yang dinamis ini.
Langkah ini menimbulkan berbagai tanggapan dari pasar dan analis. Budi Santoso, analis dari Capital Futures, melihat ini sebagai strategi yang cerdas. "Dengan memfokuskan sumber daya pada satu platform, GOTO dapat mengoptimalkan operasinya dan berpotensi meningkatkan profitabilitasnya," ujarnya.
Sementara itu, Indah Pratiwi, pengamat e-commerce dari Universitas Indonesia, menambahkan, "Penutupan Tokopedia Now menunjukkan bahwa bahkan pemain besar harus terus beradaptasi dengan dinamika pasar. Ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi seluruh industri ecommerce di Indonesia."
Penutupan Tokopedia Now bukan akhir, melainkan bagian dari evolusi berkelanjutan industri e-commerce Indonesia. Ini menunjukkan betapa dinamisnya pasar dan pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan preferensi konsumen dan tren teknologi. Dengan fokus baru pada GoMart, GOTO berharap dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih baik bagi konsumen.
Namun, hanya waktu yang akan menentukan apakah strategi ini akan membuahkan hasil yang diharapkan dalam lanskap e-commerce Indonesia yang terus berkembang dan semakin kompetitif.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(afr)
Tinggalkan Komentar