Sumber : Koinworks.com
Perencanaan Keuangan Usia 20-30
Sobat Finansialku, usia 20-30 tahun adalah saat yang paling penting untuk membangun pondasi keuangan. Kenapa?
Karena 10 tahun ini akan ada banyak momen-momen penting dalam kehidupan kita seperti lulus kuliah, mulai bekerja, sebagian orang akan memutuskan menikah lalu punya anak, atau mulai membangun usahanya sendiri.
Intinya, akan banyak perubahan dalam hidup dan sangat berhubungan dengan keuangan.
Tentunya Sobat Finansialku harus mempersiapkan pondasi keuangan baik secara penghasilan maupun literasi dan perencanaan keuangannya, agar tidak salah langkah di kemudian hari.
[Baca Juga: VIDEO: [WAJIB DICOBA] Cara Aku Bisa Pintar Mengatur Keuangan!!]
Sebelumnya kita harus sadar kalau uang adalah tanggung jawab kita untuk dikelola, tidak peduli seberapa besar atau kecil nominalnya.
Terutama buat kita yang baru merintis, jangan kecil hati, saat kita setia dengan hal kecil, hal besar akan ditambahkan.
Jadi, langsung aja, yuk kita mulai pembahasannya!
#1 Cashflow Management
Basic thing to know is cashflow management! Pastikan pemasukanmu lebih besar dari pengeluaranmu, jangan terbalik, ya!
Hal ini kedengarannya simple banget, tapi lumayan sulit untuk diterapkan. Terutama di era yang serba digital di mana “dunia ada dalam genggaman tanganmu.”
Hidup kita gak lepas dari online shopping, e-commerce, diskon promo aplikasi, dompet digital, dan sebagainya, Contoh sederhana misalnya kita gak ada rencana beli kopi, tapi karena ada promo diskon di aplikasi akhirnya kita beli.
Nah ini baru kopi, belum yang lainnya, yang mana sebetulnya kita bukan menghemat melainkan menambah pengeluaran dari yang tadinya nggak ada menjadi ada.
Jadi, ada baiknya mulai saat ini Sobat Finansialku membuat spending plan di mana semua pengeluaran kita rencanakan di awal dan kita buat post–post nya terlebih dahulu.
Sobat Finansialku juga bisa menggunakan aplikasi Finansialku buat mencatat pengeluaran bulanannya.
#2 Safety Net
Dalam dunia perencanaan keuangan, safety net ini pasti udah gak asing lagi.
Jaring pengaman ini gunanya untuk menjadi bumper yang akan melindungi kita kalau terjadi keadaan darurat misalnya PHK, ada keluarga yang sakit atau kejadian yang tidak terduga lainnya.
Sobat Finansialku bisa merealisasikannya dengan punya dana darurat di instrumen khusus seperti tabungan atau deposito sebesar 6-12 kali pengeluaran dan juga mempunyai asuransi.
Pastikan Sobat Finansialku memilih produk asuransi yang tepat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Sobat Finansialku, ya! Jangan sampai kelebihan atau bahkan kekurangan.
#3 Realisasikan Tujuan Keuanganmu!
Banyak dari kita di usia 20-30 tahun mempunyai berbagai macam tujuan keuangan, tapi sedikit dari kita yang betul-betul merencanakannya dengan serius.
Salah satu cara merencanakan keuangan dengan serius yaitu menghitung tujuan keuangan kita dengan angka yang tepat, agar mudah dicapai.
Misalnya impian untuk membeli rumah senilai Rp 500 juta, apabila mau kredit, misalnya DP 30% artinya dana yang dibutuhkan yaitu 150 juta.
Dengan gaji 10 juta/bulan maka kita harus membuat planning dalam waktu sekian lama, menyisihkan uang berapa banyak dan diinvestasikan di mana agar tujuan yang kita tetapkan dapat tercapai.
Apabila terdapat gap antara jumlah yang harus disisihkan dengan penghasilan kita, maka kita jadi tahu income berapa yang hendak kita tuju dan pastinya bakalan bikin kita jadi tambah semangat untuk bekerja. Cobain, deh!
#4 Keajaiban Compound Interest
Grant Sabatier dalam bukunya ‘Financial Freedom’ menjelaskan bahwa semakin muda usia kita, akan semakin banyak waktu untuk uang kita berkembang.
Compound interest merupakan metode investasi dengan menggulungkan return investasi secara terus menerus bertahun-tahun.
Bayangkan misalnya saat ini membuka deposito sebesar Rp 100 juta dengan bunga 5% per tahun, dalam waktu 10 tahun, uangmu akan berkembang menjadi Rp 162 juta, dalam 20 tahun menjadi Rp 265 juta, dalam 30 tahun menjadi Rp 432 juta, dan dalam 40 tahun menjadi Rp 703 juta.
Jadi, semakin panjang waktu yang kita miliki untuk berinvestasi, maka semakin banyak kesempatan uang kita akan berkembang dan berguna untuk kepentingan kita di masa depan misalnya untuk naik haji atau dana persiapan hari tua.
#5 Jangan Lupa Evaluasi!
Semua perencanaan keuangan harus dievaluasi secara berkala. Misalnya setiap 1 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan sekali, kita harus melihat relevansi planning yang kita buat.
Contohnya, apakah dengan kondisi saat ini cocok untuk investasi di saham atau di obligasi, apakah sebaiknya dilakukan switching instrumen?
Selain itu misalnya dalam hal asuransi, pada waktu single mungkin kita tidak terpikir untuk beli asuransi jiwa, tapi setelah menikah, sebaiknya kita langsung membeli asuransi jiwa karena kita bukan lagi menanggung diri sendiri tapi juga menanggung keluarga kita.
Jadi apabila ada risiko tentunya asuransi yang akan memberikan manfaat untuk keluarga kita. Maka dari itu, evaluasi berkala sangat penting dilakukan untuk menjaga relevansinya.
Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan juga dapat dilakukan bersama-sama dengan pasangan apabila Sobat Finansialku sudah atau akan melangsungkan pernikahan.
Karena setelah menikah, tentunya keuangan kalian akan menjadi satu dan perlu didiskusikan terlebih dahulu agar meminimalkan konflik di kemudian hari.
Satu lagi yang paling berharga untuk kita di usia 20-30 tahun adalah waktu, karena tidak dapat diulang kembali.
Jadi, lebih baik kita meluangkan sedikit waktu buat belajar dan merencanakan keuangan kita daripada suatu saat mengalami masalah dan harus mundur beberapa langkah. Semangat!!
Semoga pembahasan hari ini bisa berguna buat kamu yang ada di usia 20-30tahun dalam merencanakan keuanganmu ya!
Sumber : Finansialku.com
Tinggalkan Komentar