Foto: Techinasia
Teknologi.id – Perusahaan ojek online Gojek
dan Tokopedia dikabarkan tengah melangsungkan kerja sama kesepakatan merger
yang akan diperkirakan akan selesai paling cepat pada bulan ini.
Berdasarkan informasi dari The
Information, entitas gabungan tersebut akan bernilai US$18 miliar atau sekitar
Rp. 252 triliun. Entitas gabungan ini kabarnya akan diberi nama Goto.
Pasca merger, pejabat eksekutif dari
entitas gabungan ini akan diisi dua perwakilan dari Gojek yaitu Co-CEO Gojek
Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi serta dua orang dari Tokopedia yaitu CEO
William Tanuwijaya dan Presiden Patrick Cao.
Keempat pejabat eksekutif ini akan mengembangkan strategi dan membuat keputusan penting dari entitas gabungan yang akan memiliki cakupan bisnis yang luas, mulai dari ride-hailing, e-commerce, pesan-antar makanan, pengiriman paket, hingga pembayaran digital.
Baca juga: Gojek Keluarkan Rp 2,25 Triliun untuk Beli Saham Bank Jago
Baru-baru ini, kedua perusahaan
dikabarkan sudah menyepakati klausul merger dan tinggal menunggu persetujuan
investor. Beberapa investor seperti Temasek, Google, dan Sequoia Capital merupakan
investor dari kedua perusahaan.
Sejumlah perusahaan raksasa global
juga menjadi investor dari Gojek atau Tokopedia, seperti Softbank dan Alibaba
yang merupakan investor Tokopedia, serta Tencent dan Warburg Pincus yang
berinvestasi di Gojek.
Kedua perusahaan tersebut sebelumnya
dikabarkan bakal melakukan dual-listing di bursa Amerika Serikat dan Indonesia
pasca menyelesaikan proses merger. Belum ada informasi lebih lanjut apakah Goto
bakal melakukan penawaran saham perdana (IPO) secara tradisional atau melalui
opsi merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC).
Menanggapi hal tersebut, peneliti Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) Tegar Rismanuar mengungkapkan aksi korporasi ini tidak akan menciptakan monopoli pasar karena mereka masih memiliki pesaing di luar sana.
(MIM)
Tinggalkan Komentar