Era Baru di Spotify: Daniel Ek Tinggalkan Kursi CEO, Siapa Penggantinya?

Sarah Shabrina . October 01, 2025

Teknologi.id – Kabar mengejutkan datang dari sosok visioner yang mendirikan dan membesarkan Spotify, Daniel Ek. Selama hampir dua dekade memimpin, Ia resmi tinggalkan jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Jabatan CEO tidak serta merta kosong begitu saja, ada dua nama yang muncul dan dikabarkan akan menggantikan posisi Daniel Ek sebagai co-Chief. Namun, apa sebenarnya alasan Daniel Ek tinggalkan jabatan CEO?

Daniel Ek Tinggalkan Kursi CEO Spotify

Mundurnya Daniel Ek dari kursi jabatan CEO Spotify membuat ramai warganet. Bagaimana tidak, platform streaming musik terbesar di dunia ini didirikan oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon pada tahun 2006 sebagai respon terhadapan maraknya pembajakan di industri musik pada saat itu.

Awalnya, Spotify diluncurkan di Britania Raya pada tahun 2009 dengan layanan model “Freemium” yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses konten spotify secara gratis tetapi tidak dapat mengunduh konten tersebut serta adanya jeda iklan di antara lagu.

Di tahun 2011, perusahaan ini berhasil memperoleh 1 juta pelanggan berbayar di seluruh Eropa yang kemudian Spotify diluncurkan di Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, Spotify semakin berkembang dan jumlah pelanggan semakin meningkat. Diketahui pada tahun 2025, Spotify memiliki lebih dari 100 juta trek musik, 7 juta podcast dan lebih dari 696 juta pengguna.

Dari CEO Spotify , Kini Daniel Ek Jadi Executive Chairman

Pada tanggal 30 September 2025, Daniel Ek menuliskan sebuah surat pada laman resmi Spotify dengan judul “Mengembangkan Cara Kita Memimpin”. Dalam suratnya, Daniel menegaskan jika dirinya akan mundur dari jabatan CEO dan menjadi Executive Chairman.

“Jadi, dengan Keyakinan penuh pada Gustav dan Alex, pada tanggal 1 Januari 2026, Saya akan pindah menjadi Ketua Eksekutif, dan Gustav dan Alex akan menjadi co-CEO kami, dan mereka juga akan bergabung dengan Dewan Direksi kami” ujar Daniel.

Masih dalam surat yang sama, Daniel, meyakinkan bahwa dirinya akan fokus pada keputusan jangka panjang dan bekerja sama dengan CEO yang baru.  “Sebagai ketua Eksekutif, saya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk strategi jangka panjang: strategi, alokasi, modal, upaya regulasi dan keputusan yang akan membentuk dekade berikutnya bagi Spotify” .

Ia juga menambahkan, jika dirinya tidak akan pergi dari Spotify dan akan tetap terlibat dalam pengambilan keputusan bersama Gustav dan Alex di masa mendatang

Baca juga: Spotify Luncurkan Fitur Messages: Cara Baru Berbagi Musik, Podcast, dan Audiobook

Gantikan Daniel Ek, Gustav Soderstrom dan Alex Norstrom Naik Jabatan

Melalui laman resminya, Spotify mengumumkan pergantian kepemimpinan dari Daniel Ek selaku pendiri dan CEO kepada Gustav Soderstrom dan Alex Norstram.

“Hari ini, Spotify mengumumkan bahwa pendiri dan Chief Executive Officer, Daniel Ek akan beralih ke posisi Executive Chairman efektif per 1 Januari 2026. Perusahaan mengumumkan Gustav Soderstrom, Co-President dan Chief Product and Technology Officer serta Alex Norstrom, Co President dan Chief Business Officer sebagai Co-Chief Executive Officer” Tulis tim Spotify dalam laman resmi.

Daniel menyakinkan jika Gustav dan Alex sudah siap untuk memimpin Spotify, sebab dalam beberapa tahun terakhir, Daniel telah menyerahkan sebagian manajemen dan arahan strategis Spotif kepada Gustav dan Alex.

“Perubahan ini hanya menyesuaikan jabatan dengan cara kami beroperasi saat inni, dalam peran saya sebagai ketua Eksekutif, saya akan fokus pada perjalanna panjang perusahaan dan menjaga agar Dewan Direksi dan rekan CEO tetap terhubung erat melalui keterlibatan saya” Ungkap Daniel.

Sosok Gustav Soderstrom yang diangkat sebagai CEO Spotify menggantikan Daniel Ek adalah seorang Magister Sains di bidang Teknik Elektro dari KTH Royal Institute of Technology, Stockholm Swedia. Soderstrom bergabung dengan Spotify pada tahun 2009 dan menjabat sebagai Co President, Chief Product & Technology.

Namun sebelum itu, ditahun 2003 Soderstrom sempat mendirikan Kenet Works – sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak komunitas untuk ponsel, menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) hingga perusahaan tersebut diakuisi oleh Yahoo! Pada tahun 2006. Kemudian ia bekerja dengan Yahoo! Pada tahun 2006 hingga 2009 sebagai direktur pengembangan produk dan bisnis untuk Yahoo!.

Sedangkan Alex Norstrom merupakan Magister Sains Bisnis dan Ekonomi jurusan Keuangan di Stockholm School of Economics. Norstrom bekerja dengan Spotify pada tahun 2011, 4 tahun setelah Soderstrom bergabung di Spotify. Sebelumnya ia adalah anggota dewan direksi Circle tahun 2016 hingga 2019 dan bekerja di King.com Ltd sebagai Chief New Business Officer.

Di Spotify, Norstrom sempat menjabat sebagai Vice President of Subscriptions kemudian sebagai Chief Freemium Business Officer, lalu menjadi Co-President dan Chief Business Officer dan sekarang sebagai Co-Chief Executive Officer.

Baca juga: Setelah 16 Tahun, Spotify Akhirnya Raih Keuntungan Pertama

Masa Depan Spotify

Perubahan gaya kepemimpinan menjadi era baru di Spotify. Daniel mengatakan jika gaya kepemimpinan ini akan mengikuti pada gaya European Chairman Setup yaitu pemisahan fungsi  jabatan antara Chairman dan CEO. Chairman akan lebih fokus pada hubungan dengan para pemegang saham dan strategi jangka panjang sedangkan CEO fokus pada operasional dan strategi yang sudah ditetapkan.

“Pendekatan ini mencerminkan struktur ketua di Eropa yang sangat berbeda dengan struktur tradisional Amerika Serikat yang mungkin sudah anda kenal. Ini juga berarti saya akan lebih terlibat langsung dibandingkan beberapa rekan saya di AS yang memiliki jabatan ketua” Tulis Daniel.

Kedepannya, Spotify akan terus berjalan meningkatkan jumlah pengguna dan pendapatan Spotify dengan fokus pada ekspansi ke pasar teknologi di Afrika dan Asia. “Bukan hal yang mustahil untuk membayangkan bahwa kami bisa memiliki 10-15% dari populasi dunia yang berlangganan Spotify” kata Norstrom.

Sebagai penutup, Daniel berterimakasih pada Spotify dan seluruh pelanggan setia Spotify “Terimakasih untuk dua dekade yang luar biasa. Terimakasih atas keyakinanmu dalam mewujudkan ide-ide yang mustahil menjadi mungkin, dan atas pemberian hak istimewa terbesar dalam hidupku. Mari kita terus maju – lebih keras, lebih baik, lebih cepat, lebih kuat”.

Baca artikel dan berita lainnya di Google News.

(SS)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar