Teknologi.id – Kabar mengejutkan datang dari sosok visioner yang mendirikan dan membesarkan Spotify, Daniel Ek. Selama hampir dua dekade memimpin, Ia resmi tinggalkan jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Jabatan CEO tidak serta merta kosong begitu saja, ada dua nama yang
muncul dan dikabarkan akan menggantikan posisi Daniel Ek sebagai co-Chief. Namun,
apa sebenarnya alasan Daniel Ek tinggalkan jabatan CEO?
Daniel Ek Tinggalkan Kursi CEO Spotify
Awalnya, Spotify diluncurkan di Britania Raya pada tahun 2009 dengan
layanan model “Freemium” yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses konten
spotify secara gratis tetapi tidak dapat mengunduh konten tersebut serta adanya
jeda iklan di antara lagu.
Di tahun 2011, perusahaan ini berhasil memperoleh 1 juta pelanggan berbayar di seluruh Eropa yang kemudian Spotify diluncurkan di Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, Spotify semakin berkembang dan jumlah pelanggan semakin meningkat. Diketahui pada tahun 2025, Spotify memiliki lebih dari 100 juta trek musik, 7 juta podcast dan lebih dari 696 juta pengguna.
Dari CEO Spotify , Kini Daniel Ek Jadi Executive Chairman
Pada tanggal 30 September 2025, Daniel Ek menuliskan sebuah surat pada laman resmi Spotify dengan judul “Mengembangkan Cara Kita Memimpin”. Dalam suratnya, Daniel menegaskan jika dirinya akan mundur dari jabatan CEO dan menjadi Executive Chairman.
“Jadi, dengan Keyakinan penuh pada Gustav dan Alex, pada tanggal 1 Januari 2026, Saya akan pindah menjadi Ketua Eksekutif, dan Gustav dan Alex akan menjadi co-CEO kami, dan mereka juga akan bergabung dengan Dewan Direksi kami” ujar Daniel.
Masih dalam surat yang sama, Daniel, meyakinkan bahwa dirinya akan fokus pada keputusan jangka panjang dan bekerja sama dengan CEO yang baru. “Sebagai ketua Eksekutif, saya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk strategi jangka panjang: strategi, alokasi, modal, upaya regulasi dan keputusan yang akan membentuk dekade berikutnya bagi Spotify” .
Ia juga menambahkan, jika dirinya tidak akan pergi dari Spotify dan akan tetap terlibat dalam pengambilan keputusan bersama Gustav dan Alex di masa mendatang
Baca juga: Spotify Luncurkan Fitur Messages: Cara Baru Berbagi Musik, Podcast, dan Audiobook
Gantikan Daniel Ek, Gustav Soderstrom dan Alex Norstrom Naik
Jabatan
Melalui laman resminya, Spotify mengumumkan pergantian kepemimpinan
dari Daniel Ek selaku pendiri dan CEO kepada Gustav Soderstrom dan Alex Norstram.
“Hari ini, Spotify mengumumkan bahwa pendiri dan Chief Executive
Officer, Daniel Ek akan beralih ke posisi Executive Chairman efektif per 1
Januari 2026. Perusahaan mengumumkan Gustav Soderstrom, Co-President dan Chief
Product and Technology Officer serta Alex Norstrom, Co President dan Chief
Business Officer sebagai Co-Chief Executive Officer” Tulis tim Spotify
dalam laman resmi.
Daniel menyakinkan jika Gustav dan Alex sudah siap untuk memimpin
Spotify, sebab dalam beberapa tahun terakhir, Daniel telah menyerahkan sebagian
manajemen dan arahan strategis Spotif kepada Gustav dan Alex.
“Perubahan ini hanya menyesuaikan jabatan dengan cara kami beroperasi
saat inni, dalam peran saya sebagai ketua Eksekutif, saya akan fokus pada
perjalanna panjang perusahaan dan menjaga agar Dewan Direksi dan rekan CEO
tetap terhubung erat melalui keterlibatan saya” Ungkap Daniel.
Sosok Gustav Soderstrom yang diangkat sebagai CEO Spotify menggantikan
Daniel Ek adalah seorang Magister Sains di bidang Teknik Elektro dari KTH Royal
Institute of Technology, Stockholm Swedia. Soderstrom bergabung dengan Spotify
pada tahun 2009 dan menjabat sebagai Co President, Chief Product &
Technology.
Namun sebelum itu, ditahun 2003 Soderstrom sempat mendirikan Kenet
Works – sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak komunitas untuk
ponsel, menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) hingga perusahaan
tersebut diakuisi oleh Yahoo! Pada tahun 2006. Kemudian ia bekerja dengan
Yahoo! Pada tahun 2006 hingga 2009 sebagai direktur pengembangan produk dan
bisnis untuk Yahoo!.
Sedangkan Alex Norstrom merupakan Magister Sains Bisnis dan Ekonomi
jurusan Keuangan di Stockholm School of Economics. Norstrom bekerja dengan Spotify
pada tahun 2011, 4 tahun setelah Soderstrom bergabung di Spotify. Sebelumnya ia
adalah anggota dewan direksi Circle tahun 2016 hingga 2019 dan bekerja di
King.com Ltd sebagai Chief New Business Officer.
Di Spotify, Norstrom sempat menjabat sebagai Vice President of Subscriptions kemudian sebagai Chief Freemium Business Officer, lalu menjadi Co-President dan Chief Business Officer dan sekarang sebagai Co-Chief Executive Officer.
Baca juga: Setelah 16 Tahun, Spotify Akhirnya Raih Keuntungan Pertama
Masa Depan Spotify
Perubahan gaya kepemimpinan menjadi era baru di Spotify. Daniel mengatakan
jika gaya kepemimpinan ini akan mengikuti pada gaya European Chairman Setup
yaitu pemisahan fungsi jabatan antara
Chairman dan CEO. Chairman akan lebih fokus pada hubungan dengan para pemegang
saham dan strategi jangka panjang sedangkan CEO fokus pada operasional dan
strategi yang sudah ditetapkan.
“Pendekatan ini mencerminkan struktur ketua di Eropa yang sangat berbeda
dengan struktur tradisional Amerika Serikat yang mungkin sudah anda kenal. Ini
juga berarti saya akan lebih terlibat langsung dibandingkan beberapa rekan saya
di AS yang memiliki jabatan ketua” Tulis Daniel.
Kedepannya, Spotify akan terus berjalan meningkatkan jumlah pengguna
dan pendapatan Spotify dengan fokus pada ekspansi ke pasar teknologi di Afrika
dan Asia. “Bukan hal yang mustahil untuk membayangkan bahwa kami bisa memiliki
10-15% dari populasi dunia yang berlangganan Spotify” kata Norstrom.
Sebagai penutup, Daniel berterimakasih pada Spotify dan seluruh
pelanggan setia Spotify “Terimakasih untuk dua dekade yang luar
biasa. Terimakasih atas keyakinanmu dalam mewujudkan ide-ide yang mustahil
menjadi mungkin, dan atas pemberian hak istimewa terbesar dalam hidupku. Mari
kita terus maju – lebih keras, lebih baik, lebih cepat, lebih kuat”.
Baca artikel dan berita lainnya di Google News.
(SS)
 (1).jpg)

Tinggalkan Komentar