
Foto: The Verge
Teknologi.id – Spotify kembali menggebrak industri streaming musik global dengan inovasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Setelah sukses besar dengan fitur "AI DJ" yang memberikan pengalaman mendengarkan seperti radio personal, raksasa streaming asal Swedia ini dilaporkan sedang mengembangkan fitur baru yang disebut "Prompted Playlists".
Fitur ini menjanjikan perubahan fundamental dalam cara pengguna menemukan dan mengumpulkan musik. Jika selama ini kita harus mencari lagu satu per satu atau mengandalkan playlist statis buatan editor, kini pengguna cukup "berbicara" dengan AI melalui teks untuk mendapatkan daftar putar yang dikurasi secara instan dan sangat personal.
Apa Itu "Prompted Playlists"?
Prompted Playlists adalah fitur generatif di mana pengguna dapat memasukkan deskripsi, suasana hati, atau skenario spesifik ke dalam kolom teks. AI Spotify kemudian akan menerjemahkan perintah tersebut menjadi sebuah playlist utuh.
Mekanismenya mirip dengan bagaimana kita menggunakan ChatGPT atau alat GenAI lainnya, tetapi khusus untuk musik. Pengguna tidak lagi terbatas pada pencarian genre atau artis. Mereka bisa mengetikkan perintah yang sangat spesifik dan kontekstual, seperti:
- "Lagu-lagu sendu untuk menemani hujan di sore hari."
- "Tren workout intens dengan nuansa hip-hop tahun 2000-an."
- "Musik latar instrumental untuk fokus belajar tapi tidak membosankan."
Kecerdasan buatan Spotify tidak hanya mengambil kata kunci dari perintah tersebut, tetapi juga menggabungkannya dengan profil selera pengguna. Artinya, jika dua orang mengetikkan perintah yang sama persis (misalnya "Lagu patah hati"), hasil playlist yang didapatkan akan berbeda, disesuaikan dengan sejarah mendengarkan dan preferensi artis masing-masing pengguna.

Foto: Spotify
Pergeseran dari Pasif ke Aktif-Interaktif
Selama satu dekade terakhir, Spotify dikenal sebagai raja algoritma rekomendasi berkat fitur ikonik seperti Discover Weekly dan Daily Mix. Namun, fitur-fitur tersebut bersifat pasif; pengguna hanya menerima apa yang disajikan sistem.
Dengan hadirnya "Prompted Playlists", Spotify menawarkan kendali lebih besar kepada pengguna (user-driven personalization). Ini menjembatani kesenjangan antara kurasi manual yang melelahkan dan rekomendasi algoritma yang terkadang terasa acak. AI di sini berfungsi sebagai asisten kurator pribadi yang memahami konteks bahasa manusia yang kompleks.
Fitur ini dinilai sebagai langkah strategis Spotify untuk membedakan dirinya di pasar streaming yang semakin sesak. Pesaing utama seperti Apple Music dan YouTube Music juga gencar berinvestasi dalam alat rekomendasi pintar, namun integrasi Generative AI (GenAI) langsung ke dalam pembuatan playlist dianggap sebagai game-changer yang membuat pengalaman pengguna menjadi jauh lebih dinamis.
Baca juga: 9 Smart Strategies to Increase Spotify Followers and Build Lasting Credibility
Ekspansi Video Musik: Menantang Dominasi YouTube
Selain berita mengenai AI, laporan tersebut juga menyoroti langkah agresif Spotify di sektor visual. Spotify mengumumkan perluasan akses video musik penuh bagi pelanggan Premium di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Kanada.
Langkah ini merupakan tantangan langsung terhadap dominasi YouTube di ranah video musik. Spotify menyadari bahwa audio saja tidak lagi cukup untuk menahan atensi pengguna Gen Z yang terbiasa dengan rangsangan visual. Dengan menghadirkan video musik resmi di dalam aplikasi, Spotify ingin menjadi "one-stop shop" bagi penggemar musik, sehingga mereka tidak perlu keluar aplikasi dan beralih ke YouTube hanya untuk melihat visual artis favorit mereka.
Baca juga: 5 Raja Streaming Musik 2025: Siapa Juara Lossless dan Siapa Jagoan AI?
Masa Depan Streaming Adalah Hiper-Personalisasi
Kombinasi antara "Prompted Playlists" berbasis AI dan ekspansi konten video menunjukkan visi masa depan Spotify di tahun 2025: Hiper-personalisasi. Musik tidak lagi sekadar didengarkan, tetapi dikontekstualisasikan sesuai momen spesifik pengguna.
Meski fitur Prompted Playlists ini masih dalam tahap pengembangan dan pengujian beta, antusiasme komunitas teknologi sangat tinggi. Jika berhasil diimplementasikan dengan mulus, fitur ini akan mengubah standar industri. Kita tidak lagi perlu menghabiskan waktu berjam-jam menyusun lagu untuk pesta atau perjalanan jauh; cukup ketik satu kalimat, dan biarkan AI menjadi DJ pribadi Anda. Bagi Spotify, ini adalah cara untuk memastikan pengguna tetap setia di tengah persaingan harga dan fitur yang semakin ketat dengan Apple dan Amazon.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News.
(WN/ZA)

Tinggalkan Komentar