Teknologi.id - Politik Amerika Serikat terasa semakin panas dengan adanya pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada 5 November 2024 mendatang. Donald Trump, Presiden ke-45 Amerika Serikat, kembali menyatakan keikutsertaannya sebagai calon presiden dalam sebuah kesempatan pidato pada tahun 2022. Pengumuman bakal calon ini menimbulkan sejumlah reaksi masyarakat, termasuk dukungan yang ditunjukkan oleh Elon Musk.
Elon Musk dikenal sebagai salah satu pengusaha yang memiliki pengaruh besar di dunia teknologi dan otomotif. Ia menjadi pelopor dari nama-nama perusahaan besar, seperti Tesla, Inc., The Boring Company, xAI, Neuralink, OpenAI, hingga SpaceX yang bergerak dalam bidang teknologi ruang angkasa. Salah satu tindakan yang membuat geger dunia maya adalah pengakuisisian Musk atas perusahaan Twitter yang kini berganti nama menjadi X.
Pasca kejadian naas yang menimpa Trump di Pennsylvania pada Minggu (17/7/2024), Musk serta merta memberikan dukungan penuh pada kandidat calon dari Partai Republik tersebut. Trump selamat dari percobaan pembunuhan melalui tembakan ketika ia melakukan pidato kampanye di depan pendukungnya. Peluru yang ditembak menembus bagian atas telinga kanan Trump. Peristiwa tersebut memakan 1 korban tewas dan 2 korban luka.
Melalui identifikasi FBI, tersangka diketahui bernama Thomas Matthew Crooks (20) yang langsung tewas dibunuh di tempat oleh agen Secret Service. Crooks melakukan aksinya di atap pabrik manufaktur yang berjarak 130 meter dari panggung Butler Farm Show yang menjadilokasi kampanye. Kejadian ini sangat disayangkan oleh masyarakat yang meragukan keamanan kampanye dari para petugas yang bertanggung jawab.
Dukungan demi dukungan muncul usai pemberitaan Trump tertembak saat berpidato diangkat. Melalui akun X pribadinya, Musk menggunggah tulisan "I fully endorse President Trump and hope for his rapid recovery" (saya mendukung sepenuhnya Presiden Trump dan berharap ia segera pulih). Tulisan tersebut diunggah bersamaan dengan video setelah Trump tertembak dan segera diamankan oleh para staff keamanan. Video tersebut menjadi salah satu unggahan viral karena menunjukkan sifat patriotisme dengan mengatakan "Fight, fight, fight" (berjuang, berjuang, berjuang) sambil mengepalkan tangan di udara.
Pada unggahan selanjutnya, Musk membagikan visual kejadian yang sama dalam bentuk foto yang mendapatkan lebih dari 3 juta likes. Kedua unggahan tersebut dibanjiri komentar positif dari pengikut Musk yang juga menjadi pendukung Trump.
"This is the moment Donald Trump won the presidential election. Faced them down without flinching. Americans love that sort of defiance." (Inilah momen ketika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden. Ia menghadapi mereka tanpa gentar. Orang Amerika menyukai tantangan semacam itu.) tulis @JamesMelville dalam balasan akun Musk.
"Warrior always and forever! FIGHT!! That's our President!" (Prajurit selalu dan selamanya! BERJUANGLAH!! Itulah Presiden kita!) tulis @RochelleAz dalam balasan akun Musk.
Tidak sampai di situ, Musk membalas dan mengunggah ulang beberapa postingan yang menyinggung peristiwa penembakan tersebut. Ia mengutip sebuah unggahan yang mengomentari sebuah artikel mengenai Musk yang menjadi pro-Trump dengan balasan "ONE HUNDRED PERCENT" (seratus persen).
Baca juga: Israel Gunakan Teknologi Internet Starlink Saat Perang untuk Keadaan Darurat
Hal ini menjadi bukti kuat atas dukungan Musk sepenuhnya atas kampanye Trump untuk bersaing dengan calon-calon presiden lainnya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. Sebagai tokoh publik, Musk menggunakan platform miliknya sebagai media promosi dengan sebaik mungkin. Pengikut akun Musk sendiri berjumlah 189,6 juta.
Meskipun kini menyatakan dukungan secara terang-terangan, sejarah hubungan Musk dan Trump tidak semulus itu. Dilansir dari detikOto, mereka sempat terlibat perang opini yang menyebabkan saling ejek antar kedua belah pihak. Pada Juli 2022, Musk mengatakan bahwa Trump sudah terlalu tua untuk menjadi presiden.
Trump juga memberikan pernyataan bahwa penemuan Musk tidak akan berarti tanpa subsidi, sehingga Musk pasti 'berlutut dan memohon' terlebih dahulu ketika diminta oleh Trump. Selain itu, Trump juga memaksa Musk untuk mengakui bahwa ia adalah penggemar berat Trump dan Partai Republik. Musk membalas membalas tulisan tersebut dengan mengutip "Lmaooo" (laughing my ass off atau ungkapan tertawa terbahak-bahak).
Kini, pada pertemuan pemegang saham Tesla tahun 2024, Musk menceritakan bahwa ia telah melakukan percakapan dengan Trump dan memastikan bahwa calon presiden tersebut adalah penggemar Tesla sekaligus Elon Musk sendiri.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(vn)
Tinggalkan Komentar