Foto: aeroht.com
Teknologi.id - Peningkatan jumlah mobil di kawasan perkotaan seringkali menyebabkan masalah lalu lintas yang menjengkelkan, seperti kemacetan. Akibatnya, pengguna jalan menjadi stres, waktu mereka terbuang, jam kerja atau belajar yang terpotong, pemborosan bensin, bahkan kehilangan pendapatan.
Tapi, pernahkah kamu membayangkan untuk dapat mengendarai mobil yang dilengkapi dengan rotor dan dapat terbang guna menghindari kemacetan lalu mendarat di jalan yang lancar, sehingga kamu tidak perlu bermacet-macetan lagi untuk melanjutkan perjalanan?
Perusahaan mobil terbang asal Cina, Xpeng Aeroht, berencana memproduksi mobil semacam itu pada tahun 2025. Melansir interesting engineering, konsep mobil terbang memang tumpang tindih dengan konsep pesawat lepas landas dan mendarat vertikal atau vertical take-off and landing (VTOL) kecil dengan kapasitas 4-5 penumpang dalam jarak pendek. Namun, visi Xpeng Aeroht adalah untuk menciptakan mobil yang dapat terbang menyesuaikan kebutuhan penggunanya. Bukan hanya konsep belaka, Xpeng Aeroht bahkan telah melakukan dua penerbangan demo publik pada kendaraan prototipe ini.
Baca juga: Punya Mobil Listrik dan Ingin Pasang SPKLU di Rumah? Ini Dia Syaratnya!
"Mobil terbang mendekati kenyataan dan kami pikir ini adalah waktu yang tepat untuk ikut serta. Industri ini telah menghasilkan banyak terobosan teknis, mulai dari pengurangan bobot hingga penghindaran rintangan dan elektrifikasi," kata Brian Gu, presiden Xpeng, di sela-sela acara Dubai, yang disebut GITEX, seperti yang dilaporkan bloomberg.
Xpeng Aeroht, perusahaan mobil terbang terbesar di Asia, telah merilis versi terbaru dari mobil terbang lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) bertenaga listrik dalam XPEN 1024 Tech Day untuk yang pertama kalinya di dunia.
“Didesain untuk penerbangan udara dan berkendara di jalan raya, mobil terbang ini dilengkapi dengan sistem lipat rotor yang ramping untuk percakapan yang mulus antara mengemudi dan terbang. Itu dilengkapi dengan sistem kontrol penerbangan baru yang dilengkapi dengan fungsi kontrol toleran kesalahan dan sistem cadangan mesin ganda untuk memastikan keamanan,” tulis Xpeng Aeroht dalam press rilisnya.
Namun, konsep mobil terbang yang digagas Aeroht untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya bukanlah dimaksudkan untuk terbang terus menerus, melainkan dirancang untuk dikendarai di jalan lebih dari 90% waktu dan hanya diterbangkan saat terjadi kemacetan atau hambatan.
Mobil yang menggunakan empat mesin listrik dan baling-baling ini diperkirakan akan diproduksi massal pada tahun 2025 mendatang. Mobil ini akan dibanderol dengan harga sekitar 1 juta Yuan atau sekitar 140.000 Dollar US. Mengikuti nilai tukar Dollar US terhadap Rupiah pada Senin (02/01/23), setidaknya kamu perlu merogoh kocek sekitar 2,1 miliar Rupiah buat dapetin mobil terbang ini.
Bagaimana, kira-kira kamu tertarik enggak untuk memiliki mobil terbang dari Xpeng Aeroht?
(das)
Tinggalkan Komentar