Teknologi.id - Istilah Artificial Intelligence
atau kecerdasan buatan pertama kali muncul pada tahun 1956. Istilah ini digunakan
dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan di Dartmouth College oleh John
McCarthy, Marvin Minsky, Nathaniel Rochester, dan Claude Shannon. Konferensi
tersebut dianggap sebagai awal perkembangan dalam bidang kecerdasan buatan. Hal
ini dikarenakan konferensi tersebut membahas konsep dan potensi pengembangan
mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia.
Sejak saat itu, bidang kecerdasan
buatan telah mengalami perkembangan pesat, dan istilah AI menjadi semakin umum
digunakan untuk merujuk pada berbagai teknologi dan aplikasi yang melibatkan
komputer dan mesin dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan
manusia.
Dengan datangnya era baru yakni era berbasis kecanggihan AI, kita perlu memahami
istilah-istilah dalam AI untuk mengimbangi perkembangan teknologi yang pesat
dan penggunaannya yang cukup dominan.
Berikut adalah beberapa istilah dalam AI yang perlu kamu ketahui.
Istilah-istilah dalam dunia AI
1. Kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI)
AI
adalah sistem komputer dapat meniru kecerdasan manusia dalam beberapa bidang.
AI dapat memahami apa yang disampaikan orang, membuat keputusan, menerjemahkan
bahasa, menganalisis apakah sesuatu bernada negatif atau positif, menjawab
pertanyaan, dan bahkan belajar dari pengalaman.
Dikatakan kecerdasan buatan karena
program ini dibuat oleh manusia dengan menggunakan teknologi.
Cara kerja AI adalah dengan memasukkan
data melalui algoritma yang telah direncanakan oleh programmer. Setelah AI
mengenal data tersebut, AI dibuat untuk dapat membuat output sesuai dengan
perintah berbekal dengan data yang sudah dimasukkan. Hal ini sama dengan proses
kecerdasan manusia yang membutuhkan pengenalan terlebih dahulu, berpikir, lalu
bertindak.
2. Pembelajaran mesin (Machine
learning/ML)
Machine learning adalah proses memberikan
data kepada komputer dan membiarkannya mengidentifikasi dan menemukan pola atau
aturan sendiri tanpa memberikan instruksi yang sangat rinci. Peran manusia
dalam machine learning adalah pemilihan data, memberikan data, melakukan
pelatihan, analisis kesalahan dari identifikasi AI, dan mengevaluasinya. Hal
ini dilakukan berkali-kali hingga AI dapat membaca dan menyajikan output lebih
cepat dan tepat.
3. Model Bahasa Besar (Large language
model/LLM)
Large language
model adalah jenis model kecerdasan buatan yang dirancang untuk memahami dan
menghasilkan teks dalam skala besar. Model ini memiliki kapasitas besar untuk
memproses dan memahami bahasa manusia, serta mampu menghasilkan teks yang
seringkali sulit dibedakan dari tulisan yang dibuat oleh manusia.
Salah satu contoh terkenal yang sering kita pakai saat ini adalah GPT (Generative Pre-trained Transformer) yang dikembangkan oleh OpenAI, seperti GPT-3. Model ini menggunakan arsitektur Transformer, yang memungkinkan pemahaman konteks dan hubungan antara kata-kata dalam teks dengan sangat baik.
LMM dilatih menggunakan data berupa teks yang berjumlah besar. Setelah itu, LMM dilatih untuk mempelajari kata-kata manusia dan polanya. LMM lalu diprogram untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah mereka dapat digunakan untuk menerjemahkan bahasa, menjawab pertanyaan dalam bentuk chatbot, merangkum teks, dan bahkan menulis cerita, puisi, serta code komputer.\
Baca juga AI Ciptakan Lapangan Kerja Baru Prompt Engineer: Bagaimana Peluang Karirnya
4.AI Generatif (Generative AI)
Generative AI adalah sistem kecerdasan
buatan yang bisa membuat sesuatu yang baru, seperti gambar, teks, atau musik.
GAN ini seperti mesin kreatif yang bisa belajar dari contoh-contoh untuk
menghasilkan karya baru.
GAN tidak memiliki ciri khas karena
sifatnya adalah meniru data yang sudah ada dan membuatnya lebih variatif.
Sayangnya, GAN kini banyak digunakan untuk tindakan kriminal seperti foto editan palsu yang terlihat nyata.
5. Halusinasi
Dalam istilah kecerdasan buatan,
"halusinasi" berarti kemampuan suatu model untuk membuat informasi
tambahan yang mungkin tidak ada dalam data aslinya. Ini seperti model dapat
"membayangkan" atau "menciptakan" detail yang tidak
terlihat dalam gambar asli.
Misalnya, bayangkan model melihat gambar yang kabur atau tidak jelas. Model tersebut dapat mencoba "memperbaiki" gambar tersebut dengan menambahkan detail atau membuatnya lebih tajam.
Jadi,
"halusinasi" dalam AI adalah model program yang bisa meningkatkan
informasi berdasarkan pemahaman mereka terhadap data yang mereka punya.
6. AI yang bertanggung jawab (Responsible AI)
Responsible AI bisa disebut dengan
panduan dan pedoman etika yang dipegang teguh para pengembang untuk program AI
itu sendiri.
Prinsip AI disetting menjadi program
yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga pengguna tidak perlu khawatir saat
memakainya.
7. Model Multimodal
Model multimodal dalam kecerdasan
buatan mengacu pada program yang dirancang untuk memproses dan memahami
berbagai jenis data atau modalitas, seperti teks, gambar, dan suara. Ini berarti
model tersebut mampu bekerja dengan informasi dari berbagai sumber dan jenis
data, memungkinkannya untuk memahami konteks yang lebih kaya dan kompleks.
Contoh modalitas yang dapat diintegrasikan dalam model multimodal mencakup: teks, gambar, dan suara.
Baca juga Kelebihan dan Kekurangan Artificial Intelligence yang Wajib Kamu Tau!
8. Prompts
Dalam konteks kecerdasan buatan,
"prompt" mengacu pada teks atau instruksi yang diberikan untuk
meminta program melakukan sesuatu yang diminta. Prompts ini digunakan sebagai
panduan oleh AI dalam menjawab instruksi dari pengguna
Contoh prompt dalam penggunaan model
bahasa seperti GPT bisa berupa pertanyaan, perintah, atau pernyataan yang
meminta model untuk melakukan tugas tertentu.
9. Copilots
Copilot seperti asisten pribadi yang
bekerja bersama dengan pengguna di segala macam aplikasi digita. Copilot
bertugas untuk membantu mengerjakan tugas seperti menulis, coding, merangkum,
dan mencari informasi.
Sama seperti copilot di pesawat,
Copilot tidak memegang kendali, namun pengguna lah yang bertanggung jawab.
Copilot diklaim sebagai alat yang dapat membantu untuk lebih produktif
dan efisien yang dikembangkan Microsoft.
10. Plugin
Plugin mirip dengan ketika Anda
menambahkan aplikasi ke smartphone Anda: mereka hadir untuk mengisi kebutuhan
tertentu yang mungkin muncul, memungkinkan aplikasi AI
melakukan lebih banyak hal tanpa harus memodifikasi model dasarnya.
Plugin yang memungkinkan Copilot berinteraksi dengan perangkat lunak dan layanan lain. Plugin dapat membantu sistem AI mengakses informasi baru, melakukan perhitungan matematika yang rumit, atau terhubung dengan program lain. Plugin membuat sistem AI lebih canggih dengan menghubungkannya.
Baca Berita dan Artikel yang
lain di Google News
(LF)
Tinggalkan Komentar