Teknologi.id - Dalam dunia yang terus berkembang, teknologi menjadi semakin penting dalam berbagai bidang pekerjaan. Salah satu inovasi di bidang teknologi yang sering menjadi perdebatan adalah kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI).
Meskipun banyak membantu pekerjaan di berbagai bidang, bagi sebagian orang AI ini dikhawatirkan akan menyebabkan mencari pekerjaan jadi lebih sulit tidak terkecuali di bidang IT atau software engineer. Artikel ini akan membahas sejauh mana AI berpotensi mengambil alih pekerjaan IT atau software engineer.
Baca Juga: Teknologi Artificial Intelligence Pertanda Kiamat Baru? Begini Kata Peneliti
Kekhawatiran AI di bidang IT atau Software Engineer
Ribuan pekerja IT yang berprofesi sebagai software engineer, diketahui merasa khawatir dengan kemunculan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Kekhawatiran ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Motherboard dan Blind, sebuah aplikasi komunitas workplace. Dalam penelitian dan survei nya ini melibatkan 9.388 software engineer yang berbasis di Amerika Serikat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan di bidang software engineer saat ini dinilai kurang bisa memberi kepastian/jaminan di masa mendatang. Teknologi AI yang begitu masif menjadi salah satu pemicu persaingan tinggi di bidang perangkat lunak.
Sembilan dari 10 responden mengaku sangat sulit mencari pekerjaan ketimbang sebelum pandemi Covid-19. Selain itu sebanyak 66 persen mengaku proses melamar kerja menjadi sulit. Disisi lain, 80 persen responden menjawab selama setahun terakhir kerja menjadi lebih kompetitif. Hanya 6 persen yang mengaku sangat percaya diri dan mampu mencari pekerjaan baru dengan total kompesasi yang sama dan 32 persen responden lain tidak percaya diri bisa segera mencari pekerjaan baru.
Persaingan Ketat dalam Dunia Teknologi dan IT
Awalnya pekerjaan di bidang teknologi mempunyai jenjang karier yang menjanjikan di masa depan. Namun, kepastian tersebut lambat laun menurun. Dalam laporan data layoffs.fyi, terdapat 165.000 pekerja di industri teknologi terdampak PHK pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, jumlahnya meningkat menjadi 262.000 pekerja. Sementara itu memasuki minggu kedua bulan Januari 2024, sudah ada 3.000 pekerja industri teknologi yang terkena imbas PHK. Dari data yang dipaparkan di atas juga menjadi salah satu faktor yang menambah kekhawatiran para pekerjaan di industri teknologi.
Sofware Engineering menjadi salah satu pekerjaan yang berpotensi akan diambil alih oleh teknologi AI. Para sofware engineer tetap dihantui rasa khawatir dan dihantui PHK secara tiba-tiba. Terlebih saat ini sudah bermunculan tool AI yang memungkinkan coding menggunakan bahasa sehari-hari.
Saat ini tool AI bisa mendeskripsikan program apa yang akan dibuat dan bagaimana cara kerjanya. Nantinya AI ini akan menuliskan kode-kode program. Hal ini didukung oleh The Atlantic pernah membuat artikel yang menyebutkan bahwa ilmu komputer bukan lagi jurusan aman di era IT.
Dalam artikel tersebut, Matt Welsh, mantan seorang profesor ilmu komputer Universitas Harvard, mengatakan bahwa kemampuan AI melakukan fungsi software engineering bisa mengancam pekerjaan dan mengurangi kesejahteraan para profesional IT.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
Tinggalkan Komentar