Foto: The Standard
Teknologi.id – Penggunaan teknologi Artificial Intelligence atau AI telah membantu umat manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan, dari dunia medis para ilmuwan China telah menemukan obat penurun berat badan berkat teknologi tersebut. Obat itu juga diklaim bisa mengobati penyakit diabetes tipe 2.
Ditenagai oleh AI, perusahaan yang mengembangkan obat tersebut, MindRank kini telah memasuki pengujian klinis fase 2. Berdasarkan perusahaan yang berbasis di Huangzhou tersebut, diperkirakan obat yang dibantu kembangkan oleh AI itu akan dipasarkan lebih awal dari estimasi perkiraan.
Cara kerja obat yang dipanggil MDR-001 ini, yaitu dengan mengikat reseptor peptide-1 mirip glukagon (GLP-1-R). Reseptor ini merupakan sasaran bagi obat-obatan yang udah ditetapkan sebelumnya. Melalui pengikatan reseptor, obat ini merangsang pelepasan insulin dari pankreas yang nantinya bisa membantu menurunkan kadar gula darah serta penurunan berat badan.
Sebelumnya, uji klinis fase 1 dari obat yang dikenal MDR-001 dilakukan pada Juni lalu. Hasil pengujian tersebut menyebutkan tentang kemanjuran dan keamanan produk. Kemudian pada awal September kemarin sang perusahaan melakukan pengujian fase 2 tersebut.
Baca Juga: Ngeri! Peneliti Ungkap Chatbot AI Bisa Bantu Rencanakan Penyerangan Senjata Biologis
Dilansir dari CNCB Indonesia yang mengutip South Morning China Post, sang ahli pengembangan obat AI di MindRank, Jin Xurui mengungkapkan, “Pengembangan praklinis membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk selesai. Tapi, MDR-001 memperoleh persetujuan Investigational New Drug (IND) dari Food and Drug Administration (FDA) dan National Medial Products Administration (NMPA) dalam waktu 19 bulan, yang secara efektif menggandakan kecepatannya.”
Dari proses tersebut telah membuktikan bahwa dengan bantuan dari AI tidak hanya proses pengembangan obat yang cepat, namun juga dihasilkan obat dengan kualitas yang unggul. Kemudian, saat pengujian obat yang melibatkan monyet, terlihat jika monyet yang obesitas dapat menurunkan berat badannya hingga mencapai berat idealnya. MDR-001 ini juga tidak menimbulkan efek rebound apapun pada monyet tersebut bahkan setelah berhenti mengkonsumsi obat.
Baca Juga: Teknologi AI Sebut Foto-foto Perang Hamas dan Israel Palsu, Benarkah?
Peningkatan Terhadap Penyakit Diabetes dan Obesitas
Penyakit diabetes dan obesitas telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir. Diperkirakan sebanyak lebih dari 537 juta orang dewasa yang terserang penyakit diabetes saat ini. Kemudian, kurang lebih 650 juta orang di dunia mengalami obesitas. Peningkatan ini juga disebabkan oleh faktor makanan yang dikonsumsi dan gaya hidup yang mulai berubah saat ini.
Orang-orang di zaman sekarang lebih banyak memilih makanan cepat saji yang memiliki sedikit nutrisi karena terlalu banyak melewati tahapan pemrosesan serta makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi. Maka, tidak heran jika angka penderita kedua penyakit tersebut melonjak tinggi. Penderita penyakit ini juga banyak yang masih berusia dini.
Sebab itupula yang mendorong banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Seperti, perusahaan-perusahaan China yang tengah bersaing untuk memperebutkan pasar bernilai miliaran dolar itu.
Baca Juga: X / Twitter Mulai Tarik Rp 15 Ribu/Tahun Bagi Pengguna Baru Agar Bisa Ngetwit
Adapun dengan bantuan teknologi AI dalam pengembangannya, Dr Du Yu yang merupakan seorang investor juga berpendapat bahwa teknologi tersebut dapat menekan biaya tetap rendah. Teknologi AI ini juga memberikan hasil yang lebih cepat serta unggul, alhasil terjadi peningkatan efisiensi di tengah proses pengembangannya.
Dr Du Yu juga menambahkan, jika AI dapat dimanfaatkan untuk menemukan obat bagi orang-orang yang mengalami kondisi medis langka sehingga pasien dengan penyakit tersebut dapat terobati.
Meskipun teknologi kecerdasan buatan ini juga tidak terlepas dari bahaya yang mengancam jika disalah gunakan, tetapi masih ada banyak hal lain yang memberikan dampak atau perubahan baik bagi umat manusia. Seperti penemuan obat yang dapat ditekan biaya pengembangannya ataupun penemuan terhadap obat yang bisa menyembuhkan kondisi medis langka. Hal-hal inilah yang dapat memberikan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)
Tinggalkan Komentar