Teknologi.id - Pada tanggal 4 November
2023, Elon Musk secara resmi merilis chatbot AI baru miliknya, Grok: alternatif
Chat GPT. Chatbot Grok kini sudah dapat digunakan oleh pengguna platform X
(dulu Twitter) yang berlangganan layanan X premium.
Jika dibandingkan dengan perusahaan
lain yang memiliki produk yang sama, Musk menjelaskan, “Grok dirancang
untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdikan dan memiliki kecenderungan
memberontak, jadi tolong jangan gunakan jika Anda tidak suka humor!"
Grok sendiri diambil dari kata
kerja "Grok" yang berarti memahami secara intuitif atau dengan
empati, membangun hubungan akrab". Istilah ini pertama kali diciptakan
oleh Robert Heinlein, seorang penulis fiksi ilmiah, yang sekarang digunakan
oleh orang-orang di industri ilmu komputer.
Sederhananya,
Grok merupakan Chatbot yang humoris dan suka bercanda.
Chatbot AI Grok berkarakter jenaka
Seperti chatbot pada umumnya, Grok juga dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh penggunanya. Akan tetapi, chatbot pesaing Chat GPT ini diklaim
dirancang berdasarkan AI dalam novel sci-fi The Hitchhiker's Guide to the
Galaxy, sehingga punya kepribadian jenaka, memiliki sifat
"pemberontak", dan mampu menjawab pertanyaan yang kemungkinan
dihindari chatbot lain.
Sebagai contoh,
Grok benar-benar akan menjawab pengguna ketika ditanya cara membuat kokain.
Jawaban ini dibawa dengan nada yang lucu, sehingga percakapan dengan chatbot
diselingi gurauan dan tidak terasa kaku. "Oh, tentu saja! Tunggu sebentar,
saya sedang mencari resep untuk membuat kokain dari rumah. Ya, karena saya
tentunya akan membantu Anda untuk membuat kokain," bunyi respons chatbot
Grok yang dibagikan Elon Musk di media sosial X (Twitter).
Namun setelah itu, Grok sendiri
tetap akan memiliki batasan dalam percakapan. Meskipun Grok menjawab hal
sensitif dengan candaan, selanjutnya Grok akan menampiknya dan mencegah
pengguna melakukan sesuatu yang berbahaya.
Hal ini tentu tidak akan ditemukan di Chatbot lain dikarenakan perlindungan pengguna dan sebagainya yang begitu ketat.
Baca juga Google Luncurkan Gemini AI, Apakah Lebih Hebat dari ChatGPT 4?
Meskipun beberapa jawaban Grok
tampak sebaik keluaran chatbot lain, ada juga respon yang kurang baik dari
chatbot ini. Sebagai contoh, seorang pengguna melaporkan bahwa Grok tidak bisa
memberikan ringkasan berita dan analisis ketika ditanya tentang pemilihan di
Amerika Serikat pada 7 November. Sebaliknya, Grok mencari tweet terbaru tentang
topik tersebut.
Jika dibandingkan dengan Chatbot
lain, mereka bisa memberikan informasi secara mendalam namun tidak bisa
memberikan artikel atau sumber dari informasi yang diberikan.
Namun, hal tersebut bisa
diwajarkan sebab Grok memang diciptakan untuk menjawab percakapan dengan jenaka
dan cenderung tidak informatif. Grok datang sebagai hiburan, sesuai dengan
namanya.
Grok juga memiliki akses langsung
dan real-time ke posting di X, sehingga Grok dinilai cukup up to date
mengenai informasi yang tersebar di platform X.
Namun, ada terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan mengenai Grok ini. Karena chatbot AI pada dasarnya
mencerminkan kualitas data pelatihannya (dan pelatihan umpan balik manusia
tambahan), Grok bisa mengadopsi berbagai bias dan sifat bermasalah yang melekat
pada konten X. Ini akan menyebabkan risiko keamanan, termasuk penyebaran
gagasan berbahaya dan disinformasi.
Meskipun begitu, pencapaian xAI
dalam Grok diklaim menjadi kemajuan pesat yang berhasil dicapai oleh xAI dalam
melatih LLM dengan efisiensi yang tinggi.
Baca Berita dan Artikel yang lain
di Google News
(LF)
Tinggalkan Komentar