Foto: Google
Teknologi.id – Sejak 10 Oktober 2023, Google meminta pengguna untuk membuat passkey, saat mencoba masuk ke akun Google mereka. Passkey sendiri merupakan sistem login cepat, yang tidak perlu menggunakan kata sandi atau password.
Bahkan, pengumuman tersebut juga ditulis dalam situs resmi Google.
“Kami menerima tanggapan yang sangat positif dari pengguna, jadi kami membuat passkey lebih mudah diakses dengan menawarkannya sebagai opsi default di seluruh akun Google pribadi pengguna,” tulis Google.
Pihak Google juga mengungkapkan jika dengan passkey, pengguna tidak wajib menghafal kata sandi lagi dan hal ini juga dinilai lebih aman untuk para pengguna. Sebenarnya, teknologi passkey ini sudah diluncurkan Google pada bulan Mei lalu, tetapi perusahaan tersebut baru menggencarkan pengguna untuk menggunakan opsi tersebut.
Dikutip dari CNN Indonesia, dalam unggahan blognya, Goggle menuliskan, “Kami akan terus mendorong industri untuk beralih ke passkey – membuat password menjadi jarang digunakan, dan pada akhirnya menjadi usang.”
Baca Juga: Tren AI Diprediksi Akan Mengalami Penurunan di Tahun 2024 , Benarkah?
Cara Mengaktifkan Google Passkey
- Untuk mengaktifkan opsi tersebut, masuk ke g.co/passkeys dan klik “Get Started”.
- Login ke akun Google dan masukkan password.
- Klik ‘Use Passkey’ atau "Gunakan Passkey".
- Apabila belum ada, pilih "Create Passkey" atau "Buat Passkey".
- Kemudian, masukkan biometrik. Pada bagian ini pengguna akan diminta untuk memasukkan data seperti sidik jari, pindai wajah, atau menggunakan pin.
Sebagai catatan, ketika anda mengklik “Get Started” akan muncul tulisan yang mengajak pengguna untuk membuat passkey. Pengguna dapat memilih “Continue” atau “Lanjutkan”, tetapi jika belum mau menggunakan sistem passkey pengguna juga bisa memilih opsi “Try Another Way” atau “Lain Kali” yang berada persis disamping tulisan “Continue”.
Apabila telah menjadikan passkey sebagai opsi login default, maka pengguna tak perlu repot-repot memasukkan kata sandi mereka setiap kali masuk akun Google. Nantinya, pengguna dapat memakai metode autentikasi yang digunakan pada perangkatnya, seperti dengan kode pin, pindai wajah, termasuk pemindai sidik jari.
Sistem mekanisme ini dinilai lebih praktis serta meningkatkan efisiensi dalam login akun Google sebesar 40 persen dibanding dengan cara lama menggunakan kata sandi. Terlebih jika kata sandi yang digunakan pada setiap layanan berbeda-beda. Selain itu, hal ini dapat meringankan pengguna karena tidak harus menghapal seluruh kata sandi.
Kendati demikian, meskipun diimbau untuk beralih ke sistem passkey, para pengguna Google masih bisa login dengan menggunakan password atau kata sandi. Google tetap memberikan opsi tersebut apabila pengguna merasa kurang nyaman dengan sistem baru itu.
Adapun pengguna yang telah mendaftarkan passkey ke akun Google, maka akan langsung bisa memakai mekanisme login tersebut ke seluruh layanan Google, termasuk Gmail, Drive, Meet, dan lainnya.
Baca Juga: Mudah dan Cepat! Ini Cara Menonaktifkan GoPay Later
Mengenal Sistem Passkey
Selain yang telah dijelaskan di awal, passkey adalah sebuah metode autentikasi perangkat pengguna yang menggantikan kata sandi. Nantinya penggunga dapat masuk ke berbagai layanan digital seperti Gmail, Paypal, dan sebagainya hanya melalui sidik jari ataupun pindai wajah, mengutip CNN Indonesia.
Teknologi ini dibangun dengan WebAuthn atau teknologi autentikasi web. Teknologi tersebut akan menghasilkan dua kunci berbeda, satu disimpan oleh situs layanan terkait dan satunya lagi disimpan di perangkat yang digunakan untuk verifikasi identitas pengguna.
Selain Google, metode ini juga telah dipakai oleh Apple hingga Microsoft untuk memudahkan pengguna dalam mengakses layanan mereka.
Dikutip dari The Verge melalui CNN Indonesia, dikarenakan passkey juga berfungsi atau terhubung di beberapa perangkat, banyak layanan yang mendukung passkey untuk melakukan autentikasi tambahan ke nomor telepon atau alamat email bahkan ke kunci keamanan perangkat pengguna.
Tak hanya meningkatkan efisiensi, passkey juga dinilai lebih aman dari pembobolan karena proses autentikasinya yang bisa menggunakan sidik jari atau pindai wajah. Dalam artian, hanya pemilik asli yang mempunyai kuasa untuk memberikan akses ke berbagai layanan yang berkaitan dengan akun milik penggunanya.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)
Tinggalkan Komentar