Canva Tembus Valuasi Sebesar $40 Miliar

Muhammad Iqbal Mawardi . October 05, 2021


Foto: Canva

Teknologi.id – Aplikasi editing gambar terpopuler saat ini, Canva berhasil mencapai valuasi U$40 miliar setelah mendapat suntikan modal baru sebesar US$200 juta dalam periode yang dipimpin oleh T. Rowe Price.

Investor baru dan yang telah ada berpartisipasi dalam periode ini di antaranya Franklin Templeton, Sequoia Capital Global Equities, Bessemer Venture Partners, Greenoaks Capital, Dragoneer Investments, Blackbird, Felicis, dan AirTree Ventures.

Mengutip dari dari Techcrunch, periode ini memperkokoh Canva sebagai perusahaan perangkat lunak swasta paling berharga serta mendorong kancah teknologi negara Australia ke depannya.

Melanie Perkins selaku Co-founder dan CEO dan timnya mulai merancang Canva pada 2012, dan diluncurkan pada 2013. Premis di baliknya relatif sederhana, tetapi teknologinya sendiri tidak begitu banyak.

Baca juga: Selain Canva, Ini 3 Website Desain yang Wajib Kamu Ketahui

"Canva memungkinkan siapa saja untuk mendesain, seperti slide show presentasi, kaos, brosur, hingga pamflet," ucap Melanie Perkins.

Langkah pertama dalam hal ini adalah membuat tampilan bagi pengguna yang sesederhana mungkin, dimana pengguna dapat dengan mudah menarik dan melepas komponen ke dalam desain mereka, lengkap dengan ratusan ribu template, tanpa perlu terlalu banyak penyesuaian.

Lalu, perusahaan ingin membuat perpustakaan konten yang sangat besar, mulai dari font, template, hingga citra, gif, dan video. Membuat produk tersebut dapat diakses oleh semua orang, baik itu platform, perangkat, bahasa, dan harga.

Tak hanya diperuntukan bagi desainer, Canva telah terbukti sangat bermanfaat bagi perusahaan. Jelasnya, desainer masih menggunakan Canva untuk meletakkan komponen yang telah mereka rancang di produk lain, seperti Figma dan Sketch, dan Canva sebenarnya cocok dengan berbagai produk perangkat lunak desain.

Namun Canva tak berniat untuk bersaing dengan Figma, Adobe, atau Sketch. Perkins menggambarkannya dengan contoh kartu nama. Desainer akan membuat komponen kartu nama di platform desain pilihan mereka, lalu meletakkan template untuk kartu nama di Canva, membagikan template tersebut ke seluruh organisasi.

Dengan begitu, siapapun yang mendapat akses, mampu mengedit sendiri desain kartu tersebut tanpa bantuan desainer dan mengirimkannya untuk dicetak. Sampai sekarang, Canva memiliki lebih dari 60 juta pengguna aktif bulanan di 190 negara, dengan perusahaan besar dalam paket perusahaan.

Ini termasuk Salesforce, Marriott International, PayPal, dan American Airlines. Canva mengharapkan pendapatan tahunan melebihi US$1 miliar pada akhir tahun 2021. 

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar