Antisipasi Peretasan, Facebook Perbanyak Fitur Keamanan Akun

Rima Fidayani Rizki . December 23, 2020

Foto: TechRepublic

Teknologi.id - Peretasan yang marak terjadi belakangan ini memang menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dari suatu platform jejaring sosial. Untuk itu, Facebook Inc. berencana memperbanyak fitur keamanan akun mulai tahun depan.

Baca Juga: Fitur Baru Skype Bikin Video Call Lebih Seru

Pihak perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu akan mulai mengizinkan pengguna untuk mengatur kunci keamanan dalam bentuk fisik. Melalui cara ini, identitas pengguna dapat terverifikasi sebelum masuk ke aplikasi seluler jaringan sosial.

Saat ini, Facebook menawarkan opsi yang membutuhkan kunci keamanan hardware agar dapat terhubung dengan komputer desktop sebelum masuk ke dalam aplikasi, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (24/12). Pengguna Facebook dapat memperoleh kunci tersebut dari penjual mana pun, lalu mendaftarkannya ke Facebook.

Platform jejaring sosial terbesar itu juga berencana memperluas program keamanannya, Facebook Protect, untuk menjangkau lebih banyak jenis akun secara global tahun depan. Facebook Protect itu sendiri merupakan program keamanan Facebook untuk melindungi akun-akun high-profile, termasuk kandidat pemilu.

Program keamanan baru ini diluncurkan menyusul pereteasan yang terjadi pada jejaring sosial pertemanan, Twitter Inc., pada Juli yang membobol banyak akun selebriti, termasuk ke dalamnya adalah akun milik Presiden Amerika Serikat Terpilih, Joe Biden, dan CEO Tesla, Elon Musk.

Saat ini, Facebook Protect baru tersedia untuk lingkup Amerika Serikat (AS). Program ini menawarkan perlindungan keamanan tambahan untuk politisi, lembaga pemerintah dan staf pemilu melalui cara-cara seperti otentikasi dua faktor dan pemantauan waktu nyata (real-time) terhadap potensi ancaman peretasan.

Baca Juga: Siap-siap, Tahun Depan Telegram Tak Lagi Gratis

Selain itu, Facebook menambahkan jika fitur ini akan tersedia untuk jurnalis dan aktivis hak asasi manusia. Hal tersebut disebabkan karena kedua jenis pengguna tersebut dinilai berisiko lebih tinggi menjadi sasaran peretas canggih.

(rf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar