Foto: Unsplash
Istilah work from home
atau WFH yang sudah sangat familiar di telinga kita selama 1,5 tahun terakhir
sebetulnya sudah cukup lama popular dan diaplikasikan di luar negeri dengan
sebutan workshifting. Meskipun mengandung kata home namun WFH
tidak hanya terbatas dilakukan di rumah. Muncul pula istilah seperti work from
Bali, yang sebetulnya juga dapat diartikan sebagai work from everywhere.
Begitu pula dengan workshifting.
Workshifting adalah sistem
kerja yang fleksibel sehingga memungkinkan pelakunya untuk melakukan aktivitas
pekerjaan dimanapun, kapanpun, dengan peralatan apapun dan memanfaatkan
teknologi yang ada. Sistem kerja ini memberikan kebebasan bagi para pekerja
untuk menentukan sendiri kapan dan dimana dia akan bekerja, mimpi yang dipermanis
dengan kenyataan bahwa jarak antara ‘kantor’ dan tempat tidur bisa saja hanya
berjarak beberapa langkah.
Namun praktiknya apakah workshifting
berjalan seindah yang kita bayangkan sebelumnya? Berikut beberapa keunggulan
dan kelemahannya yang mungkin pekerja rasakan dan butuh lebih diperhatikan oleh
perusahaan:
Kelebihan #1 Fleksibilitas
Pekerja diuntungkan dengan
kemudahan bekerja dimanapun dan kapanpun. Fleksibilitas tinggi memungkinkan
mereka memilih sendiri tempat dan waktu yang nyaman untuk melakukan kegiatan
pekerjaan selama ada koneksi internet. Hal ini tentunya meningkatkan
produktifitas dan efektifitas kerja. Perusahaan diuntungkan dengan tingginya
produktifitas tanpa penambahan biaya. Hal-hal seperti rapat dan penyimpanan
dokumen sepenuhnya dilakukan secara daring.
Kelebihan #2 Hemat Biaya
Tidak ada waktu, tenaga dan biaya
yang terbuang untuk kegiatan transportasi dari rumah ke kantor setiap hari.
Bagi kaum urban, hal ini sangat signifikan, terutama bagi mereka yang tempat
tinggalnya relatif jauh dari kantor. Dalam jangka panjang, mereka dapat menyewa
atau membeli rumah di area yang lebih terjangkau secara ekonomi tanpa
pertimbangan transportasi sehari-hari. Hal ini secara signifikan dapat
menurukan tingkat kemacetan kota dan memiliki efek luar biasa bagi masyarakat
luas dan lingkungan hidup. Bagitu pula dengan perusahaan selaku employer
dapat berhemat cost seperti sewa gedung kantor, pemakaian listrik, makan
siang karyawan, dll.
Kelebihan #3 Keseimbangan
Hidup
8 jam kerja, 8 jam waktu
personal, 8 jam istirahat. Ya, 8 jam kerja di kantor pada umumnya sudah menjadi
standar, namun kenyataanya untuk melaksanakannya orang-orang urban perlu
memangkas waktu personal atau istirahat mereka untuk kegiatan transportasi,
lembur, menjawab telepon atau membalas email diluar jam kerja, dll. Pada saat
jam kerja pun mereka tidak dapat bekerja secara maksimal karena energi mereka
sudah terlalu banyak dikeluarkan untuk berdesakan di angkutan umum, berlari
mengejar jam masuk kantor supaya tidak mendapat teguran dan pemotongan gaji,
atau bahkan mengurangi jam istirahat mereka untuk melaksanakan kegiatan
personal yang tidak mungkin ditinggalkan.
Kelemahan #1 Manajemen Waktu
Bagi mereka yang dapat mengatur
waktu dengan baik, workshifting adalah hal yang ideal. Namun bagi
sebagian orang justru menjadi bencana karena mereka justru kesulitan memisahkan
antara waktu kerja, kehidupan pribadi dan waktu untuk istirahat.
Kelemahan #2 Beban Biaya Pekerja
Selain manajemen waktu, pekerja
juga dirugikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan workshifting.
Hal-hal seperti biaya langganan internet, pengeluaran listrik, makan siang,
sampai dengan risiko kerusakan perangkat kerja mereka. Lebih lagi bagi mereka
yang tidak memiliki manajemen keuangan yang baik, mereka dapat dengan mudah
terjebak dan justru terlena dengan fleksibilitas, menjadikan mereka lebih boros
dan mengurangi produktifitas.
Kelemahan #3 Kontrol
Perusahaan
Employer dapat dengan
mudah memonitor pekerjaan para pekerjanya saat mereka berada di kantor.
Sebaliknya, peran controlling kepada SDM menjadi hal yang lebih sulit
dilakukan. Disinilah diperlukan kedewasaan dan kepercayaan tinggi dari kedua
belah pihak agar terlaksananya kegiatan kerja dan produktifitas yang lebih
tinggi.
Satu hal yg perlu ditekankan
adalah penggunaan istilah workshifting yang lebih tepat jika
dibandingkan dengan WFH. Bagaimana dengan kalian? Tim workshifting atau WFO?
Tulis komentar dibawah ya!