Foto: Healthshots
Teknologi.id - Istilah 'Delmicron'
mulai ramai diperbincangkan publik. Tidak sedikit laporan yang mengklaim bahwa Delmicron adalah gabungan dari varian Delta
dan Omicron dari virus corona baru.
Hal tersebut ternyata keliru. Delmicron merupakan fenomena melonjaknya
kasus infeksi akibat varian Delta dan Omicron, dan istilah ini bukan merupakan
varian baru dari virus Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini tidak mencatat varian
Delmicron atau yang diyakini gabungan Delta dan Omicron.
Meski WHO hingga CDC belum
berkomentar lebih lanjut terkait isu Delmicron, dipastikan tidak ada varian Delmicron dalam catatan laporan varian baru Corona.
WHO memberi nama varian virus
Corona dengan huruf yunani dalam urutan
abjad. Misalnya, jika ada varian virus Corona baru setelah Omicron, bisa
dinamakan pi, rho, sigma, dan lain-lain.
Istilah Delmicron pertama kali
diutarakan oleh Dr Shashank Joshi, seorang anggota gugus tugas Covid-19 di
Maharashtra, India dalam debat News18.
"Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa
dan AS, telah menyebabkan tsunami kecil kasus," katanya, sebagaimana dikutip
dari CNBC Indonesia.
Hingga kini, badan kesehatan global seperti WHO dan Pusat
Pengendalian Penyakit AS (CDC) belum mengomentari istilah Delmicron.
Bahkan gugus tugas Covid-19 nasional India dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) juga belum buka suara soal istilah baru ini.
Baca juga: Korsel Uji Teknologi Deteksi Wajah untuk Lacak Pasien Covid-19
Sebelumnya ramai dikabarkan gejalanya
infeksi Delmicron cenderung menunjukkan gejala yang kurang lebih sama dengan
varian induknya. Tanda-tanda umum meliputi:
-Suhu tinggi
-Batuk terus-menerus
-Kehilangan atau perubahan pada
indera penciuman atau perasa
-Sakit kepala
-Pilek
-Sakit tenggorokan
Namun hal tersebut tidaklah benar
karena selain salah memaknai istilah Delmicron, belum ada laporan resmi atau
ilmiah dari pernyataan tersebut.
(fpk)