Foto: PT Jasa Marga
Teknologi.id - Kabar kebocoran data kembali terjadi dan kini menyerang salah satu perusahaan Indonesia, yaitu PT Jasa Marga.
Berdasarkan sebuah laporan yang saat ini sedang viral di media sosial, data PT Jasa Marga diduga telah bocor dan berhasil diretas oleh para hacker. Informasi kebocoran data PT Jasa Marga pertama kali diungkap akun Twitter @FalconFeedsio, Rabu (24/8) siang.
"Vendor forum hacker telah menambahkan operator tol terbesar di Indonesia, PT Jasa Marga," tulis akun itu.
Dalam cuitan yang sama, disebutkan bahwa peretas telah mengantongi total 256 GB data. Di antaranya adalah beberapa data penting yang berkaitan dengan PT Jasa Marga.
"Mereka mengklaim memiliki 252 GB data, pengkodean dan dokumen, dan melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka," tulis @FalconFeedsio.
Dibobol Kelompok Hacker
Dilansir situs breached.to juga terungkap bahwa penjualan data PT Jasa Marga sudah ditawarkan oleh seorang hacker dengan akun Desorden.
“Ini Desorden Group,” tulis akun tersebut dalam kalimat pembuka. Selain itu, kelompok hacker ini juga mengklaim sebagai dalang peretasan dan pencurian data PT Jasa Marga. Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JASAMARGA TOLLROAD OPERATOR (https://www.jmto.co.id)," ungkapnya.
Baca juga : NASA Rilis Suara Mengerikan Dari Lubang Hitam
Secara spesifik, kelompok hacker tersebut juga mengklaim bahwa dari data tersebut diketahui total laba bersih yang diperoleh PT Jasa Marga sebesar Rp 1,62 triliun pada tahun 2021. Lalu ada pula data-data lain seperti pengkodean dan dokumen.
Bahkan kelompok hacker Desorden itu mengaku telah memperoleh seluruh data PT Jasa Marga dari 5 server.
"Pelanggaran data melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan, dan keuangan mereka (PT Jasa Marga)," jelas akun Desorden.
Dalam pengumuman yang sama, peretas yang diduga membobol data PT Jasa Marga juga memberikan contoh Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen internal perusahaan. HIngga saat ini belum diketahui apakah dugaan kebocoran data tersebut benar-benar terjadi dan merupakan milik PT Jasa Marga. Pihak Jasa Marga belum memberikan tanggapannya terkait hal ini.
(aka)