Foto: Facebook/Jatis Mobile
Teknologi.id - PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) atau Jatis Mobile adalah perusahaan yang menyediakan solusi digital dan berfokus pada solusi komunikasi dan distribusi digital sejak tahun 2002.
Kabar baiknya, Jatis Mobile akan berada di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 9 Mei 2023. Dan sejak artikel ini dimuat Jatis Mobile telah menetapkan harga penawaran umum Rp100 per saham.
Di mana harga tersebut adalah batas bawah dari harga minimal bookbuilding di kisaran Rp100 - Rp120 per saham. Dan perseroan memberikan IPO (Initial Public Offering) berjumlah 652,20 juta saham. Dengan mengeluarkan IPO tersebut, perusahaan kemungkinan akan mendapatkan modal sebesar Rp65,25-Rp78,3 miliar dengan market cap Rp326,3 miliar-Rp391,5 miliar.
Perlu diketahui bahwa IPO atau dikenal dengan penawaran umum perdana atau penawaran saham perdana adalah penjualan saham pertama dari suatu perusahaan kepada investor dan masyarakat umum.
Dan tak hanya itu, ketika seorang investor membeli satu saham dari Jatis Mobile maka akan mendapatkan satu waran gratis. Dengan waran tersebut akan mendapat hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten.
Investasi di perusahaan JATI cukup menjanjikan karena bergerak di bidang teknologi dan digital. Apalagi dengan modal IPO yang akan didapat perusahaan sebesar 55,52% akan digunakan sebagai belanja modal, dengan rincian sebagai berikut:
- 27,58% untuk pengembangan aplikasi Artificial Intelligence (AI).
- 27,94% untuk pengembangan modul aplikasi panel interface marketplace WhatsApp e-Commerce.
- Dan sisanya untuk keperluan modal kerja Perseroan.
Baca juga: Baru! Dekoder Semantik, Teknologi AI yang Bisa Membaca Pikiran Orang
Model Bisnis yang Digunakan JATI
Foto: Pixabay/talkhallil007
Seperti kita tahu dari penjelasan di atas, bahwa model bisnis yang dilakukan oleh PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) fokus di bidang distribusi digital dan solusi komunikasi teknologi. Namun, secara garis besar perusahaan Jati dibagi menjadi 2 fokus bisnis:
1. Fokus Utama
- Jasa Konten SMS Premium
- Jasa Sistem Komunikasi Data
- Aktivitas Pemrograman Berbasis Kecerdasan Artifisial
2. Fokus bisnis penunjang
- Aktivitas Pemrograman Komputer Lainnya
- Portal Web Dan/Atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial
- Perdagangan Eceran Komputer dan Perlengkapannya
- Perdagangan Eceran Perangkat Lunak (Software)
Keuntungan Menjadi Investor di JATI
Foto: Pixabay/PublicDomainPictures
Internasional Data Corporation (IDC) memuat laporan mengenai peluang global untuk teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di tahun 2021 mencapai $57,6 miliar dan diperkiran akan terus tumbuh pada tahun 2025 dengan kisaran$102 miliar.
Sebagaimana telah diketahui bahwa dana IPO JATI sebanyak 27,58% akan digunakan untuk mengenmbangkan aplikasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mana dari data di atas menunjukkan pertumbuhan yang menggiurkan untuk project dari aplikasi AI.
Dengan pertumbuhan teknologi AI yang begitu cepat dan pesat, di mana semua orang akan merasakan dampak yang hebat dari efisiensi penggunaan teknologi AI, maka secara otomatis hampir di semua pekerjaan akan menggunakan teknologi ini.
Google, Temasek, dan Bain & Company memuat risetnya pada tahun 2022 terjadi peningkatan signifikan dalam nilai ekonomi sektor e-commerce di Indonesia mencapai angka US$59 atau sama dengan 76,62% dari total nilai ekonomi digital Indonesia yang besarnya US$77 miliar.
Dengan angka yang besar ini, Indonesia diproyeksikan akan mencapai angka US$95 miliar kelak pada 2025 atau bahkan lebih, melihat pertumbuhan pada 2022 eknonomi untuk sektor e-commerce naik hingga 22% dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka US$48 miliar.
Dan nilai ekonomi pada tahun 2022 juga naik 136% dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya mendapatkan US$25 miliar sebelum virus COVID-19 mewabah di Indonesia dan menjadi pandemi.
Dengan data di atas, jelas berinvestasi di perusahaan JATI akan mendapatkan gambaran cerah dan menjanjikan. Jati dengan modal IPO sebesar 27,94%nya saja akan digunakan untuk pengembangan modul aplikasi panel interface marketplace WhatsApp e-commerce.
Baca juga: Huawei Bikin Saingan ChatGPT, Namanya NetGPT
Kekurangan Menjadi Investor di JATI
Foto: Pixabay/mohamed_hassan
Dengan gambaran-gambaran data dan riset yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan teknologi AI dan pertumbuhan nilai ekonomi dalam pengembangan modul aplikasi panel interface marketplace WhatsApp e-commerce yang cemerlang dan menggiurkan, sayangnya, perusahaan JATI memiliki kekurangan di Debt to Equity Ratio (DER).
Perlu diketahui juga bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio keuangan yang menunjukkan proporsi relatif dari ekuitas pemegang saham dan hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan.
Dan DER untuk Jatis Mobile menunjuk di angka yang kurang baik, yaitu 174,02%. Dengan angka tinggi tersebut yang menyentuh lebih dari 100% menandakan bahwa total hutang lebih tinggi daripada total modal, jadi bisa dikatakan untuk membayar kewajiban kepada modalnya disebut buruk.
(aa)