Foto: Twitter Coinmerce
Teknologi.id - Kripto The
Sandbox (SAND) merupakan hasil kolaborasi anak perusahaan Animoca Brands dan
NFT yang berani meningkatkan modal baru dalam putaran pendanaan.
The Sandbox mengklaim perusahaannya ingin mempercepat pertumbuhan
platform open source metaverse dengan permainan, pertunjukan langsung, dan
pengalaman sosial.
Sandbox memungkinkan penggunanya
untuk memiliki pengalaman bermain yang menyenangkan sambil mengintegrasikan
manfaat keuangan terdesentralisasi, teknologi blockchain, dan pembuatan NFT
dalam satu platform ekosistem digital.
Singkatnya, SAND adalah sebuah
proyek yang dapat membawa jutaan pemain game ke ruang kripto sambil menawarkan
peluang investasi.
Dilansir dari Zipmex, tujuan
Sandbox adalah untuk memperkenalkan teknologi blockchain dalam industri gim.
Platform ini memiliki fokus utama
untuk memfasilitasi model kreatif “play-to-learn”, yang memungkinkan seorang
pengguna menjadi pembuat dan pemain gim secara bersamaan.
Sandbox yang dibangun dalam
jaringan blockchain Ethereum, diamankan oleh mekanisme proof-of-stake (PoS).
Tidak seperti mekanisme
proof-of-work (PoW) yang digunakan oleh blockchain Bitcoin, PoS tidak
memerlukan daya listrik atau komputasi dalam jumlah besar untuk memvalidasi
transaksi.
Kripto Sandbox (SAND) naik ratusan persen sekitar seminggu terakhir. Penyebab
harga SAND naik drastis adalah platform NFT gaming ini mendapatkan pendanaan
dari Softbank sekitar USD93 juta.
“Putaran investasi yang dipimpin
oleh Softbank Vision Fund 2 ini akan membantu meningkatkan strategi
pertumbuhan, operasi, dan akuisisi pemain kami di ekosistem The Sandbox,”
“sambil mengirimkan pernyataan
yang jelas bahwa dana paling inovatif di dunia percaya pada Web3 dan
desentralisasi sebagai tren besar berikutnya,”
Kata Sebastien Borget, COO dan salah satu pendiri The Sandbox sebagaimana dikutip dari Bitcoin.com News.
Baca juga: Perubahan Facebook ke Meta Bakal Ramaikan NFT dan Kripto?
Dilansir dari CoinMarketCap harga
SAND hari ini (02 November 2021) adalah Rp38,918.59
IDR dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp29.487.557.518.631.
Metaverse sebenarnya bukanlah hal yang baru, sejumlah
perusahaan teknologi kini mencoba fokus untuk ikut menggarapnya.
Salah satunya Facebook yang turut
membangun metaverse miliknya sendiri. Hal tersebut ditandai dengan mengubah
nama perusahaan menjadi Meta.
(fpk)